5 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
Ini menjelaskan mukjizat yang diberikan Allah yaitu Yesus dapat menghidupkan orang mati, kata Nya di akhir ayat bukanlah merujuk pada Yesus tetapi merujuk kepada Allah.
======
Yesus Kristus adalah Tuhan Allah. Karena kata 'dikehendaki-Nya' tersebut merujuk Yesus. Mengapa? Karena kata2 diatas ayat ini mengartikan apa yang dikerjakan Allah, juga dikerjakan Yesus.
'sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak'. Artinya apa? Bahwa Bapa dan Anak itu adalah Satu. Jikalau Ia nabi, Ia tidak akan melakukan pekerjaan yang sama yang dilakukan oleh Tuhan Allah.
Jadi kata dikehendaki-Nya itu merujuk ke Yesus dan Tuhan Allah.
Dan harus dicatat bahwa mukjizat serupa bukan hanya dimiliki oleh nabi Isa, tetapi juga diberikan kepada Ibrahim dan Musa.
====
hanya Yesus yang bisa memberikan 5000 orang makan dengan 2 ikan dan 5 roti serta menyisakan 12 bakul.
5 Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,
5 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.
Maksud ayat tersebut adalah barang siapa yang tidak mempercayai ajaran Isa berikut kerasulannya maka sama saja orang tersebut tidak percaya kepada Allah.
Hal ini berlaku umum. Semua agama termasuk ISLAM pun demikian.
Barang siapa yang tidak mengikuti ajaran Muhammad maka otomatis diapun tidak percaya terhadap Allah
=====
lihatlah, adakah seorang nabi yang memiliki kuasa segitu hebatnya untuk menghakimi manusia? Jawabnya Tidak. Jadi Yesus itu bukan nabi.
Hanya Tuhan Allah yang melakukan penghakiman. Tidak seorang nabi, bahkan malaikatNya sekalipun.
Dan baca diakhir ayat
Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia
Perhatikan dengan teliti, bahwa Nabi Isa mengakui bahwa dia diutus Allah sebagai nabi dan rasul.
Artinya tidak mungkin dalam diri Isa juga Ada Zat Ketuhanan.
Manakah mungkin seseorang mengutus dirinya sendiri,
Misalkan saya tidak dapat menghadiri undangan rapat,
maka saya mengutus diri saya untuk rapat tersebut,
pastilah orang lain yang jelas bukan saya yang datang pada rapat tersebut.
Jika saya masih ngotot mengatakan hadir secara fisik di rapat tersebut, sedangkan semua orang menjadi saksi bahwa orang yang saya utus lah yang datang maka dapat dikatakan telah terjadi disorientasi waktu dan tempat terhada saya
apakah Allah itu sama seperti manusia? Jawabnya tidak.
Kalau saudara membaca 1 ayat diatas Yohanes 5 : 19 tersebut, maka Yesus sangat berhati-hati berbicara, agar Dia tidak dibunuh. Karena belum saatnya penggenapan terjadi.