Mantan Orang Bejat Kok Bangga??

_therock_

Hampir setiap hari kita disuguhi keberhasilan seseorang..

Terutama di Bulan Ramadhan ini, banyak Ahli Agama yg dulunya bejat..

Ternyata sekarang mereka bisa hidup makmur, gemah ripah loh jinawi..

Seperti cerita ini:

http://id.news.yahoo.com/kmps/20100818/ ... 6aae3.html

Seharusnya cerita-cerita seperti ini gak perlu diekspose..

Berbahaya, bila semua orang berpendapat..

Bahwa, untuk bisa berhasil harus jadi orang jahat dulu !!

Karena terlihat di media massa..

Banyak Da'i, Ustadz, Guru Agama, Kiyai.. dulunya bejat..

Eeh.. sekarang malah hidupnya berhasil sukses luar biasa..

Sementara, yg dulunya orang baik-baik, sekarang malah Korup dsb..

Kelak kita tidak lagi menghargai track record seseorang..

Soalnya digambarkan, bahwa orang yg dari kecil baik belum tentu berhasil..

Lihat saja, artis yg baik.. malah payah.. yg bejat malah hebat..

Ulama berpendidikan malah gak ada yg dengerin.. yg mantan napi malah lakun keras..

Apakah harus begitu?

bo_jess

Mungkin penekanannya bukan pada BANGGA nya itu Ndan,

Tapi lebih ditekankan pada Hidayah Allah..

Cerita gak salah jika untuk meyakinkan pada orang-orang bejat/jahat dimuka bahwa Hidayah dan Ampunan Allah masih ada untuk mereka..

Tapi jadi salah jika hanya mau menunjukkan sikap Riya' nya..

CMIIW :)

otonglenon99

Mungkin penekanannya bukan pada BANGGA nya itu Ndan,

Tapi lebih ditekankan pada Hidayah Allah..

Cerita gak salah jika untuk meyakinkan pada orang-orang bejat/jahat dimuka bahwa Hidayah dan Ampunan Allah masih ada untuk mereka..

Tapi jadi salah jika hanya mau menunjukkan sikap Riya' nya..

CMIIW :)

Satuju Ndan!

berbeda dengan sebaliknya intelek, embel2 gelar buannyyak di belakang namanya ehhh..malah dah jadi pejabat(sukses) KORUPSI

_therock_

@Bojess/Otong..

kalau gitu.. biar nanti jadi orang sukses.. kita bejat aja dulu.. ya? :

novalnd

orang kita seleranya ngak jauh dari drama dan ironi Ndan...

it's all about to change, cuman ngak tau berubah dari apa? baik ke jahat atau sebaliknya. Yang penting berubah :

mindhope-nya ngak berubah tetap setia dengan ancient style yang ngak berhenti berharap keajaiban bisa terjadi, itu tipikal orang kita. Hari gini masih ngarapin mukjizat? bahkan ada yg percaya cinderella memang pernah ada :

prihatin sekali :

brainwashed

yang bilang dia Bangga itu siapa?

tapi semua yang melihat boleh menilai....

mungkin lebih tepatnya "mereka berbagi pengalaman".

tentunya pengalaman mereka akan di tanggapi oleh manusia lainnya sesuai dengan dimensi masing2.

wah pak bisa sukses juga yah pak ternyata....

baik jadi penjahat(musuh masyarakat) atau bukan penjahat(bukan musuh masyarakat).

tolak ukur kesuksesan seseorang ini apa?

hidup mewah?apa yang diingikan nya tercapai?rumah besar?tanah banyak?kah.....

yks

Banyak juga orang bejat yang apes, kena kangker hati karena terlalu banyak minum alkohol, atau tewas dibakar massa. Lebih indah pepatah orang medan, muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga. Tapi kebanyakan memang orang yang sukses itu biasanya orang yang berani dan punya kemauan kuat

kariagekun

@the rock : saya no comment saja, karena saya kali ini 100% setuju sama opini yang anda bangun :)

ariespata

Ambil aja positifnya, sama aja kan dengan sinetron islami tapi pemeran utama nya bukan dari orang islam, banyak yang protes tapi banyak juga yang dukung, masing masing punya dasar untuk berpendapat

otonglenon99

@Bojess/Otong..

kalau gitu.. biar nanti jadi orang sukses.. kita bejat aja dulu.. ya? :

segala sesuatu dilihat dengan tolak ukur kemajuan/perkembangan (termasuk sifat/kelakuan)....biasanya jadi cerminan/contoh masyarakat.

umpamanya: si A tu asalnya orang jahat ehhh sekarang bisa berangkat haji malah sampai 10 kali... , nah itu motifasi buat kita2 (jahat+baik).

