Sejauh Apa Tuhan Mengendalikan Kita?

micomobile

Tuhan memberi kita nafas untuk hidup...

KITA MENGHIRUP OKSIGEN DAN KALO KEHABISAN OKSIGEN YA MATI. KENAPA KITA BISA KEHABISAN OKSIGEN ITU ADA KAITANNYA JUGA DENGAN ORGAN TUBUH KITA YANG LAIN, MACAM2 PENYEBABNYA. BIAR DOKTER YANG MENJELASKAN NYA.

Tuhan tahu bahwa pada tgl XX / XX / XX kita dilahirkan...

KITA DILAHIRKAN TERGANTUNG KESESUAIAN ANTARA JASAD/FISIK DAN JIWA KITA COCOK GAK. KALO PAS KITA MASIH JANIN TAPI DIABORSI YA GAK JADI HIDUP. TERGANTUNG BAGAIMANA PROSES YANG TERJADI DIDALAM KANDUNGAN.

Tuhan tahu bahwa pada tgl XX / XX / XX kita menikah...

TUHAN TIDAK TENTUKAN KAPAN KITA NIKAH TAPI KITA SENDIRI. MAU DIA TAHU ATAU GAK JUGA GAK NGARUH LAH. SOALNYA YANG CARI PACAR JUGA KITA.

Tuhan tahu bahwa pada tgl XX / XX / XX kita mendapat promosi kenaikan pangkat...

INI JUGA KITA SENDIRI YANG TENTUKAN DAN ORANG2 YANG DISEKITAR KITA

Tuhan tahu bahwa pada tgl XX / XX / XX kita akan celaka...

KECELAKAAN TERGANTUNG PERBUATAN/LEBIH BERHUBUNGAN DENGAN DOSA DAN KARMA

Tuhan tahu bahwa pada tgl XX / XX / XX kita akan meninggal...

KITA MENINGGAL TERGANTUNG KESEHATAN KITA KALO FISIK KITA SEHAT DAN KUAT MENINGGALNYA LEBIH LAMA, SEPERTI DIJEPANG USIA HARAPAN HIDUP ORANG LEBIH TINGGI KARENA MENJAGA KESEHATAN.

MENINGGAL HANYA PROSES BERPISAHNYA JIWA DAN RAGA. RAGA KITA YANG KEROPOS DAN RUSAK. IBARAT MOBIL BUTUT KALO UDAH TUA BGT YA JADI RONGSOKAN DAN SUPIRNYA PASTI GANTI MOBIL BARU(JASAD BARU) ATAU JALAN KAKI AJA(MENUNGGU SAMPAI ADA MOBIL YANG PAS DENGAN PILIHAN DAN SELERANYA).

Tuhan tahu bahwa pada tgl XX / XX / XX kita akan berbuat maksiat...<knp Tuhan tidak mencegah?>

YANG MAU BERBUAT MAKSIAT KITA, APA URUSANNYA DENGAN TUHAN. MAU DIA TAHU ATAU TIDAK TIDAK PENTING UNTUK DITELAAH. HIDUP ITU PILIHAN, JANGAN SALAHIN TUHAN DONG.

Tuhan tahu bahwa pada tgl XX / XX / XX kita akan bertobat...<knp ga dari dulu2 aja?>

TOBAT JUGA URUSAN KITA. DIA TAHU KAPAN KITA BERTOBAT ATAU TIDAK JUGA GAK NGARUH.

Tuhan Maha Tahu...

TUHAN JUGA BUKAN MAKHLUK, KITA TIDAK MUNGKIN BISA MENJANGKAU APA MAKSUD DAN KEINGINAN TUHAN, KARNA TINGKATANNYA BEDA, DAN TUHAN HANYA BISA DIRASAKAN TIDAK BISA DIPIKIRKA(AKAL-AKAL DAN AKAL)

KALO ADA YANG BISA PIKIRKAN MAKSUD TUHAN YA DIA AJA JADI TUHAN

Tuhan yg mengendalikan hati semua orang...

