Sejauh ini, saya mebuat kesimpulan:
Sebenarnya membangun Rumah Ibadat tidak sulit..
Memang bisa sulit bila ada fihak-fihak tertentu yg ingin menang sendiri..
Karena seyogyanya membangun Rumah Ibadah harus disesuaikan dengan kondisi setempat.
Jelas sangat tidak pada tempatnya bila memaksakan keberadaan Rumah Ibadah sembarangan..
Misalnya tidak dibangun pada lokasi yg sesuai dengan ummatnya..
Misalnya, membangun Masjid/Mushalla di Bali..
Atau juga membangun Masjid di Tarutung (markasnya HKBP)..
Jadi, alangkah baiknya para pemimpin Agama mempertimbangkan hal itu..
Di Medan sangat mudah membangun Rumah Ibadah..
Kelenteng, Gereja dan Masjid.. bisa dibangun dimana saja..
Bahkan banyak Masjid yg dipindahkan demi kepentingan bersama..
Contohnya Masjid di Komplek Multatuli Indah.. dipindah ke depan.
Dan tidak menimbulkan masalah..
Membangun Gereja dilingkungan Islam, pasti bukan pada tempatnya..
Begitu juga, membangun Masjid dilingkungan Kristen.. sangat tidak masuk akal..
Sebuah bentrokan massa bisa terjadi karena ambisi para pemimpin Agama.
Karena selalu ada kepentingan keuangan bagi pemimpinnya..
Kenyataannya semua pemimpin Agam tidak ada yg hidup sederhana..
Semua ingin hidup mewah.. silahkan lihat sendiri..
Benarkah mereka 100% hidup dijalan Tuhan?