jelas syafii telah sangat sesat krn org ini bukanlah ahli tafsir dan dalam hal ini tidak ada tafsir pembanding yang digunakannya.
ingat, dia hanya menambahkan sesuai keinginannya bukan mengikuti sesuai tafsiran buya.
kalo saja dia menulis sesuai tafsiran buya maka yang terjadi adalah bertentangan dgn apa yg ditulisnya.
sbg contoh: buya mengingatkan org yang pernah mendengar dakwah dari rasul saw namun tdk beriman sdh jls tempatnya di neraka apalagi org yang selisih ribuan tahun dgn kehadiran beliau saw.
oleh syafii diartikan org yang beriman atau tdk beriman belum tentu masuk neraka apabila mereka berbuat baik. jelas dong kontradiksinya? masa' sih gak keliatan pdhl udh digedein dan ditebalin... :)
terlalu naif bagi org yg tdk memiliki ilmu tafsir berani menafsirkan alqur'an sendiri2 sesuai keinginan org tsb.
kalo terjadi beda cara pandang, hal ini dikarenakan memang ada beberapa mufassir yg terkadang terlalu ekstrem menafsirkan ayat yang membahas ttg jihad.
tafsiran sayyid qutb adlh salah satu contoh tafsir yang banyak digunakan oleh para mujahid dlm melakukan perjuangannya.
wallahu a'lam
mengenai tata cara ibadah bukanlah berdasarkan tafsir.
ini hanya karena perbedaan pada 4 madzhab besar yang ada dlm islam, akan tetapi tidak mengurangi sedikitpun esensi ibadah itu sendiri krn perbedaan terjadi untuk hal2 yang bersifat sunnah tidak menyentuh hal yang fardhu.
kalo masih kurang jelas silahkan nanya lagi... :