Tuhan mengendalikan masa lalu, masa kini, masa depan...

lalu kenapa tidak Tuhan buat semua manusia itu baik ???

kalau Tuhan begitu kuat hingga Setan takut kepadaNya, knapa tidak Dia bunuh aja semua

Setan di dunia ini, sehingga dunia ini menjadi begitu damai, tak ada lagi permusuhan....

MANUSIA DAN ALAMSEMESTA CIPTAAN TUHAN DAN BAGIAN DARI TUHAN

RAHASIA DIA KALI DAN HANYADIA YANG TAHU, KITA GAK DIBERI KEMAMPUAN MIKIRIN ITU NTAR GILA

HAA HA HA HA HA.

Untuk apa Surga dan Neraka diciptakan?

Bukankah Masa Depan kita ditentukan oleh Tuhan?

Apakah Surga itu terlalu sempit sehingga tidak semua manusia masuk ke dalamnya?

Mengapa Kau ciptakan Neraka ya Tuhanku?

apakah manusia yg berdosa dilahirkan hanya untuk disiksa di Neraka pada akhirnya?

Seandainya hidupku ini tidak berkenan di hadapanMu, lalu mengapa Kau ciptakan aku?

DARI PADA MIKIR MENGAPA KITA DICIPTAKAN

LEBIH BAIK PERTANYAAN NYA GINI, APA YANG HARUS SAYA KERJAKAN UNTUK MENCAPAI KEBAIKAN.

Apakah puluhan tahun hidup yg akan kita jalani hanyalah untuk memecahkan teka teki Tuhan?

kalau sejak lahir sudah Tuhan tulis namaku di buku Warga Surga, untuk apa Kau uji imanku lagi Tuhan?

SURGA DAN NERAKA ADALAH SYMBOL KEBAHAGIAAN DAN PENDERITAAN YANG KITA SENDIRI YANG TENTUKAN MAU PILIH MANA

ukyo

@Mico :

itu jawaban'na bang Mico titik terangnya dmn?

apa Bang Mico sebenarnya mw jawab "Kita yg tentukan hidup dengan segala realita yg ada tanpa campur tangan Tuhan"

begitukah?

ukyo

OK, kita ringkas dulu :

si A dilahirkan dr keluarga Kaya Raya tidak beragama, hidup dr warisan ORTU yg telah kayaraya,

serta sampe tua / meninggal dlm keadaan bahagia

si B dilahirkan melarat, tapi beragama dan memilih mengejar seribu cita2 ingin menjadi awal si A yg kaya raya.

Si B mendapat byk pelajaran hidup ketimbang si A, dan sudah pontang-panting memerangi TAKDIR agar berNASIB baik.

Katakanlah si B dan si A sama2 masuk surga, kanapa si B utk msk surga hrs dgn jerih payah. Sedangkan si A tdk perlu jerih payah.

Koq surga kalau versi abang disini kesannya harus 'punya duwit dulu sih? ' :

Apakah si A serta merta bisa masuk surga hanya karena hidup enak seumur hidupnya? coba dikaji lagi ,

Ujian yang terberat adalah ujian yang penuh kenikmatan, karena secara halus menggiring orang lupa dan mengingkari Tuhannya.

Hayo bener nggak? :

Apakah si B serta merta masuk surga atas jerih payahnya mengais rezeki supaya bisa hidup setara si A ?

Ya jelas nggak lah,, darimana pasalnya? : Kalau dia bekerja keras secara jujur, serta tidak meninggalkan apa yang diperintahkan Tuhannya, mungkin iya, kalau nggak, ya maap aja,

nehi kata orang India bilang.... :

Bang, surga tidak bisa dibeli dengan uang, tapi dengan keimanan dan keikhlasan & berserah diri kepada sang Pemberi Hidup.

