itulah dilema kita.. negara yang kaya.. sebenarnya bisa memanfaatkan alih teknologi dengan SDM yang melimpah. Chinna sebagai salah satunya, dengan program Naga Bangkit menjawab keraguan barat. Setiap keluar teknologi baru, baik militer atau sipil akan muncul versi chinnanya . walau dibilang plagiat, akan tetapi perkembangan mereka semakin mencemaskan dunia barat. Sehingga untuk perimbangan, indonesia mulai dirangkul lagi sebagai salah satu negara yang punya otot di kawasan asia tenggara.
Untuk Bro Drogba. Doktrin pertahanan bersifat SEMESTA dengan tulang punggung kekuatan utama adalah rakyat. Sebagai kekuatan cadangan, pertahanan apabila ada invasi dengan cara mobilisasi sipil sebagai penahan invasi. Apabila ada invasi, mobilisasi 220 Juta manusia, kita asumsikan yang siap bertempur sekitar 30 % berarti 66 Juta pasukan yang tersedia sebagai pasukan pemukul. Dan ini berarti invasi yang berdarah darah dari pihak agressor, karena teorinya agressor harus memiliki kekuatan yang lebih besar dari pihak defender. Sebagai contoh, di Irak, kekuatan amerika yang besar direpotkan oleh perang non conventional dengan insurgen versi amerika atau pejuang kemerdekaan versi negara lain yang bergerilya. Kemungkinan menang total memang tidak mungkin, akan tetapi dampak politis yang dimunculkan sangat besar. Ini juga penyebab kekalahan Amerika di Vietnam dan Rusia di Afgan