Harga Emas Menurun Di Tengah Kenaikan Dollar
1 November 2011

Harga emas terlihat turun pada hari Senin malam tadi, karena Dollar AS rebound di atas kekhawatiran bahwa dana penyelamatan Eropa tidak cukup besar untuk membendung krisis utang zona Eropa.
Emas untuk pengiriman Desember turun $22 atau 1,3% menjadi $1,725.20 per ounce di Comex New York Mercantile Exchange. Secara keseluruhan, emas naik 6,3% pada bulan Oktober yang merupakan bagian dari luasnya pemulihandalam harga komoditas.
Institute for Supply Management (ISM) di Chicago merilis sebuah laporan pada Senin kemarin, dan menunjukkan ekspansi aktivitas manufaktur regional di bulan Oktober. Namun laju pertumbuhan melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
ISM mengatakan bahwa barometer bisnis turun menjadi 58,4 pada bulan Oktober dari 60,4 pada bulan September, meskipun pembacaan di atas 50 mengindikasikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Besok, Federal Reserve akan mengadakan pertemuan para pembuat kebijakan.
Sumber
Korea Selatan Miliki Surplus Perdagangan $4,3 Miliar
1 November 2011

Korea Selatan melihat surplus perdagangan barang sebesar $4,3 pada bulan Oktober, kementerian ekonomi pengetahuan mengatakan pada hari Selasa. Surplus tersebut melampaui perkiraan awal sebesar $2,118 Miliar yang mengikuti surplus $1,556 Miliar pada bulan September.
Sektor ekspor menambahkan 9,3% per tahun menjadi $47,4 Miliar di bulan Oktober, meleset dari peningkatan perkiraan awal sebesar 10,9% yang menyusul kenaikan 18,8% pada bulan sebelumnya.
Di antara komponen individu, ekspor naik diantaranya produk-produk minyak bumi, mobil dan produsen baja. Sedangkan ekspor kapal dan peralatan komunikasi menurun.
Sedangkan impor naik 16,4% per tahun menjadi $43,1 Miliar di bulan Oktober, dibandingkan dengan harapan peningkatan 23,7% setelah naik 29,3% pada bulan sebelumnya. Impor minyak mentah melonjak 52,7% per tahun, sementara gas alam dan batubara juga melihat lonjakan yang tajam.
Dalam periode 10 bulan pada tahun 2011, ekspor melonjak 21,4% per tahun menjadi $462,63 Miliar dan impor melonjak 25,9% per tahun menjadi $436,15 Miliar. Dari kenaikan kedua-duanya menghasilkan surplus perdagangan sebesar $26,48 Miliar.
Pada hari Selasa, kantor statistik Korea juga mengatakan bahwa harga konsumen di Korea Selatan naik 3,9% per tahun di bulan Oktober yang menyusul kenaikan 4,3% pada bulan September. Hasil tersebut menempatkan target inflasi secara keseluruhan berada di antara 2% sampai 4% untuk pertama kalinya pada tahun ini.
Pada basis bulanan, harga konsumen berkurang 0,2% setelah naik 0,1% pada bulan September. Indeks Harga Konsumen (CPI) mengalami kenaikan 3,7% per tahun dan penurunan 0,2% per bulan. Kenaikan tersebut mengikuti ekspansi 3,9% per tahun dan keuntungan bulanan 0,2% pada bulan September.
Akhirnya, PMI Manufaktur HSBC datang di 48,0 pada bulan Oktober yang naik dari 47,5 pada bulan September.
Sumber
RBA Menurunkan Suku Bunga Acuan Untuk Pertama Kalinya
1 November 2011

Reserve Bank of Australia (RBA) pada hari Selasa menurunkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin, penurunan tersebut mengikuti turunnya inflasi dan pertumbuhan domestik yang moderat karena aktivitas ekonomi global yang lemah.
Biaya pinjaman negara itu yang merupakan tertinggi di negara maju, diturunkan untuk pertama kalinya sejak April 2009. Tingkat acuan diturunkan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5% seperti yang diharapkan.
Bank Australia telah menaikkan tingkat uang selama 7 kali dari bulan Oktober 2009, dan tingkat baru yang efektif mulai tanggal 2 November. “Dengan pertumbuhan secara keseluruhan, inflasi sekarang mungkin dekat dengan target dan keyakinan ditunjukkan luar sektor sumber daya,” RBA mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Dewan menyimpulkan bahwa sikap yang lebih netral mengenai kebijakan moneter saat ini akan konstinten dengan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, dan inflasi 2%-3% dari waktu ke waktu,” tambah RBA.
RBA mengatakan, inflasi kemungkinan akan konsisten dengan target pada tahun 2012 dan 2013. Menurut angka yang dirilis oleh biro statistik Australia, inflasi turun menjadi 0,6% pada bulan September dari 0,9% pada Q3 sebelumnya.
Dengan kondisi pasar tenaga kerja sekarang yang lebih tenang, kemungkinan akan terjadi percepatan yang signifikan dalam biaya tenaga kerja di luar sumber daya dan sektor terkait dalam waktu dekat, kata bank sentral.
Mengenai ekonomi, RBA mencatat bahwa pertumbuhan secara keseluruhan telah berjalan moderat. Namun, investasi di sektor sumber daya terlihat sangat kuat dan akan lebih banyak lagi yang akan datang.
Pada ekonomi global, dewan kebijakan mengatakan bahwa laju pertumbuhan global telah berjalan moderat, meskipun kekhawatiran penurunan besar masih belum dibebankan sejauh ini.
Bagaimanapun, kinerja perdagangan mulai melihat beberapa dampak dari perlambatan yang signifikan dalam aktivitas ekonomi di Eropa, di mana prospek melemahnya ekonomi yang berkelanjutan, RBA mengatakan.
Sumber