Manusia dilahirkan dimuka bumi ini sudah dikasih senjata komplit dari ujung rambut sampai ujung kaki, semua atribut ini memang dinisbahkan untuk dapat berfungsi secara maksimal di medan laga yang bernama bumi..

Siapa yang mampu berperang melawan hawa nafsunya lah yang bisa pulang ke suatu tempat yang dijanjikan Sang Pemberi Hidup, yang kita kenal bernama surga.. wallahualam... ;)

yupz emang ada benernya jg sih?

nah sekali lagi kita kembali ke judul Thread ya, "Sejauh Apa Tuhan Mengendalikan Kita?"

Lha meskipun kita dah berbuat sangat baik sekali di mata manusia, tapi ama Tuhan tetep gak boleh masuk Surga gimana coba?

kan berarti bukan hanya perjuangan yg kita butuhkan untuk masuk Surga? tapi kita butuh ijin dari Tuhan bukan?

Lha Tuhan ngasih Paspor Surga buat kita itu kapan? pas masih bayi? pas kita Tobat? sebaik2 manusia kan ada jatuhnya juga?

Misal kita lagi ada ujian Matematika, gampang2 banget soalnya, dari 10 pertanyaan kita yakin 9 soal terjawab dengan benar...

Trus pas Hasilnya keluar ternyata ama Bu Guru dikasih nilai 40 gimana?

kl ama Bu Guru sich kita masih bisa protes, kl ama Tuhan gimana? mau protes?

Sejahat2nya kamu, kalau Tuhan mau kamu masuk Surga ya kamu jadi Warga Surga...

Bukankah itu Hak Mutlak Tuhan kepada kita? "Sejauh Apa Tuhan Mengendalikan Kita?"

ukyo

maaf saya anak baru di forum ini,mw tanya ada brapa warga sih disini? kok aku sering denger ada warga AKAL, warga AGAMIS, dll...

lha saya masuk warga mana?

ukyo

MENGAPA MANUSIA ADA DI BUMI?

KALAU BRO BISA MENJELASKAN SECARA AKAL, SAYA YAKIN SAYA AKAN MENINGGALKAN TUHAN!!!

TAPI KALAU TIDAK, SILAHKAN ANDA MEMBUAT KEPUTUSAN SENDIRI....

kalau menurut saya :

secara Agamis : Bumi dan segala isinya adalah ciptaan Tuhan,manusia termasuk di dalamnya, diberi tempat paling tinggi diantara makhluk lain...

Emang kalau Tuhan mau kita dilahirkan di Mars kan juga suka2 Tuhan...

secara Teori : sudah dijelaskan oleh para ahli dan peneliti, bahkan banyak sekali sehingga tidak mungkin saya jabarkan disini...

termasuk teori pembentukan bumi, perubahan fisik hewan dan tumbuhan dari Noelithikum or Megalithikum,dll

ada Teori Darwin yang mungkin juga sedikit menjelaskan tentang manusia purba di jaman dinosaurus dulu...

mungkin manusia jg bukan dari bangsa monyet,mungkin manusia adalah organisme khusus yang mendominasi planet bumi...

saya berkata "mungkin" karena belum saya selidiki sendiri...

misal bangsa kita tidak terpengaruh budaya asing, agama dari luar negeri, mungkin Tuhan kita sekarang bukan seperti ini...

Negara kita gak ada yang namanya Perang Salib, or Perang di Konstantinopel, tapi Tuhan mereka yg kita sembah sekarang...

Misal Kerajaan asli kita macam Majapahit, Sriwijaya dll tidak dijajah, tidak dipengaruhi Budaya Asing, beragama apakah kita sekarang?

bahkan bangsa Inca or bangsa Maya dari jaman sebelum Masehi pun sudah mengenal penanggalan, uang, kendaraan, dll

siapakah Tuhan mereka?

Manusia memang makhluk yang terus mengupdate bangsanya, dari jaman batu dulu sampai sekarang selalu ada penemuan baru...

