Tikus Gemar Tumbuhan Beracun

LISABON, (PRLM).- Para ilmuwan menemukan sejenis tikus hutan Eropa memiliki kegemaran mengkonsumsi sejenis tumbuhan pakis yang di zaman purba adalah makanan sehari-hari dinosaurus. Tikus itu memakan tumbuhan pakis endemik Eropa Culcita macrocarpa, yang hanya dikonsumsi sebagian kecil mamalia.
Langkanya hewan modern memakan tumbuhan ini karena kandungan racun di dalam tumbuhan Culcita ini. Namun, tumbuhan yang sudah ada sejak jaman purba ini adalah menu favorit hewan-hewan dinosaurus sauropoda yang hidup sekitar 150 juta tahun lalu.
Di masa lalu, tumbuhan ini diduga menjadi makanan utama para dinosaurus, terutama jenis Diplodocus, dinosaurus terbesar yang sejauh ini diketahui.
Di masa kini, hewan-hewan tak bertulang belakang (intervetebrata) seperti serangga dan gastropoda juga mengkonsumsi tumbuhan paku-pakuan ini, namun sangat sedikit spesies vertebrata yang diketahui memilih tumbuhan ini sebagai makanan utamanya.
Sebuah kelompok peneliti yang dipimpin Marisa Arosa dari Universitas Coimbra Portugal menduga tumbuhan ini juga menjadi menu utama hewan-hewan bertulang belakang. Kecurigaan ini muncul saat para peneliti ini melihat bekas gigitan pada daun Culcita macrocarpa, yang merupakan satu-satunya tumbuhan pakis atau paku-pakuan endemik Eropa.
Para peneliti ini kemudian mencoba mencari tahu hewan jenis apa yang mengkonsumsi tumbuhan yang banyak ditemukan di Galicia, Spanyol ini.
Sebelumnya Marisa Arosa telah mempelajari bagaimana burung kutilang Azores mengkonsumsi empat spesies tumbuhan pakis atau paku-pakuan.
Lewat penelitian itu diketahui hanya burung kutilang Azores (Pyrrhula murina) dan kelelawar ekor pendek lah (Mystaina tuberculata) yang memilih mengkonsumsi tumbuhan pakis atau paku-pakuan ini.
Para peneliti kemudian mempelajari satu kelompok tumbuhan paku-pakuan, mencatat bagaimana daun dan spora tumbuhan dipindahkan dan kemudian meletakkan kapas di bawah tumbuhan itu untuk mengumpulkan kotoran hewan yang memakan tumbuhan itu.
Setelah kotoran hewan itu dianalisis, para peneliti menemukan bukti bahwa tikus hutan Eropa (Apodemus sylvaticus) adalah pemakan tumbuhan ini. Apalagi di dalam kotoran tikus itu ditemukan spora tumbuhan Culcita macrocarpa. Proses pencernaan ini, juga membantu proses reproduksi tumbuhan ini.
Tikus-tikus ini memilih dengan sangat hati-hati bagian tumbuhan mana yang akan mereka makan. Mereka hanya memakan bagian paling subur dari tumbuhan itu. Dan mereka hanya memakan spora tumbuhan antara bulan Desember dan Februari.
Para peneliti mengatakan spora-spora itu sangat kaya kalori, lemak dan protein yang memberikan sumber energi penting bagi tikus selama musim dingin.
sumber
::