Masih Perlukah Membangun Gereja?

_therock_

Mohon dibaca dengan kepala dingin..

Agar maksud tulisan ini bisa difahami dengan benar..

Sama sekali saya tidak bermaksud memprovokasi..

Cuma ingin ngajak diskusi.. izinkan saya beropini..

Ceritanya begini..

Kita selalu saja dikeruhkan oleh suasana panas antar Agama..

Terutama Islam dan Kristen Katholik/Protestan.. terutama Protestan.

Agama terbesar di Indonesia memang yang dua itu..

Dan kekisruhan seringkali dipicu oleh keberadaan Rumah Ibadah.

Dari pembakaran Masjid di Tarutung, sampai rencana pembangunan Gereja di Bekasi..

Apakah pembangunan sebuah Gereja masih perlu?

Nyatanya.. di Medan, hampir semua Plaza sudah dijadikan Gereja !!

Silahkan dilihat, setiap hari Minggu banyak Jemaat yg ke Plaza, Bioskop..

Bukan shopping bukan juga mejeng.. tapi: Kebaktian !!

Saya belum bisa memahami, mengapa Ummat Kristen mau Kebaktian di Bioskop?

Sebab, hampir tak mungkin ummat Islam mau Sholat di Plaza atau Bioskop..

Kalau mau dihitung.. berapa banyak Gedung, Plaza & Bioskop yg dijadikan Gereja..

Pasti jumlahnya jauh melebihi jumlah Masjid.. silahkan hitung sendiri..

Dan lokasi tsb secara rutin dan permanen dikontrak bertahun-tahun..

Bahkan diiklankan dikoran-koran besar !

Saya kurang tahu.. apakah juga terjadi dikota-kota lainnya?

Yang jelas.. itulah yang terjadi di Medan.

Dengan begitu mudahnya "menyulap" semua tempat menjadi Gereja

Masih perlukah mendirikan Gereja (kecil) yg baru?

ciek

Sptnya lbh cocok di GFT nih (ini menurut saya loh)

thopomore

daripada nanti komennya amburadul...

mending pindah ke GFT... :

capunkempank

saya kira di pulau jawa..

lasrangga

Coba pemikiran "KENAPA"nya dibalik...

weblinkcenter

Itu karena ijin gereja selalu dipersulit di mana-mana meskipun segala syarat dan aturan terpenuhi. Kalo media dan pihak terkait bilang: "Asal semua persyaratan dan ijin beres sesuai aturan, pasti bisa beribadah dengan tenang" itu omong kosong. Udah sejak puluhan taon jadi rahasia umum yang terjadi adalah yang "diloloskan" hanya sebagian untuk menunjukkan "kebaikan" seakan-akan nggak ada kesulitan pembangunan gereja di negara ini. Makanya solusinya sewa gedung dan mall-mall. Kalo di tempat umum "orang-orang yang selalu ingin mengganggu ibadah" nggak bisa merusak, bikin rusuh, apalagi mengebom "tempat ibadah" itu.

samsanjaya

BEGITU RUMITNYA MENGURUS IJIN PENDIRIAN GEREJA , MAKA TAK SALAH JIKA MALL DAN BIOSKOP MENJADI ALTERNATIF ,,,,

SALAH SATU PERSYARATAN YG KONYOL ADALAH MEMINTA IJIN KEPADA PENDUDUK SETEMPAT YG NOTABENE BERAGAMA ISLAM UNTUK MENDIRIKAN GEREJA .MUNGKINKAH ???

oifals

Mohon dibaca dengan kepala dingin..

Agar maksud tulisan ini bisa difahami dengan benar..

Sama sekali saya tidak bermaksud memprovokasi..

