Mati bunuh diri karna TAKUT akan penjara dan dihakimi masa? Apa ada...???
Kecuali dibunuh oleh masa, dan itu sdh kejadiaannya yg terbukti ditanah air ini.
Malahan lbh byk yg bunuh diri karna "Sakit Hati" maupun "Putus asa".
Bukannya hukuman mati itu sama aza dengan Bunuh diri. Sama2 mati, hanya cara matinya yg berbeda.
Apa hubungan dgn cara mati orang agama dan yg tdk beragama?
Jadi maknyus Sis 555 pelaku kejahatan itu tidak layak bunuh diri yah, terus mau di_apakan?
Apa kita harus menyumpahi sang penjahat agar tersiksa selamanya di Neraka yg ntb tidak diketahui oleh kita keberadaan Neraka itu. Apalagi sang penjahat itu atheis... mati yah mati (Nothing). Bisa ngakakk 3 hr 3 malam tuh sang penjahatnya.
Ato maksud Sis 555 pelaku kejahatan yg beragama beda pola pikirnya dgn pelaku kejahatan org atheis?
Coba kita study banding isi lapas... byk org beragama ato atheis???
Ini hanya utk study banding.
Bagi saya pelaku kejahatan itu sama aza mau beragama ato tidak. Mau bunuh diri ato masuk penjara yg bisa tidur makan enak bahkan bisa jalan2 kayak gayus tambun, itulah implementasi hukuman kepada pelaku kejahatan yg dimana pelakunya dikarantina agar tdk menganggu ketertiban umun, merugikan pihak lain dan plus sebagai tempat renungan (berubah ato tdk kemudian hari tergantung si Amin). Semua ini nyata adanya dan merupakan sebab - akibat.
Kalo masalah Neraka n Surga??? Sy gak bisa jelaskan Sis 555, karna saya gak percaya Neraka n Surga itu tidak ada.
Silakan bagi yg tau tempatnya utk menjelaskan...
Kalo tarik benangnya kembali ke Topik Sang Nabi.
Nabi adalah penyampai berita Ilahi yg memiliki ilmu yg lbh dr manusia biasa.
Masalah siapa mau percaya ato tidak, tergantung keyakinan masing2 terhadap apa yg disampaikan oleh sang nabi.
Dan jika ada lbh dari satu Nabi... tergantung kepada nabi mana yg anda yakini.
Jika saya hanya yakin sama Nabi Arlnov, berarti sy hanya percaya apa yg disampaikan oleh Nabi Arlnov.
Jadi kesimpulan dr diskusi ini, Nabi adalah orang yg diyakini dalam "menyampaikan" berita ilahi dan "berindak" atas keilahian. (Islam, Kristen, Yahudi.... Abrahamisme).
Lalu apa alasan suatu penyampaian dan tindakan ilahi ditutup? Bukankah dgn demikian menutup kuasa ilahi? Apa Tuhan tidak kesel dgn berita tersebut?
Keyakinan saya pribadi.
Tuhan itu tidak terbatas oleh wujud dan essensi kemanusiaan.
Tidak ada satupun keterbatasan bagi Tuhan.
Kiamat itu tidak pernah terjadi, apalagi ada malaikat yg datang dgn membawa buku dan pencil. Baru tau kalo malaikat butuh buku catatan dan pencil.
Buat apa Tuhan menciptakan alam yg kemudian dimusnakan sendiri dgn alasan bumi sdh terlalu byk pelaku kejahatan ato sdh terlalu byk yg tdk percaya kepadaNya?
Apa Hukum Negara dijamin tdk ada penyimpangan dari Hukum Agama?
Dan sebaliknya Hukum Agama apa bisa dijadikan Hukum Negara tanpa penyimpangan / penyesuaian?
Nanti kalo ada waktu kita bikinkan threadnya ok... Karna sudah OOT.