Manusia hidup di Bumi, belajar segala sesuatu juga dari Bumi,memang dasarnya manusia sejak jaman Dinosaurus dulu ada di Bumi,

terus kalau ada pertanyaan "Mengapa Manusia ada di Bumi?" bukankah sudah tidak perlu saya jawab?

Mungkin Agama yang kita anut sekarang adalah buah dari Pemahaman dan Perdebatan jaman dulu seperti yang kita lakukan saat ini...

5551272

Intinya yg berusaha sy sampekan adalah manusia juga berperan membentuk keturunannya. Anak yg dititpkan YMK kepadanya.

Jadi pencerahan tidak hanya terletak pada si A dan si B.

Itulah faktor kaitannya kenapa si A dan si B bisa beda Nasib. Karna Takdir ini berkaitan dgn Orang Tua kita juga. Coba periksa kitab2 agama, didalam situ byk sekali hubungan yg seperti sy katakan...

Mungkin demikian Sis 555....

Memang dari awal sy tdk nembak langsung kesana sis555, hingga membuat yg baca ikut bingung.... hehehe....

Tapi Sis juga dah mengkaitkannya dr sisi yg bagus utk pencerahan bagi yg bisa dan mau menerimanya....

monggo...

hmm, bibit, bebet, bobot kalau orang Jawa bilang... :)

Well, dalam hal pola pikir dan tingkah laku mungkin iya, begitu juga raut wajah dan bentuk tubuh..

Tapi,

Hidayah dan Ujian pada seseorang tidak menengenal tempat dan waktu menurut saya..

Belum tentu seorang anak kyai itu religius lho..

Saya pernah dengar salah seorang teman cerita, ada anak kyai yang tertangkap nyabu sampai teler, dia juga mencuri uang via ATM dalam jumlah yang banyak...

Padahal kalau mau dipikir, kurang apa coba pendidikan agama untuk dia?

Kalau cerita tentang mualaf, pasti udah sering dengar dan lihat sendiri kan di televisi..

Intinya, apapun latar belakang keluarga kita, selama kita tidak mencari sendiri hakikat Ketuhanan didalam perjalanan hidup kita, maka kita bisa terpeleset dan terperangkap didalam godaan syaitan, yang memang ditakdirkan untuk menggoda manusia hingga akhir jaman.

5551272

"Sejauh Apa Tuhan Mengendalikan Kita?"

Coba simak semua tulisan saya deh, sepertinya kamu ada yang terlewat..

Manusia bukan robot.

Manusia dikaruniai akal dan hati untuk memilah dan memilih

Manusia di 'lepas' dibumi supaya manusia olah, karena manusia adalah khalifah dimuka bumi.

Selama akal dan hati manusia sudah sempurna, selama itu juga manusia diuji, makanya orang gila dan anak kecil tidak diminta pertanggung jawaban terhadap apa yang mereka lakukan.

Jadi Tuhan mengendalikan kita sebatas pada tools yang sudah diberikan... supaya Dia bisa melihat, siapa yang benar benar pantas untuk masuk ke surga, siapa yang munafik hingga lebih cocok untuk ditempatkan kedalam neraka. :

muakman(mm)

Takdir yang baik dgn nasib yg baik.

Takdir yang baik dgn nasib yg jelek.

Takdir yang jelek dgn nasib yg jelak.

Takdir yang jelek dgn nasib yg baik.

Hmmm....

kasihan si Kyai (anggap aza si kyai pasti dah baik nasibnya), tapi sayang memiliki anak yg akhirnya merubah nasib si kyai jadi jelek.

Anak itu lahir dgn Takdir yg baik (anggap aza si Kyai kehidupannya pasti baik), tapi sayang si anak tidak bisa memperjuangkan nasibnya.

Memang benar, bahwa Agama dan Latar Belakang Keluarga tidak menjamin NASIB seseorang. Tergantung perjuangan pribadi secara horisontal dan vertikal.

