Remaja RI Temukan Rumus Angka Piramida di Jerman

Duisburg. Banyak siswa yang bahagia ketika mereka menyingkirkan formula dan variabel sepulang sekolah. Hai ini kontras dengan Handoko Ibrahim, yang telah mengembangkan rumus sendiri. Idenya diajukan pada usia ke 15 tahun, di "Young Scientist" kompetisi regional di Duisburg.
Seorang remaja Indonesia Ibrahim Handoko (15) mencuri perhatian media-media di Jerman. Ibrahim berhasil memformulasikan persamaan untuk menyelesaikan perhitungan angka piramida dengan jumlah tidak terbatas.
Ibrahim, remaja santun yang juga aktif di berbagai kegiatan masjid ini mengundang decak kagum dari para pengajarnya di Jerman.
Mengurus adik dan PR matematika, bukan hanya salah satu hiburan favorit dari remaja berusia 15 tahun ini. Tapi Ibrahim Handoko berutang tugas yang tidak menyenangkan ini, gagasan yang sekarang dia ikutkan dalam kompetisi "Young Scientist".
Persoalan ini pada intinya adalah menghitung jumlah angka pada elemen teratas suatu piramida.
Biasanya, persoalan ini diselesaikan dengan cara menjumlahkan satu persatu angka di setiap elemen penyusun paramida sehingga ditemukan jumlah total dalam piramida tersebut.
Dengan rumus temuan Ibrahim, persoalan ini bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat tanpa harus menghitung satu persatu. "Bagi saya itu sekarang lebih mudah untuk mengontrol," kata Ibrahim, akhirnya, tanpa ia harus mempertimbangkan hasil antara.

Generalisasi Ibrahim Handoko telah menggantikan nilai-nilai di piramida angka dengan huruf dan mengembangkan suatu formula yang sekarang berlaku untuk semua tugas apapun. (Photo: Catherine Bons)
Setelah pulang sekolah, secara bertahap dia mengembangkan rumus. "Aku merasa lega ketika aku akhirnya menyelesaikan masalah," kata anak laki-laki pendiam, kelas kesembilan dari Landfermann Gimnasium. Dengan formula tidak hanya dapat memecahkan dinding numerik sederhana adiknya, rumus Ibrahim ini berlaku untuk semua tugas jenis ini. Hal ini menghemat langkah dan waktu komputasi.

guru matematika dan pembimbing Ibrahim, Michael Wallau mengatakan muridnya adalah seorang yang luar biasa. "Rumus terpendek yang paling indah". “Ini adalah temuan yang luar biasa bagi seorang remaja berusia 15 tahun, terlebih lagi ia menyelesaikan persamaan ini hanya disela-sela waktu luangnya,“ ujar Wallau pada derwesten.de.
Berkat penemuannya ini, Ibrahim menjadi salah satu nominasi peneliti remaja terbaik tahun 2010 di Jerman. Selain itu, putra pasangan Bapak Budi Handoko dan Ibu Nuningsih ini, juga terpilih sebagai matematikawan terbaik dan berhak mewakili distriknya dalam olimpiade matematika di tingkat negara bagian