Simpel aja...
Ajaran Nabi Muhammad SAW bukan merupakan hal yang baru, Ia meneruskan apa-apa yang sudah ditetapkan oleh para pendahulunya yaitu nabi-nabi yang sudah diutus oleh Allah. Dalam tradisi Islam banyak sekali Nabi yang diutus akan tetapi yang diketahui dan wajib di imani ada 25.
Ka'bah merupakan masjid yang dibangun oleh Nabi Adam AS, kemudian dipugar kembali oleh Nabi Ibrahim AS. Semenjak Nabi Ibrahim mengajarkan Tauhid sebagian orang beriman, namun lama-kelamaan ajaran-ajaran tauhid terdistorsi kemudian timbullah kepercayaan-kepercayaan akan transenden Tuhan terhadap ciptaannya, seperti manusia, batu, gunung dll. Perlu diketahui Ka'bah merupakan pusat spiritual kuno yang di imani oleh masyarakat jazirah arab sejak jaman kuno, posisi ini membuat Ka'bah menjadi tempat persinggahan para pedagang dari berbagai daerah, selain untuk beristirahat banyak dari mereka melakukan ritual ibadah disekitar Ka'bah. Hal ini mereka lakukan karena kepercayaan yang mereka yakini merujuk Ka'bah sebagai Kiblat dan tempat yang mempunyai nilai spiritual.
Banyak sekali pedangang yang datang, baik untuk singgah maupun untuk beribadah. Ada sebagian pendatang yang membawa peralatan ritual mereka seperti patung, benda-benda keramat yang turut dibawa serta kemudian disumbangkan dan dipajang disekitar Ka'bah bahkan ada sebagian yang disimpan didalamnya, ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan kepentingan ritual mereka. Jadi wajar apabila disekitar Ka'bah pada masa pra Muhammad banyak dijumpai berbagai atribut pemujaan dari berbagai macam kepercayaan.
Ada beberapa referensi yang mempelajari persinggungan kebudayaan Hindu terhadap wilayah Jazirah Arab, satu diantaranya adalah studi seorang mahasiswa pasca sarjana IAIN (saya lupa Judul dan waktunya, pernah dimuat diharian KOMPAS beberapa tahun lewat) tentang kemungkinan keberadaan Nabi Ibrahim AS dan istrinya Sarah diwilayah India pra Hindu. Kesimpulan yang diambil adalah, kemungkinan besar Nabi Ibrahim dan istrinya Sarah pernah bermukim dan mengajarkan Tauhid diwilayah India, satu hal simpel yang membuktikannya adalah sebutan untuk salah satu dewa dalam tradisi Hindu yaitu Brahmana dan Saraswati. Lafaz dan penyebutannya mengarah pada pribadi Ibrahim dan Sarah istrinya. Kemudian disusul tentang terjemahan Alhlil Kitab didalam Al-Qur'an yang tidak hanya merujuk pada umat Yahudi dan Nasrani. Tidak menutup kemungkinan Hindu dan kitab Weda merupakan kitab Allah yang diturunkan kepada seorang nabi yang disebutkan secara eksplisit oleh Al-Qur'an tanpa menyebut nama Nabi yang bersangkutan.
Apabila ada atribut-atribut Hindu dalam sejarah dan referensi Islam, saya pikir itu hal yang wajar apabila merujuk pada hal yang sudah saya sebutkan diatas. Sekali lagi Nabi Muhammad SAW memposisikan dirinya tidak membawa risalah baru tetapi beliau hanya melengkapi apa yang sudah dibawa oleh pendahulunya, terutama tentang ajaran Tauhid.