Jadi nasib 100% ada ditangan masing2 individu yah sis....

muakman(mm)

Bukan mau promosi, tapi ulasan Sis dan saya bisa didapatkan dr Thread "SimpleFaith" pasal 1

Disitu jelas hubung benang merah Takdir dan Nasib dalam hubungan KELUARGA.

Kalo si anak belum berkeluarga, berarti mutlak menjadi Nasib si Kyai.

Tapi kalo si anak telah berkeluarga, Nasib berada diantar dia dan YMK.

Itupun ditentukan dr cara nikahnya si anak...

novalnd

Simpel aja bro ukyo,

banyak diantara kita seolah-olah mengerti apa yg dipikirkan, rencana, keinginan bahkan lebih jauh lagi ingin mengatur bagaimana Tuhan menurut prasangka kita sendiri. Yang saya yakini Tuhan diseberang pemahaman setiap makhluknya, tidak ada satupun diskripsi final tentang realitas-Nya.

saya perlu bertanya, dari mana anda berpikir segala sesuatu yg anda prasangkakan kepada Tuhan melalui segala pertanyaan yg anda sampaikan, seperti Tuhan mengetahui dan menetapkan segala sesuatu. Apakah itu berasal dari hasil pemikiran anda sendiri atau doktrin kepercayaan yg anda yakini? dari mana anda mendapat konsep Tuhan seperti itu?

kalau pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan berasal dari pemikiran komprehensip anda sendiri, saya berkesimpulan anda sangat mengenal Tuhan, kalau itu berasal dari doktrin kepercayaan yg anda anut silahkan pelajari dahulu kenapa Tuhan disifati dengan atribut-atribut yg anda sebutkan dalam pertanyaan diatas.

Beberapa pertanyaan mengenai kehendak Tuhan akan takdir semacam jodoh, umur, rejeki dan sejauh mana keterlibatan-Nya, itu adalah hak preogratif Tuhan sendiri, manusia sekedar berusaha dan Tuhan yg menentukan. Mengenai hasilnya baik atau buruk itu tergantung pemahaman manusia. Bisa saja beberapa hal terlihat buruk dimata kita tetapi sebenarnya itulah yg terbaik dan sebaliknya. Selalu ada hikmah dibalik setiap ketentuan.

Alam semesta merupakan karya ciptaan Tuhan yg luar biasa, tidak satupun ilmu manusia dari dahulu hingga sekarang dapat memastikan bagaimana hal tersebut bermula dan kapan berakhirnya. Seberapa besar luasnya dan bagaimana mencapai suatu tempat nun jauh diluar tataran planet kita sedang jarak yg terjauh yg bisa manusia capai baru pada menjejakkan kaki dibulan. Bagaimana anda dapat menjelaskan bahwa seorang manusia yg merupakan setitik debu dikosmik jagat raya dapat mendiskripsikan semua ciptaan Tuhan, apalagi berspekulasi dapat memahami pribadi-Nya.