Cuma ingin ngajak diskusi.. izinkan saya beropini..

wah kalo yang ini perlu kearifan untuk menjawabnya di dalam kehidupan.....sepertinya agak susah walau jika kita niat sebenarnya bisa......

monggo di lanjutkan..........

mastermime

kalau begitu ceritanya,

tentu jawabnya masih perlu

mereka mengontrak mall, bioskop, dan tempat lain

pasti ada alasannya,

kalau mereka membuat sebuah gereja yang mampu menampung umatnya

ane pikir mereka gak perlu lagi sewa tempat, cukup di gereja

lagipula, kenapa sih umat lain risih?

mereka ibadah ga ngajak-ngajak,

ga pake uang umat lain,

bahkan, ga bikin malu dengan minta sedekah dijalan

yang ga jarang cara itu bikin macet dan mengganggu perjalanan

dod

ane yg awam menangkapnya adalah "ego" dari pemimpin kebaktian.

ada yg bilang, gereja itu harus punya umat.

umat ini yg biayai sewa atau beli gedung/gereja.

kalau umat sedikit, mungkin modal mandiri gak cukup.

mending merger dgn gereja lain yg ada.

tapi tentunya jadwal kebaktian bisa sangat padat.

bisa jadi yg sehari 4 kali bisa jadi 5-6 kali?

CMIIW..

beda dgn umat Islam, mau ibadah di mesjid mana aja bebas. bahkan pojokan mall deket toilet atau di samping meja kerjapun jadilah. asal cukup bersih dan memenuhi syarat.

kemarin sore mendengarkan liputan ekslusif BBC (kasus Bekasi), bagus dan komperehensif. kerjasama pemda setempat dan masyarakat sangat dibutuhkan. pun syaratnya bikin gereja gak susah kok. disebutin sangat fleksibel. hanya saja kadang politisasi menjadikannya lain. dan lagi, disini peran polisi sangat BANCI dalam pemetaan resiko kerusuhan. Apalagi di berita terbaru, Mabes "menyalahkan" Kapolsek.

dalam liputan itu, juga terdengar beberapa umat gereja yg di wawancarai. Logatnya Batak (maaf bukan SARA). Jadi mungkin ada semacam dikotomi (pengkotakan) yg dilakukan orang/umat gereja itu sendiri. Mungkin itu salah satu sebab, banyak macam Gereja yg harus didirikan. padahal intinya sama (

kalau di kampung, Gereja bisa berceceran. gak mesti bikin resmi. Rumah pun bisa jadi. Dan gak ada yg heboh dgn warga sekitar.

biasanya gereja Jawii Wetan atau mungkin Gereja Protestan lainnya.

breret

walah ribet dahh yg bgini....tp 1 yg pasti agama itu emank slalu bgitu dri dlu,semua dah pasti tau..skrng permasalahnnya cmn 1 aja,pemerintah kita gmn,itu saja..

mastermime

@prov doddy

kenyataanya, jumlah masjid juga banyak

belum mushalla, langgar, dll...

sayangnya, hanya penuh di waktu jum'atan :

bo_jess

Gak tau deh kalo di Kota Besar gimana urusannya, kalo di kampung itu mudah kok bikin gereja, gak perlu urusan ribet-ribet.. :) Setahuku sih gitu

Masak sih kalo bikin gereja di kota dipersulit? Apa cuma yg di Bekasi aja yg dipersulit terus seakan-akan dianggap di semua kota jadi sulit? :

thopomore

Gak tau deh kalo di Kota Besar gimana urusannya, kalo di kampung itu mudah kok bikin gereja, gak perlu urusan ribet-ribet.. :) Setahuku sih gitu

Masak sih kalo bikin gereja di kota dipersulit? Apa cuma yg di Bekasi aja yg dipersulit terus seakan-akan dianggap di semua kota jadi sulit? :

saya yang tinggal di Ibukota tahu kok ndan masalah yang satu ini...

betapa sulitnya mengurus pembangunan gereja,apalagi yang kristen protestan(kalau yang katholik jarang sekali bermasalah,atau mungkin tidak mau di umbar umbar)...

tapi ketika masjid dilarang dibangun,karena tidak dapat izin pembangunan,malah pemerintah setempat yang didemo...

tanya kenapa? :

d0nzdee

@prov doddy

kenyataanya, jumlah masjid juga banyak

belum mushalla, langgar, dll...

sayangnya, hanya penuh di waktu jum'atan :

seperti yg ndan doddy blg td ndan,klo shalat itu dmn aja bs,yg penting sesuai syarat dan ketentuannya..klo masalah Jum'atan,kami Umat Islam diwajibkan Shalat Jum'at berjamaah di Masjid/Mushalla..jadi ya wajar aja klo hari Jum'at Hampir smw Masjid penuh..seperti halnya umat Nasrani,setiap hari Minggu Gereja juga penuh kan??

novalnd

Ana setuju dengan pendapat Ndan the Rock soal penggunaan ruang publik yang sesuai dengan peruntukannya, tidak perduli dilakukan oleh kelompok, gololongan dari agama atau kepentingan tertentu. Ekses yang terjadi hasilnya bisa bermacam-macam.

