Pernahkah kita sekali waktu tidak mengalamai sebuah emosi???. Pernahkah sekali waktu kita kosong dari suasana perasaan. Saya kira tidak ada satu pun inidividu yang terlepas dari pengaruh suasana emosinya. Bahkan kita seringkali kita terjebak dalam suasana emosi negatif, dan menjadi sulit melepaskannya. Sebagai suatu contoh, beberapa penulis sering merasakan perasaan malas, suatu rasa yang menghambat kita untuk menulis. Ketika rasa malas ini menyelimuti suasana hati kita, tak satupun tulisan berhasil di selesaikan. Bahkan mau membuka laptop pun terasa berat, apalagi mengerakkan jari-jemari menekan tut keyboard, mustahil untuk dilakukan.
Belum lagi sering pula kita dihantui dan dibebani oleh rasa marah, sedih, kecewa, dendam, perasaan hampa dan kosong. Suasana emosi negatif di atas, tentu saja membuat hidup kita menjadi tidak tentram dan tenang. Berulang-ulang bayangan kejadian yang mengesalkan hati menganggu konsentrasi kita, menjadikannya sebuah memori yang traumatis. Tentu saja ketika emosi-emosi negatif ini sudah semakin menganggu, dan menguasai dinamika psikologis kita, tak pelak lagi kita pun telah dihanyutkan olehnya tanpa mampu keluar dari penjara emosi yang menghancurkan tersebut.
Betapa tidak nyamannya hidup kita, karena apapun yang kita miliki menjadi kosong, tanpa makna dan tanpa rasa. Hidup menjadi susah, nafsu makan menurun tajam, pikiran sulit untuk berkonsentrasi pada pekerjaan, kita senantiasa diganggu oleh pikiran-pikiran jahat, ketika malam menjelang mata pun sulit dipejamkan karena kita pun menjadi sulit untuk tidur, insomnia, dan bahkan sering kali airmata tiba-tiba menetes tanpa mampu kita kendalikan. Ini semua merupakan ciri ciri dari adanya simptom gangguan emosi yang jika tidak tertangani dengan baik yang pada akhirnya berujung pada gangguan depresi berat.
Sebelum terlambat, kita memang harus mampu menyeimbangkan suasana emosi kita dengan cara-cara konstruktif dan positif seperti berzikir, senantiasa berdoa, melatih diri untuk rileks, mengembangkan konsep berpikir yang positif, dan sekali waktu perlu juga berlatih relaksasi seperti relaksasi pernafasan inner smile.
Relaksasi pernafasan inner smile ini mengkombinasikan pengaturan nafas yang berirama dan tenang, dengan energi senyuman yang muncul dari dalam kalbu. Di dalam buku Managemen Emosi yang saya tulis dijelaskan secara detail teknik pernafasan inner smile ini, sebagai salah satu metode untuk menghapuskan dan menurunkan energi emosi negatif, sehingga pada akhirnya secara perlahan dinamika psikolgis kita menjadi stabil dan mencapai homeostatis. Seperti dalam prinsif yin and yang, kita tidak menolak emosi negatif, tetapi menerimanya dengan sepenuh hati secara sadar, dan berteman dengan emosi tersebut, hingga pada akhirnya kita tidak lagi merasa emosi negatif tersebut menganggu, dan kita pun terbebas dari tekanan emosi negatif tersebut.
Semakin kita memahami apa itu emosi, maka semakin mahir kita mengelola dan menyeimbangkannya dalam hidup kita. Sehingga hidup kita pun menjadi lebih baik, nyaman, sehat secara emosional dan bahagia tentu saja. Dan semakin kita memahami bagaimana melakukan cara-cara yang efektif dalam mengelola emosi kita, maka semakin mampu kita memanage emosi negatif tersebut, sehingga mampu menjadikan emosi negatif sebagai kekuatan untuk kesuksesan kita di masa depan.
Selamat belajar…….