pertanyaan seberapa dekat dan mengenal Tuhan terhadap ciptaan-Nya. Ada sebuah analogi bagus untuk menjelaskan hal ini. Manusia cenderung terpola dengan dimensi ruang dan waktu apabila dihadapkan dengan pertanyaan tersebut, seberapa dekat, seberapa jauh? Beberapa tradisi meyakini Tuhan ada dimana-mana sekaligus tidak berada dimanapun jua, ada yg mengatakan Ia berada diatas, dilangit dan ada yg meyakini Ia bersinggasana disetiap hati manusia, semuanya menunjuk pada suatu tempat. Membatasi kemungkinan posisi Tuhan berdasarkan pola pikir manusia adalah keliru, Tuhan bukanlah objek yg bisa disifati dan terukur oleh ciptaan-Nya. yang pasti dibanyak tradisi kepercayaan dan keyakinan termasuk agama meyakini bahwa Tuhan sangat dekat dengan ciptaan-Nya, sebegitu dekat bahkan lebih dekat daripada diri kita sendiri. Dekat bukan merujuk pada ukuran manusia. Ambil sebuah contoh dimana seorang enjenir tekhnik mesin membuat sebuah mesin dari protoype yg ia rancang, ia mengenal setiap detil mesin yg ia ciptakan termasuk bagaimana mesin tersebut bekerja. Kemudian pada suatu waktu ada yg menanyakan seberapa dekat ia mengenal ciptaannya tersebut? Tanpa mesti mendekati atau membongkar mesin rancangannya, enjenir tersebut dapat dengan mudah menjelaskan setiap detilnya, bagaimana dibuat, digunakan dan berapa lama mesin tersebut dapat digunakan. Seperti itulah kira-kira Tuhan mengenal ciptaannya. Apakah kita masih mencoba berpikir seberapa dekat Tuhan dengan imaginasi kita yg terbatas? Wajar seandainya ada yg mengatakan apabila kita ingin mengenal Tuhan, kenali diri kita terlebih dahulu, karena kita sangat dekat dengan realitas-Nya.

sampai sejauh ini pengetahuan manusia sangat terbatas, baik terhadap ciptaan Tuhan yg terbentang di jagat raya maupun pada diri kita sendiri. Sejauh mana manusia mengenal dirinya sendiri? jawabannya sangat sedikit yg manusia ketahui...

Anda dan seluruh umat manusia mungkin tidak akan mengerti apa yg direncanakan Tuhan, tetapi anda dapat berpartisipasi dengan melakoni peran yg sudah diberikan oleh-Nya. Terlepas apakah itu baik atau buruk, adalah sebuah kehormatan, Tuhan berkehendak memilih dan menciptakan anda...

muakman(mm)

Maknyus benarrrrrr.... RUAAAR BIASA!

Baru kali ini sy mendapat ulasan dr pemikiran yg cukup Universal dr Bro Novalnd.

Mantap bro... :

brainwashed

Kalau Tuhan itu ada,maka Tuhan yang maha besar itu di bumi menjadi maha kecil/tidak berkuasa sepenuhnya terhadap manusia.karena bisa kita akali,apalagi urusan pahala dan dosa.

novalnd

Kalau Tuhan itu ada,maka Tuhan yang maha besar itu di bumi menjadi maha kecil/tidak berkuasa sepenuhnya terhadap manusia.karena bisa kita akali,apalagi urusan pahala dan dosa.

dalam konteks kepercayaan bahwa Tuhan itu berada dimana-mana, ada harfiah kalau Ia berkuasa "memasuki setiap relung ruang dan waktu" dan setiap ciptaannya merefleksikan eksistensi-Nya. Manusia hanya bisa mendekati eksistensinya-Nya melewati imaginasi, Freud, Jung dan pemikir lainnya menyebut "mundus imaginalis". Apakah sang enjenir mesin harus menjadi "kecil" untuk menampilkan "imagi" detil mesin ciptaan-Nya? (baca posting saya sebelumnya) jawabannya jelas tidak. Sekali lagi, pemahaman manusia terbatas. Suatu waktu datang seseorang awam terhadap tekhnik mesin bertanya bagaimana mesin bekerja dan diciptakan? sang kreator memahami kapasitas sang penanya, ia tentu tidak akan menjawab dengan bahasa tekhnis yg njelimet, ia akan menjawab menyesuaikan pemahaman penanya.

