lha wong sumber beritanya kompas, kompas identik dengan katholik, ya pasti dong menjelekkan.
terus harus baca juga berita selanjutnya, disana ada protes dari fpi atas pemberitaan tsb, sampai hari ini tidak ada persidangan anggotan fpi korupsi di tsunami aceh
Membawa Senjata Tajam, Delapan Anggota FPI Ditahan
Liputan6.com, Jakarta: Delapan anggota Laskar Front Pembela Islam masih ditahan di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Selasa (18/10) sore. Mereka diciduk setelah kedapatan membawa berbagai jenis senjata tajam.
Awalnya, sekitar 150 anggota FPI mendatangi Markas Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat, siang tadi. Kunjungan mereka untuk menanyakan kelanjutan penanganan kasus bentrokan antara FPI dan warga Kalijodo, Tambora, Jakbar, Sabtu malam lalu . Mereka menuntut polisi menindak warga Kalijodo yang melakukan perlawanan dan menyebabkan sejumlah anggota mereka terluka. Keadaan yang tertib itu berubah setelah polisi memergoki adanya seorang anggota laskar serba putih membawa sebilah pisau.
Kepala Polres Jakbar Komisaris Besar Safaruddin yang marah langsung memerintahkan semua anggota ormas Islam ini digeledah. "Anda telah mengkriminal, anda datang ke polres saya terima baik-baik. Tapi anda bawa senjata tajam," kata Safaruddin melalui pengeras suara.
Polisi lalu menemukan parang, tombak, ketapel, double stick dan alat pemukul lain, baik yang dibawa langsung atau pun yang disembunyikan di mobil. Kemudian diketahui 41 orang membawa berbagai jenis senjata tajam. Delapan orang di antaranya dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa lebih lanjut.
Sekretaris Laskar FPI Saleh Mahmud Nasution mengatakan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada polisi. Dia berjanji akan memecat anggota mereka yang terbukti bersalah membawa senjata tajam dalam aksi damai itu. " instruksi ada, siapa pun tidak boleh membawa senjata tajam. Orang yang menyalahi prosedur bisa dipecat atau dikeluarkan," tutur Saleh Mahmud Nasution.(MAK/Yudi Wibowo)
Nadine Chandrawinata Siap Diperiksa Polisi
Liputan6.com, Jakarta: Yayasan Putri Indonesia (YPI) selaku sponsor utama yang mengikutsertakan Nadine Chandrawinata di ajang Miss Universe 2006 menyatakan siap diperiksa polisi. Begitu pula Nadine Chandrawinata. "Saya akan datang dengan maksud memberikan penjelasan," Demikian disampaikan Nadine dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (15/8).
Keikutsertaan Nadine di ajang Miss Universe 2006 memang menuai kontroversi di Tanah Air. Salah satunya dari mujahidah Front Pembela Islam (FPI) yang menganggap sistem penilaian peserta ratu sejagat dengan pakaian renang atau bikini sebagai bentuk eksploitasi aurat wanita. Keikutsertaan Nadine pun dinilai telah melecehkan wanita Indonesia. Mujahidah kemudian melaporkan Nadine dan jajaran pengurus YPI ke Kepolisian Daerah Metro Jaya .(DNP/Tim Liputan 6 SCTV)
FPI Tasikmalaya Merazia Warung Makan
Liputan6.com, Tasikmalaya: Sejumlah anggota Front Pembela Islam (FPI) merazia beberapa warung makan di Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (29/9). Dengan menumpang sebuah truk terbuka para anggota FPI mencari warung-warung makan yang tetap dibuka di siang hari. Setiap warung yang kepergok menyiapkan makanan siap saji langsung ditutup. Pemilik warung juga diberikan selebaran berisi imbauan menghormati bulan suci Ramadan.
Selain itu, massa FPI yang dikawal polisi menggeledah rumah yang biasa menjual minuman keras. Kendati sudah menggeledah setiap sudut rumah, mereka tidak mendapatkan minuman keras. Hanya beberapa botol bir kosong yang disita. Aksi tersebut menjadi tontonan warga Tasikmalaya.
Aksi serupa sempat digelar di Ciamis, Jabar pada 23 September silam. Ratusan anggota FPI bertindak keras terhadap warung-warung makan yang dianggap tidak menghormati bulan puasa. Massa FPI menjadi beringas saat menemukan tempat makan yang berjualan di siang hari. Mereka merusak warung dan memukul seorang pelanggan. Sedangkan sang pemilik warung tak bisa berbuat banyak
Nih banyak dari Berita TV
Tentang kebejatan FPI
guru sama murid ternyata kerjaannya CoPas aja.