IMHO
Pendekatan dari pengusaha juga bisa...
Asosiasi pengusaha angkot (kalo ada), harus nyadar... bahwa kemacetan di kota2 sebagian besar juga karena ulah anak buahnya...
yang ngebuat macet antara lain:
1. Stop sembarangan
2. Berhenti lama: karena ngetem, atau karena sibuk ngurusin kembalian
-masih bisa ditambah-
nah, untuk solusi, sekali lagi IMHO...
1. Harus diberlakukan terminal2 khusus angkot, atau tempat dengan garis khusus (seperti zebra cross) di mana, cuman di daerah situlah angkot boleh berhenti... (Polisi juga diharapkan harus tegas dan nggak mata duitan)
2a. Berhenti lama karena ngetem, ini karena sistem honor para supir yang harus bagi hasil sama si boss... mereka cuman dapat sedikit, jadi mereka harus dapat sebanyak2 penumpang biar dia nanti malam bisa makan... Solusinya? ubah sistem honor jadi sistem gaji, naikkan gaji mereka dengan gaji semi tetap, jadi mereka gak sibuk ngetem karena berapapun jumlah penumpang, mereka dapat gaji yang relatif sama...
2b. Berhenti lama karena kembalian, kita bisa ngeganti sistem bayar dengan sistem kupon/voucher angkot yang bisa dibeli di setiap halte/garis khusus seperti di point 1 tadi...
Yah, semuanya berawal dari hati... Kalo gak ada yang niat berubah sih, sampai zaman Jakarta pindah ke Planet Mars juga ya bakal gini2 aja...
CMIIW...