Sebagai seorang yang bergama katolik, saya salut dengan pandangan dan kepiawaian Kang Badrun dan semua yang mengisi thread ini. Sungguh pengetahuan anda akan Alkitab dan Injil sangat luar biasa. Tentang kebenaran dan kesalahan yang ada dalam Injil dan Alkitab, biarlah itu menjadi kekayaan kami. Mungkin itu sudah jalan Tuhan, bahwa kitab suci kami diciptakan sedemikian rupa sehingga kami terpikir dan terpacu untuk terus mengkaji dan mendalami.
Ada sahabat saya yang mengatakan bahwa membaca Alkitab hari ini, rasanya tidak sama dengan membaca Alkitab kemarin, karena seolah selalu ada yang baru dan berbeda. Monggo saja kita memaknai kalimat sahabat saya tersebut, karena toh memang saya bahkan sudah puluhan dan mungkin ratusan kali membaca tentang siapa yang disalib di atas kayu salib (karena jujur aja bagi saya nggak penting, yang lebih penting dan sangat berat bagi saya dari Yesus, bukanlah kisah hidupnya, melainkan perintahnya yang pertama dan utama yaitu "Kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri") dan tidak pernah terpikir untuk meragukan.
Kalau anda ingat, saya pernah mengajak untuk mengkaji kitab suci sebagai suatu dokumen sejarah, yang masih bisa berubah sesuai dengan temuan yang terbaru, cara interpertasi yang terbaru dan lain sebagainya. Sebagai contoh, Bung kami orang katolik (awam) baru boleh pegang Alkitab setelah ada protest dari Marthin luther, itupun masih sangat terbatas. Jadi mohon dimaklum kalau pengetahuan kami orang katolik tentang kitab kami pun masih sangat terbatas. Karena belajar Alkitab sampai sekarang juga masih jadi dominasinya para Imam dan pendeta. Walaupun jasa Martin Luther itu sungguh kami rasakan, dengan diterjemahkannya alkitab dalam berbagai versi bahasa. bahkan saya lebih enak dan paham dengan Alkitab yang bahasa jawa sampai saat ini, karena Alkitab yang pertama kali saya baca adalah berbahasa jawa. Dengan mudah mengerti bahasanya maka diharapkan akan mudah mengerti maksud dan ajarannya. Bahkan saya sekarang mengajari anak saya baca Alkitab dengan membeli Alkitab yang ada ilustrasi dan diberi warna-warni (ingat saya hanya membeli dan tidak pernah menyuruh anak membaca, karena saya orang yang sangat moderat dan toleran, jadi tidak pernah berusaha keras memaksakan untuk dibaca, juga saya tidak membacanya keras-keras supaya memaksa orang lain mendengar, karena saya sadar bahwa belum tentu mereka pingin dengar) kayakinan saya ini sangat didasari oleh Alkitab lho mas-mas. Silahkan dibaca Injil Lukas Bab 8: ayat 4 s/d 15, yaitu perumpamaan yang diberikan Yesus tentang seorang penabur.
Kami sangat percaya dengan kebenaran Alkitab dan meyakini kebenaran ajaran dan kisahnya, bukan meyakini tulisan atau kalimatnya. Tetapi kami tidak menutup kritik atas Alkitab karena memang selalu ada yang melihat dengan cara berbeda. kami tidak marah apalagi tersinggung bila ada yang mengkritisi Alkitab dan bahkan dalam Da Vinci Code, dikisahkan bahkan bahwa Yesus beranak cucu. Wah asyik juga ceritanya, dan saya sendiri juga sangat salut dengan Dan Brown yang mendapat ide untuk mengelaborasi kisah Alkitab menjadi sedemikian rupa. Menarik dan menegangkan. Dan tentu saja mendatangkan banyak uang . Satu lagi yang menambah bangga saya pada Alkitab, mendatangkan kemakmuran, bukan darah dan air mata.
Kami sendiri bahkan sering membuat guyonan tentang kisah Yesus, maupun pribadi Yesus sendiri. Anda tentu pernah mendapat SMS seperti ini : Setelah memberi makan lima ribu orang di bukit, Petrus bertanya kepada Yesus. "Guru mereka telah dikenyangkan dengan makan ikan dan roti, tapi kini mereka haus. Apakah yang harus kami minum guru?" Maka Yesus menjawab "Apapun makanannya minumnya teh botol sosro" ....
Atau anda pernah denger lelucon macam gini : Setelah memberi makan lima ribu laki-laki dan anak-anak hanya dengan tiga ekor ikan dan lima potong roti, para murid mengumpulkan ada 13 keranjang penuh sisa. Pertanyaannya adalah, kenapa ada sisa makanan?? jangan dicari jawab seriusnya, soalnya jawbnya cuman karena disitu nggaka ada ibu-ibu, karena kalau ada ibu-ibu pasti udah habis dibungkusin dibawa pulang.
Jadi kalau saya boleh menanggapi thread ini, yang ditulis dengan huruf besar WHY? WHY?
wah jawabnya sederhana saja, Yesus bilang "kalau kamu punya iman sebesar biji sesawi, kamu bisa memindahkan gunung". Bahkan menurut kesaksian para murid, sekali lagi kesaksian, karena saya juga tidak melihat sendiri, Yesus bisa berjalan diatas air, Yesus bisa meredakan badai, dan bahkan Yohanes pengarang Injil di bagian penutup Bab 21 ayat 25 menulis " Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat Yesus, tetapi kalau semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu"
Kalau saya punya imajinasi yang liar dan negatif tentang ayat itu, bisa saja sebagai laki-laki yang normal dan tertarik pada wanita (Yesus tertarik pada wanita juga lho) mungkin saja Yesus juga pernah ONANI. cuman nggak ditulis di Alkitab. Itulah indahnya Alkitab kami, anda bisa membayangkan hal yang paling baik sampai yang paling masuk akal dan sebaliknya. Karena sekali lagi kalau diakal pasti nggak mausk-masuk.
Jadi kalau cuma bikin para pengawal Romawi mundur dan terjatuh, bukannya sombong, itumah kecil buat Yesus...malah ada salah satu pengawal Imam Kepala yang diputus kupingnya sama petrus, disentuh aja sama Yesus, sembuh tuh... Nah gitu lho mas.. kalau mau memalsukan wajah supaya nggak usah disalib, maka untuk apa Yesus berani menentang Tradisi. Itu seperti Munir jaman sekarang, kalau berani beda pasti akan dijual dan dimatikan. Cuman bagaimana caranya itu yang kita nnggak tahu.
Apa Yesus nggak takut disalib? takut, makanya dia berdoa di taman getsemane. Kenapa yesus takut disalib ? disalib kan sakit mas, nggak kayak tidur di harem, kalau yang terakhir dengan dikelilingi banyak wanita mah... ogut juga mau...guyon bos.. jangan tegang-tegang.
monggo dilanjut... cari makan dulu ya