- buat yang jahat: semoga dirinya cepat2 insyaf dan cepat2 kembali ke jalan yg benar dan meniru perilaku si A

- buat yang baik: semoga lebih menyemangati dirinya berbuat lebih daripada si A (yang dulunya jahat saja bisa apalgi sy yang baik..

jadi hanya masalah TOLAK UKUR atau perbandingan dalam kehidupan masyarakat karena tidak ada tolak ukur mulai dari positif.

anvhil

@Bojess/Otong..

kalau gitu.. biar nanti jadi orang sukses.. kita bejat aja dulu.. ya? :

segala sesuatu dilihat dengan tolak ukur kemajuan/perkembangan (termasuk sifat/kelakuan)....biasanya jadi cerminan/contoh masyarakat.

umpamanya: si A tu asalnya orang jahat ehhh sekarang bisa berangkat haji malah sampai 10 kali... , nah itu motifasi buat kita2 (jahat+baik).

- buat yang jahat: semoga dirinya cepat2 insyaf dan cepat2 kembali ke jalan yg benar dan meniru perilaku si A

- buat yang baik: semoga lebih menyemangati dirinya berbuat lebih daripada si A (yang dulunya jahat saja bisa apalgi sy yang baik..

jadi hanya masalah TOLAK UKUR atau perbandingan dalam kehidupan masyarakat karena tidak ada tolak ukur mulai dari positif.

_therock_

Thread saya tidak mengadili pendapat orang banyak..

Cuma heran aja.. kok banyak yg mudah lupa track record mereka..

Tuhan saja, ketika memilih Rasulnya.. selalu dari track record yg baik..

Belum ada dalam sejarah, Nabi/Rasul yg dulunya copet.. atau pemabuk.. dll

Selalu Tuhan memilih seseorang yg berasal dari orang baik..

Calon Nabi/Rasul dari kecil memang sudah dikenal berhati mulia..

Dalam Islam, di kenal nama Omar Bin Khatab.. dulunya preman..

Tapi dia gak diangkat jadi Nabi/Rasul, dia "cuma" jadi penguasa/pejabat..

Begitulah.. sejarah memperlihatkan..

Mantan bandit memang bisa jadi penguasa.. tapi bukan Ulama..

Sementara di Indonesia.. seolah Ustadz adalah tujuan akhir para penjahat..

Dan herannya.. masyarakat gak risih dengan keadaan ini..

simbahmerapi

lebih baik jadi mantan preman ketimbang jadi mantan kyai...

lebih baik jadi mantan pelacur daripada jadi mantan wanita baik2...

intinya... : : :

: : :

justmine

sepertinya bisa dijadikan satu dengan ini http://www.forumbebas.com/thread-136603.html

otonglenon99

Tuhan saja, ketika memilih Rasulnya.. selalu dari track record yg baik..

Belum ada dalam sejarah, Nabi/Rasul yg dulunya copet.. atau pemabuk.. dll

Selalu Tuhan memilih seseorang yg berasal dari orang baik..

Calon Nabi/Rasul dari kecil memang sudah dikenal berhati mulia..

sekarang bukan zaman Nabi, dimana Tuhan mengutus para Rosul untuk menyampaikan agama (Risalah) bagi umat manusia untuk jadi pegangan termasuk kehidupan kita sekarang ini.

pun dalam sejarah Nabi muhammad dimana Rasullulloh saw dalam kehidupannya kalau kita melihat dengan kacamata zaman sekarang apa percaya kalau seseorang menikahi 9 hanya karena mengangkat derajat kaum janda?....dan apa pandangan masyarakat sekarang jika pemimpin kita nikah sampai 9 kali? apa percaya kalau pemimpin kita sekarang mau tinggal di kediaman Rasululloh saw pada zaman ke-Nabiannya?

jadi bukannya zamannya lagi....