Saya seorang ayah dari anak-anak saya, seringkali dalam berkomunikasi tanpa sengaja saya menggunakan frase yg biasa saya ucapkan terhadap orang dewasa, seperti "sudah makan, belum?" anak saya yg baru berumur tiga tahun sepintas mengerti tapi acuh. Dilain waktu saya menyapanya dengan frase yg biasa digunakan orang dewasa berbicara dengan anak kecil "cudah mam blum?" senyumnya melebar kemudian berlari memeluk saya, dijawabnya "cudah tadi ma mama!", "boong ah!" tukas saya, "cudah! beneran..." kemudian ia kembali asyik dengan mainannya. Mungkin ia merasa sudah dapat mengakali saya dengan jawabannya, logika akal balitanya berpendapat begitu. Naluri kasih-sayang sebagai orang tua menjauhkan saya bertindak adil dalam mendidiknya untuk jujur terhadap konsekuensi akal balitanya. Berbohong adalah perbuatan yg merugikan orang lain, agama mengasosiakannya sebagai dosa. Dalam paparan ini, tidak ada konsekuensi apa-apa walaupun saya mampu/berkuasa untuk itu karena sebagai orang dewasa saya bisa memakluminya.

Dengan pemahaman Tuhan yg tidak terbatas, berbagai kemungkinan konsekuensi yg diberikan-Nya terhadap akal terbatas manusia berada diluar persepsi kita untuk memahaminya, bisa jadi kita menganggap Tuhan pasif bahkan mungkin tidak ada. Padahal diseberang itu semua, God work in mysterious ways...

lasrangga

Kuncinya di manusianya sendiri donk

Belajar memahami ketuhanan dengan mengembangkan pemahaman manusia yg terbatas ataukah hanya menerima pemahaman nota bene derajat kebenaran pemahamannya terbatas

Keterbatasan itu adalah bagian dari proses

akan naif jika memposisikan diri "membatasi proses itu sendiri"

novalnd

akan naif jika memposisikan diri "membatasi proses itu sendiri"

benar bro Lasrangga, saya setuju dengan proses itu.

Pembatasan bukan pada proses mencari dan memahami, tapi klaim pemahaman diskripsi final tentang Tuhan itu sendiri. Banyak otoritas yg megklaim tentang hal tersebut dan mengeneralisasi metode dan konsep model substansi Tuhan. Diluar metode tersebut dianggap menyimpang.

brainwashed

bro noval anda benar,dan benarnya itu sudah di rangkum oleh pakdejam....

Keterbatasan itu adalah bagian dari proses akan naif jika memposisikan diri "membatasi proses itu sendiri" karena tidak terbatas.

mbah freud,mbah jung adalah bagian dari pendobrak dari mati nya akal sehat manusia,

dengan sering berdialog,berdiskusi,bertukar cara pandang,bermusyawarah,dengan menomerduakan kebenaran dalam diri,maka akan mempercepat proses tersebut.

sang kreator memahami kapasitas sang penanya, ia tentu tidak akan menjawab dengan bahasa tekhnis yg njelimet, ia akan menjawab menyesuaikan pemahaman penanya.

semuanya kembali manusianya,semua manusia itu sama ndak ada beda,yg membedakan adalah manusia itu sendiri dalam prosesnya yg selalu berkembang.

gadischa-cha

.....Kesimpulannya adalah untuk apa kita usaha banyak-banyak kalau toh akhirnya segala sesuatu sudah ditentukan yang di atas... kita ini ibarat wayang-wayang yang digerakkan oleh dalang..Terserah dalang akan membawa kita ke mana dan mau memperlakukan kita seperti apa....

brainwashed

tapi selain manusia ada juga bangsa jin.

bangsa jin ini juga berkembang,tapi berkembangnya lambat.

karena bangsa jin ini sangat cinta kepada Tuhan tapi cinta itu yang membabi buta,mereka tidak menggunakan akal nya.

tapi sebelum manusia ada,jin dahulu yang ada di bumi ini.

kalau tidak ada bangsa jin,maka dunia ini tidak akan berkembang pesat seperti sekarang.

tapi namanya jin yah suka jahil,makanya apabila sedang berhadapan dengan bangsa jin,bawalah kekuataan ifrit....karena ifrit adalah rajanya jin,powernya sangat besar,bisa bikin panas jin level bawah.....:

kalau tidak ada bangsa jin maka saya tidak akan pernah bisa melihata paha mulus bidadari syurrrr....ga........:

sibagariang