-untuk bisa mengukur level diri sendiri dibandingkan dengan orang lain, mestinya kita harus tahu dulu orang lain itu sudah sampai dimana levelnya.
-bermula dari kesadaran diri bahwa saya adalah kamu.... dan kamu adalah saya, maka saya akan lebih mengetahui keadaan saya yang sebenarnya.... Keadaan ini akan dicapai disaat saya melakukan pencarian seperti halnya bernafas.... tak ada kejar-mengejar, tak ada paksaan... hanya mengalir seirama dengan kebutuhan tubuh.
Jadi maknyusnya Akang Ego itu dibiarkan seirama dgn hidup seperti irama bernafas setelah meresapi kamu dan saya, gitu yah...... :
Ato emang sy yg gak nyambung neh :
Bila ada seseorang mendapat mimpi atau suatu bisikkan entah dr mana asalnya dan dr siapa (Sebelum dia kenal lbh lanjut) lalu berkata ;
"Wahai Hadi (contoh nama)... Berbuatlah (bla..bla..bla), Lakukanlah (bla..bla..bla), Sebab Akulah Tuan_moe dan jgnlah kamu takut! Sebab semua ini utk kebaikanmoe dan sesamamoe".
Dan apa tindakan Akang setelah itu dan apa yg akan Akang perbuat apabila perintah tersebut mengharuskan Akang mengsosialisasikan kepada orang lain?
Yang lain juga dipersilakan......., monggo
Balik lagi atuh AKANG ke AKAL :)