Pada umumnya pandai tidaknya seseorang bekerja tidak ditentukan oleh kemampuan teknis seseorang tapi bagaimana sikap kerjanya. Mari kita lihat mana yang anda pilih:
1. Karyawan yang sangat pintar tapi kurang semangat mengerjakan tugas
2. Karyawan yang biasa-biasa akan tetapi semangat sekali dalam mengerjakan tugas
3. Karyawan yang pintar dan semangat mengerjakan tugas.
Kalau saya disuruh memilih (mungkin juga anda) akan memilih secara rangking:
Pertama : nomor 3
Kedua : nomor 2
Ketiga : nomor 1
Apabila sama mari kita lihat lagi….Pada rangking pertama & kedua sifat yang selalu muncul adalah “semangat”, artinya saya maupun anda lebih menyukai orang yang bekerja dengan semangat tinggi dan ini pun berlaku juga terhadap pandangan orang lain ke kita. Semangat salah satu bagian etos kerja, masih banyak kunci lainnya.
Tentu kita semua ingin sukses dalam pekerjaan, tapi apakah etos kerja kita sudah baik ??? apabila masih kurang baik berikut beberapa tips meningkatkan etos kerja:
1. Niat kita dalam melaksanakan pekerjaan. Jadikanlah niatan kita dalam bekerja agar diri kita dan apa yang kita kerjakanadalah semata-mata karena-Nya dan dapat bermanfaat bagi orang lain, bukan sekedar mencari uang dan naik pangkat.
2. Kita tau apa yang sebernarnya kita kerjakan (bisa tujuannya, manfaatnya, caranya, KPI-nya, dll)
3. Kaizen terhadap yang kita kerjakan. Perbaikan yang berlanjut “tingkatkan lagi apa yang telah kita capai” selalu kita review agar lebih baik, lebih baik dan lebih super
4. Pandai-padailah bersyukur, tanpa rasa syukur kita dapat berubah menjadi orang yang berambisi & stress.