AYAT PENULISAN KITAB KEJADIAN
1. Kitab Kejadian mengajarkan kebenaran dengan menceritakan
kisah-kisah, bukan dengan memberikan pelajaran dalam bentuk
yang lebih formal.
2. Kisah-kisah yang diceritakan bersifat sangat manusiawi.
Tidak ada upaya untuk menutup-nutupi fakta, bahkan
pahlawan-pahlawan besar sekalipun digambarkan apa adanya.
3. Semua kisah diceritakan dengan penuh keagungan dan dengan
gaya yang mengharukan. Dinilai dari standar apa pun,
disimpulkan bahwa Kitab Kejadian ditulis dengan cemerlang.
PENULIS KITAB KEJADIAN
Penulisnya tidak dikenal, tetapi Perjanjian Baru secara tidak
langsung menunjukkan bahwa Kitab Kejadian ditulis oleh Musa dan
pendapat ini tidak pernah dipertanyakan oleh gereja sampai saat
ini. Kita tidak tahu bagaimana kitab ini ditulis, tetapi cukup
beralasan untuk menerima Musa sebagai editor yang mengumpulkan
sejumlah kisah dan fakta, yang beberapa di antaranya mungkin sudah
lama beredar luas sebelum masa Musa.
KELUARAN
" Keluaran" adalah judul kitab Musa yang kedua dalam Perjanjian Lama.
Sebenarnya penggambaran mengenai keluarnya bangsa Israel dari Mesir hanya
sebagian dari isi kitab itu.
MENGENAI APA?
Kitab Keluaran terdiri dari tiga bagian penting.
1. Riwayat Musa: bagaimana ia diselamatkan waktu masih bayi; bagaimana ia
dibesarkan di istana Firaun; bagaimana ia dipanggil oleh Allah dari semak
belukar yang menyala; bagaimana ia menantang Firaun untuk membebaskan
bangsanya dari perbudakan; dan bagaimana akhirnya ia memimpin bangsanya
dengan penuh kemenangan menyeberangi Laut Merah menuju ke padang
belantara Gunung Sinai.
2. Bagian kedua dari Kitab Keluaran berisi komunikasi Allah dengan Musa di
Gunung Sinai, pemberian Sepuluh Perintah Allah dan perintah-perintah
lainnya.
3. Bagian terakhir terutama menceritakan tiga hal, yaitu: pembuatan Tabut
Perjanjian tempat menyimpan loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah;
pembuatan Kemah Suci untuk tempat menyimpan kotak Tabut Perjanjian; dan
aturan-aturan terinci tentang peribadatan.
IMAMAT
Sebagian besar isinya menyangkut imam-imam bangsa Lewi, tetapi pengulangan
kata-kata, "Berbicaralah kepada orang Israel..." menunjukkan bahwa kitab itu
juga diperuntukkan bagi semua orang. Kitab itu harus dianggap sebagai bagian
dari Pentateukh, lima kitab pertama dari Alkitab. Keluaran menceritakan
bagaimana Allah membebaskan bangsa Israel dari Mesir dan membuat perjanjian
dengan mereka. Imamat menerangkan bagaimana kehidupan dan penyembahan bangsa
perjanjian itu diatur.
SIAPA PENULISNYA?
Tak ada nama penulis disebut dalam Imamat. Sebagian besar bahan tulisan
diberikan oleh Allah kepada Musa di Sinai, tetapi kita tidak dapat
mengatakan kapan atau oleh siapa semua bahan tulisan itu pada akhirnya
disatukan dan disusun.
MENGENAI APA?
Imamat terutama terdiri dari hukum-hukum dan peraturan-peraturan, tetapi
terdapat kerangka cerita dan ilustrasi yang menunjukkan bahwa semua
peraturan ini cocok dengan sejarah yang sebenarnya. Secara umum kitab itu
terbagi atas dua bagian, pasal-pasal mengenai Hari Penebusan Dosa terdapat
di bagian tengah. Bagian pertama adalah mengenai pemulihan hubungan dengan
Allah—peraturan mengenai korban dan penyucian. Bagian akhir adalah
tentang hidup sebagai umat Allah.
