Tidak ada bukti “hidup” yang merupakan fakta bahwa Tuhan itu benar-benar ada.
Tapi atheisme punya banyak bukti nyata bahwa Tuhan itu hanya ciptaan belaka.
1. Kitab suci manapun tidak ada yang meyatakan bahwa Tuhan juga menciptakan alien. Tapi Alien pernah ditemukan di Mexico.
2. Kitab suci manapun tidak ada yang menyebutkan bahwa tuhan menciptakan manusia purba. Tapi banyak ilmuwan yang telah menemukan fosil manusia purba dibeberapa tempat di muka bumi.
Dan masih banyak bukti-bukti lain yang sebenarnya mendasari pandangan kaum atheis di muka bumi ini. Sementara kaum agamis tidak ada satupun yang dapat membuktikan bahwa Tuhan itu benar-benar ada.
Pertanyaan ini terkesan sepele tetapi tidak dalam menjawabnya. Karena saya sendiri seorang muslim maka saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini dalam perpektif Islam (maaf untuk umat agama lainnya).
Jika kita mempelajari ilmu tauhid maka akan kita dapati 3 golongan besar manusia
1. Manusia yang mengakui adanya Tuhan dan benar dalam menyembahNya
Yang dimaksud disini adalah muslim yang Mukmin
2. Manusia yang mengakui adanya Tuhan namun salah dalam menyembahNya
61. dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" tentu mereka akan menjawab: "Allah", Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (Al Ankabut: 61)
Artinya semua agama sepakat bahwa adanya Tuhan sang pencipta tetapi mereka berpaling dari ketetapan hukum sang Pencipta.
31. mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (At-Taubah 9)
Ketika Rasulullah membaca ayat ini, berkatalah Adi bin Hatim yang dahulunya memeluk agama Nasrani: “Ya Rasulullah, kami tak pernah menyembah mereka!”
Jawab Rasulullah , “Tetapi mereka halalkan apa yang diharamkan Allah dan rnengharamkan apa yang dihalalkan oleh-Nya dan kamu ta’ati. Dengan demikian kamu sembah mereka.”(hadith riwayat Tarmizi dan Ibnu Jarir.)
3. Manusia yang tidak mengakui adanya Tuhan yang biasa kita sebut dengan atheis.
Mengenal Tuhan adalah fitrah manusia karena itu pada hakikatnya Atheis adalah orang yang mengingkari fitrahnya sendiri sebagai manusia.
14. dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongan (mereka) Padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan. (An-Nami 27)
Sebelumnya kita mengenal dahulu bagaimana konsep berfikir ketuhanan ala atheis, yaitu
1. tentang penciptaan Alam semesta berikut isinya
Karena pada dasarnya manusia dibuat lupa tentang asal kejadiannya maka manusia merasa bahwa alam semesta tercipta dengan sendirinya tanpa ada kuasa apapun dibaliknya.
172. dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"(Al-A’raf: 172)
2. tentang kehidupan sesudah mati.
Jawaban atas pertanyaan ini pun sangat sulit dibuktikan kecuali bagi orang yang sudah mati.
Namun dengan kelemahan ilmu yang dimiliki manusia dalam menjawab pertanyaan tersebut apakah kemudian disimpulkan bahwa Atheis tidak bertuhan?. Tidak dapat disimpulkan demikan, karena para atheis pun mempunyai Tuhan.
32. dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. dan tidak ada yang mengingkari ayat- ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar. (Luqman: 32)
Yang dimaksud dengan jalan yang Lurus Ialah: mengakui ke-esaan Allah.
Mereka (manusia) mengakui kebutuhan akan Tuhan saat mereka semua dalam keadaan terjepit sedang mereka tahu tidak ada yang dapat mengeluarkan mereka dari kesengsaraan kecuali Allah, namun mereka kembali kafir disaat terlepas dari bahaya dan kesengsaraan.
Karena keterbatasan aqal mereka untuk mengerti hakikat penciptaan dan hidup sesudah mati maka maka mereka menuhankan sang “waktu” dan “hawa nafsu”
23. Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
24. dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (Al Jaatsiyah 45-24)
Jadi dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa semua manusia mempunyai Tuhan. Yang menjadi pertanyaan adalah sudah benarkah Tuhan kita dan benarkah Dia yang kita maksud adalah Tuhan yang benar dan benarkan cara penyembahan Kita.
MAN 'ALIMA NAFSAHU FAQOD 'ALIMA ROBBAHU
"Siapa Yang Mengetahui Dirinya Pasti Mengetahui Tuhannya"