_therock_

@Otong

Maksud saya.. bahwa Tuhan telah memperlihatkan..

Bahwa seseorang.. perlu dilihat track recordnya..

Seseorang yg tiba-tiba baik, tiba-tiba jahat.. jelas tidak bisa dipercaya..

Siapa bisa menjamin.. orang yg pernah jahat, tidak mengulangi perbuatannya?

Siapa bisa menjamin Artis yg tobat Narkoba tidak nyabu lagi?

Siapa yg menjamin mantan Ustadz cabul tidak menggoda bini orang?

Karena itulah, ada istilah RECIDIVIST..

Orang yg mengulangi kejahatan yang sama.. bahkan berkali-kali..

Manusia teladan adalah manusia yg memperlihatkan kabaikan seumur hidupnya..

Itulah manusia yg pantas dinaikkan derajatnya..

crazyfay

Saya tidak 100% setuju atau tidak setuju. Karena menurut saya :

- Mereka tidak "bangga" kok, cuman buka aib saja...

- Dan menurut saya mereka bisa sukses seperti itu karena sudut pandang masyarakat Indonesia yang "unik". Bagi masyarakat Indonesia secara sebagian besar, "Mantan Penjahat" itu lebih baik daripada "Mantan Ustadz". Dan sudut pandang ini berhenti/terbatas sampai disitu. Mereka tidak melihat lagi bahwa masih ada loh...yang namanya "Orang Baik", "Ustadz Baik", "Orang Tawadu", serta "Orang 'Alim" yang seharusnya bisa dijadikan panutan.

- Bagi saya, "Mantan Penjahat" adalah orang "baik"....yang "tidak baik" adalah "komersialisasi"nya....dan "buka aib"nya....sebab, yang saya khawatirkan adalah...orang yang berpikiran sempit akan menafsirkan sebagai berikut: "Si A saja yang Ustadz/Da'i terkenal pernah bejat loh...."

kurang lebih begitu ndan.....

kariagekun

Sorry, we encountered an error while displaying this content. If you're a user, please try again later. If you're an administrator, take a look in your Flarum log files for more information.

otonglenon99

@Otong

Maksud saya.. bahwa Tuhan telah memperlihatkan..

Bahwa seseorang.. perlu dilihat track recordnya..

Seseorang yg tiba-tiba baik, tiba-tiba jahat.. jelas tidak bisa dipercaya..

Siapa bisa menjamin.. orang yg pernah jahat, tidak mengulangi perbuatannya?

Siapa bisa menjamin Artis yg tobat Narkoba tidak nyabu lagi?

Siapa yg menjamin mantan Ustadz cabul tidak menggoda bini orang?

Karena itulah, ada istilah RECIDIVIST..

Orang yg mengulangi kejahatan yang sama.. bahkan berkali-kali..

Manusia teladan adalah manusia yg memperlihatkan kabaikan seumur hidupnya..

Itulah manusia yg pantas dinaikkan derajatnya..

simple saja "jangan membandingkan contoh yang menjadi pemikiran dari hamba dengan keinginan sang Pencipta"............

yang jelas manusia tempat hilaf dan dosa sedangkan Tuhan maha pengampun hamba-hambanya....

karena kalau hanya bertanya siapa dan siapa yang menjamin tentu tidak akan tau siapa!!...karena hanya Tuhan dan si RECIDIVIST yang tau,

karena ga semua ber-pemikiran sama kaya Ndan THE ROCK atau kaya saya atau kaya dia dst dst....

novalnd

Substansi TS sudah jelas kok, kecendrungan opini masyarakat yang "menggampangkan" dan tidak konprehensip untuk hal-hal yang prinsip bisa menggiring kepada pola pikir yang rancu, @kariage kun sudah ngasi ilustrasi ABG diatas :

Banyak yang terjebak dengan pola pikir seperti itu, mumpung masih muda maksiat,-tua bertobat,-mati masuk surga... bagi yang bisa ngerti ngambil hikmah walaupun hanya dari ringkikan keledai sih ngak masalah, lha terus yang awam ? Masyarakat kita banyakan mana sih, yang ngerti sama yang awam :