akhirnya pada setuju bahwa kurikulum agama di sekolah merupakan buang2x waktu baik2x nanti kita kaji lagi terimaskih atas saran 2x dan keritiknya pada kami
Nah itulah mengapa tidak perlu pelajaran agama di sekolah.
sudah saatnya orang tua diajari BERTANGGUNG JAWAB PENUH terhadap anak2nya.
mereka dengan seenakknya masukin anak ke sekolah2 yang memakai stigma agama, lalu sudah.
oh, jadi kalo anak2 sudah sekolah di sekolah yang memakai label agama such as: al azhar, penabur de el el maka pendidikan agamanya sudah cukup gitu?
sekali lagi:
sudah saatnya orang tua diajari BERTANGGUNG JAWAB PENUH terhadap anak2nya.
"Dalam toleransi beragama tidak boleh memaksakan agama kepada orang lain itu betul pertanyaannya apakah anak sendiri itu orang lain, tentu saja bukan ? "
Anak bukan milik orangtua. Milik Tuhan. Sadarilah itu. Pahami betul itu. Renungkan dulu. Buang semua konsep agama ketika memikirkan ini.
Betul orang tua bertanggung jawab penuh tentang Agama, kalau ada sekolah-sekolah berlebel agam ya sah-sah saja krn Negara kita negra beragama (walaupun bukan negara Agama). yang menjadi salah adalah ketika orang tua menyekolahkan anaknya ke sekolah agama maka orang tua merasa lepas tanggung jawab thp pendidikan agamanya.
Betul anak bukan milik orang tua tetapi milik Tuhan, masalahnya orang tua di titi[i oleh Tuhan, dimana nanti akan diminta pertanggung jawabannya di Akhirat.
Sptnya disi kita berbeda pendpat Dik Yji, karena semua Agma mengatur tentang
- Kelahiran (diazani bagi Islam atau dibaptis bagi kristen)
- Pernikahan (Ijab Kabul untuk Islam atau Pemberkatan untuk Kristen)
- Kematian (sptnya udah jelas dalam upacara penguburannya)
Jadi kalau membuang konsep agam sptnya menurut saya yang bodoh ini ya tdk mungkin
iyahh saya mengerti dik ciek... melepaskan budaya itu susah