Bilangan
Nama kitab ini dalam Alkitab Ibrani berarti "di padang gurun" dan judul itu
mencakup semua peristiwa yang dilukiskan dalam kitab itu. Judul "Bilangan"
dipakai oleh karena kitab itu mencatat "penjumlahan" bangsa itu pada tahun
kedua (pasal #/TB Bil 1) setelah mereka meninggalkan Mesir dan tahun
keempat puluh (pasal #/TB Bil 26). Sebagian isi kitab menceritakan
pengalaman bangsa Israel selama empat puluh tahun sebelum mereka memasuki
Tanah Perjanjian.
Dalam banyak hal Bilangan menjadi bacaan yang menyedihkan, oleh karena
banyak dari penderitaan bangsa Israel adalah akibat langsung dari
ketidaksetiaan dan ketidaktaatan. Orang boleh mengatakan bahwa Bilangan
merupakan catatan mengenai kegagalan manusia terhadap kesetiaan ilahi.
APA KESAN KESELURUHAN?
Salah satu cirinya ialah bahwa kitab ini tidak mencoba untuk menyajikan
kepada kita suatu narasi penuh atau kisah bersambung yang ketat. Sebagai
perbandingan, hanya sedikit yang diceritakan mengenai masa-masa yang
dilewati di padang gurun, tetapi peristiwa-peristiwa tertentu ditonjolkan
dan digambarkan secara panjang lebar. Kesan keseluruhan ialah bahwa Allah
tetap berkuasa melawan pemberhalaan dan imoralitas bangsa Israel. Sebagian
Kitab Bilangan bersifat sejarah dan sebagian lagi bersifat undang-undang.
Ulangan
Nama Ibrani untuk Kitab Ulangan dirangkum dalam baris pembukaan yang
berbunyi "inilah perkataan-perkataan itu". Nama Ulangan diambil dari kata
Yunani yang berarti "hukum kedua" yang merupakan terjemahan yang sedikit
kurang tepat dari "salinan dari hukum ini" (#/TB Ula 17).
STRUKTUR KITAB ULANGAN
Dalam Ulangan kita membaca pengulangan dan penekanan kembali dari perjanjian
yang dibuat antara Allah dan bangsa Israel di Sinai. Bentuk perjanjian
dibuat sesuai dengan pola umum naskah perjanjian di daerah Asia Timur Dekat
kuno yang terdiri dari latar belakang historis, daftar kewajiban, uraian
mengenai berkat dan kutuk, serta pengaturan untuk menyimpan dan membaca
dokumen perjanjian. Dalam Ulangan pola ini ditampilkan dalam bentuk tiga
pidato Musa di depan bangsa Israel sebelum ia wafat untuk mengingatkan
mereka apa artinya menjadi umat Allah.
PENULIS DAN WAKTU PENULISAN
Tidak ada alasan untuk meragukan bahwa sebagian besar bahan didapat langsung
dari Musa sendiri.
Pendapat bahwa seluruh kitab ini dibuat selama masa reformasi Hizkia atau
Yosia, atau bahkan setelah masa pengasingan tidak dapat didukung, karena
tidak ada isi kitab yang berhubungan dengan tradisi Raja Daud atau Bait
Allah; kedua fakta ini amat penting di kemudian hari. Pada kenyataannya pola
hidup yang digambarkan cocok dengan latar belakang kehidupan bangsa Israel
sebelum adanya kerajaan. Namun demikian, rupanya telah terjadi beberapa
penyuntingan dan penyusunan kembali sehingga sangat sukar untuk menentukan
kapan akhirnya kitab itu diterbitkan. Contoh-contoh perjanjian dan prinsip-prinsip
yang terdapat dalam Keluaran seringkali dikemukakan secara berbeda
di dalam Ulangan. Mungkin hal ini dilakukan untuk memenuhi situasi yang
berbeda, tetapi andaikata uraian itu disesuaikan untuk kebutuhan zaman yang
kemudian, itu tidak berarti bahwa tidak seluruh isi kitab didasarkan pada
bahan-bahan dari Musa.
BERSAMBUNG........