Bukankah hanya perselisihan sampai kepada peperangan yg muncul jika ingin mengklaim kebenaran dalam masing2 pihak...
Dan ini hanya gara2 keyakinan yg keluar dr mulut sang Nabi.
Gimana?
Saya kurang setuju dengan pendapat yg ini Bang,
Karena jika memang demikian, maka didalam ajaran Islam tidak akan disebut tuh para nabi & rasul dari Adam hingga Isa sbg utusan Allah :)
Dan sebagai seseorang yg diutus dari asal yg sama, saya rasa tidak benar kalau Allah sengaja membuat wahyu yg esensinya berbeda2x hingga membuat para nabi itu sbg bahan tandingan satu dengan yg lain.
Yg ada, umatnya yg mengada-adakan tandingan Allah dan merusak hukum yg sudah digariskan Allah, seiring dengan perjalanan waktu.
Dan ini sebenarnya yg menjadi titik pemicu perpecahan dan perbedaan dikalangan agama, terutama Islam & Kristen.
***
Bukannya selalu yg besar dan kuat yg menang? Dan yg kecil dan lemah selalu menurut kehendaknya.
Tidak, tapi yg benar yang akan menang. :)
Abang liat Hosni Mubarak kan ? kurang kuat apa, kurang kaya apa.. toh akhirnya dia kalah oleh kekuatan rakyatnya yang sudah puluhan tahun dia tindas.
Dia seorang muslim, akan tetapi apakah dia menjalankan hukum yg sudah digariskan itu secara benar, atau dia adl seorang dzalim yg silau akan harta ?
Hukum hanya sekumpulan aturan yg dibuat utk suatu keseragaman. Apakah hukum itu adil dan benar? belum tentu. Apakah hukum itu terbatas? tidak.
Saya setuju.
Dan suatu dasar hukum akan menjadi kadaluwarsa jika sudah tidak relevan lagi - bukan semata karena pergeseran nilai yg berlaku ditengah masyarakat, akan tetapi hukum tsb memang tidak mampu mengakomodir permasalahan yg menyangkut kemashalatan umat manusia.
Sekarang karena topiknya adl masalah kenabian, kita fokus ditataran hukum YME aja ya bang..
Sebagai orang yg memilih utk berada diluar dari garis aturan & hukum YME, saya maklum abang berpikiran bahwa tidak mungkin garis kenabian ditutup setelah Rasullullah. Beliau memang sudah lama meninggal, yang ada saat ini adalah tinggal umat muslim yg mati-matian berpegang kepada Al Qur'an & Hadits saja demi terjaganya risalah yg sudah beliau sampaikan.
Dan bisa jadi, muslim yg abang lihat, atau kenal, atau dengar - termasuk saya, tidak dapat memberikan gambaran yg benar soal agama yg dianut.
Saya sendiri kadang heran, ada org ngaku ustadz tapi masih main klenik.
Sekarang, apa ajaran Islamnya yg salah sampai di post yg lalu abang bilang bahwa kami memberhalakan sesuatu, atau memang orangnya yg mengada-adakan sesuatu yg tidak diajarkan Rasullullah ?
Atau kalau soal Baitullah di Mekah, perlu abang ketahui itu semata2x hanyalah arah hadap. Didalam shalat, thawaf, dzikir atau apapun tidak pernah ada satu kata pun menyebut kabah sbg sesuatu yg dipuja.
***
Kembali kpd masalah hukum :
Jika nanti suatu hari abang meninggal, apakah menurut abang nyawa abang ikut mati begitu saja tanpa diminta pertanggung jawaban ?
Kalau jawabannya 'iya' kenapa kita harus repot2x taat kpd hukum ? :)