mungkin untuk beberapa hal kita tidak bisa menghakimi sesat tidaknya suatu aliran karena memang masih absurd, tapi ada beberapa aturan pokok yang bisa yang bisa dijadikan acuan.
Misalnya dalam Islam Bahwa nabi terakhir adalah nabi Muhammad SAW, maka ketika ada aliran baru dalam Islam yang mengaku ada nabi baru maka jelas itu sebuah penyimpangan.
Atau dalam Nasrani terkait pandangan tentang ketuhanan Yesus dimana terjadi dua pandangan yang berbeda, ada yang menganut paham Trinitas ada juga yang menganut paham Nestorianisme.
Dua contoh diatas adalah contoh hal-hal yang mendasar yang bisa dijadikan tentang sesatnya tidaknya suatu aliran dan kalau tidak ingin dibilang sesat maka harus membuat agama baru, contohnya agama Arlnoviyah yang memang agama baru dan memang tidak cap sesat karena benar-benar terpisah dari agama lainnya :
Kalau hal-hal yang masih debateable seperti Qunut Subuh atau Tahlil dalam Islam, jelas salah satu aliranpun tidak bisa menvonis sesat satu sama lain.
banyak yang bilang perbedaan itu indah…. Tapi sebenarnya kita manusia belum siap menerima perbedaan….. :
GFTlah tempatnya untuk melatih rasa itu :) .
tambahan...
dari World Peace Forum yang sedang diadakan di Jakarta, ada ungkapan menarik dari Dr. William F. Vendley "Tercipta konsensus bersama bahwa agama bukanlah akar tindak kekerasan. Namun, memang kerap kali ajaran agama disalahgunakan dan digunakan sebagai alasan untuk aksi kekerasan"