Permasalahan soal pembangunan tempat ibadah di tanah air jangan diliat dari kacamata yang sama, tiap tempat beda kasus, beda soal. Adanya perbandingan-perbandingan yang tidak objektif menggiring kita pada kesimpulan yang keliru, jadi hal ini yang mesti ditanggapi secara bijaksana, kepala dingin dan sikap netral.

Ana sangat prihatin dengan kebanyakan pendapat menyoal masalah kebebasan dalam melakukan ibadah di negeri ini. Banyak diantara kita yang dapat dengan mudahnya mengambil kesimpulan mengenai keberagaman cara beribadah dengan menentukan banyak sedikitnya jumlah yang pantas. Seolah-olah standar tatacara beribadah sudah baku dan mutlak, baik di Islam, Kristen maupun agama lainnya. Pemisahan dalam tatacara beribadah adalah hak mutlak warga negara, selama tidak mengganggu kepentingan lain. Ini yang patut kita fahami terlebih dahulu baru beranjak kepermasalahan lain seperti contoh pemanfaatan ruang publik yang tidak semestinya untuk beribadah. Pendekatanya bukan dengan menyalahkan satu golongan kok jemaahnya banyak banget, beda-beda pula dalam ritual terus membuat tempat ibadah dimana-mana...

kangsamin

Di kampung hamba, ada beberapa gereja di di desa-desa...Pas kebaktian malam, mereka mendengarkan kotbah pendeta, terus nyanyi-nyanyi. Diam beberapa saat ketika masjid sedang mengumandangkan adzan...setelah adzan dan iqomat selesai, pendeta meneruskan kotbah, jamaatnya kembali nyanyi-nyanyi....

Ketika umat kristen yang habis kebaktian (banyak yang datang dari desa-desa or kecamatan lain) mau pada pulang, mereka bertegur sapa dengan penduduk setempat. "Ayo, mas, ayo pak...pulang dulu, ya,". warga setempat juga dengan hangat menjawab, monggo...monggo....

Jadi, tidak benar lah kalo dibilang orang kristen susah mbangun gereja....

mastermime

seperti yg ndan doddy blg td ndan,klo shalat itu dmn aja bs,yg penting sesuai syarat dan ketentuannya..klo masalah Jum'atan,kami Umat Islam diwajibkan Shalat Jum'at berjamaah di Masjid/Mushalla..jadi ya wajar aja klo hari Jum'at Hampir smw Masjid penuh..seperti halnya umat Nasrani,setiap hari Minggu Gereja juga penuh kan??

:

siapa bilang cuma wajib saat jumat? :

salat lima waktu itu wajib, dan sangat diutamakan berjamaah di masjid

bukan justru berlomba-lomba mendirikan masjid,

bermegah-megahan dengan bangunan dan harta dunia

sasukekun

siapa bilang cuma wajib saat jumat? :

salat lima waktu itu wajib, dan sangat diutamakan berjamaah di masjid

bukan justru berlomba-lomba mendirikan masjid,

bermegah-megahan dengan bangunan dan harta dunia

:

mungkin karena klo shalat jumat itu wajibnya di masjid..

tapi klo shalat lima waktu gak harus di masjid

meskipun sebenarnya harus shalat dimasjid terutama yg deket rumahnya...

tapi ya mau gimana lagi,, gak semuanya bisa tepat waktu shalatnya..jadinya shalat dirumah atau ditempat kerja... pun jadi..

tapi lebih banyak yg gak shalat sih.. disibukkan oleh kehidupan dunia :(

mastermime

mungkin karena klo shalat jumat itu wajibnya di masjid..

tapi klo shalat lima waktu gak harus di masjid

meskipun sebenarnya harus shalat dimasjid terutama yg deket rumahnya...

tapi ya mau gimana lagi,, gak semuanya bisa tepat waktu shalatnya..jadinya shalat dirumah atau ditempat kerja... pun jadi..

tapi lebih banyak yg gak shalat sih.. disibukkan oleh kehidupan dunia :(

hmm, ternyata tidak wajib ya.... :