saya pernah dengar cerita ini, mungkin ga persis tapi kira-kira begini
Seorang yang dianggap gila dimasukkan ke dalam penjara karena mengganggu ketenteraman warga.
Malam hari di lapangan dalam penjara dia memainkan gitarnya dan bernyanyi dengan lantang menyuarakan syair-syair pujian kepada tuhan dengan tulus dan gembira. beberapa orang merasa tersentuh dan diam-diam ikut bernyanyi dalam hati. sementara beberapa orang tahanan senior merasa terganggu. keesokan harinya sipir penjara mendapat laporan bahwa tahanan baru itu sangat berisik dan mengganggu tahanan lain yang sedang melakukan peribadatan.
Malampun tiba, seperti malam yang lalu orang yang dianggap gila kembali memainkan gitarnya dan bernyanyi penuh suka cita. beberapa orang karena merasa terhibur mendekati lapangan namun masih ragu-ragu tapi mereka ikut bernyanyi dalam hati. Para tahanan senior teriak "Diaaaaaaammmm....".
Tak ingin ada keributan sipir penjara menghampiri si orang gila "Jangan berisik, waktunya berdoa".
semua orang terdiam sesaat sampai si gila memetik kembali senar gitarnya.
Sipir marah, dia merebut gitar dan menghancurkannya. malam itu berlalu tanpa nyanyian dari si gila dan anehnya orang-orang merasa kehilangan dan tak bisa tidur pulas.
Malam berikutnya si gila kembali bernyanyi, dengan bertepuk tangan ia menyuarakan isi hatinya. para tahanan heran dan kagum atas keberaniannya, tiba-tiba rasa ingin bebas mereka mendapat stimuli, merekapun berkerumun mendekati si gila dan mulai ikut bernyanyi.
untuk pertama kalinya jeruji penjara terlupakan. tiba-tiba "Diammm keparat......, sipir apa tidak bisa membungkam si gila itu!" teriak tahanan senior. Sipir menghampiri si gila, memotong tangan dan lidahnya. darah bercucuran. para tahanan kembali ke sel masing-masing. malam yang mencekam.
Malam berikutnya, dengan tertatih-tatih si gila berjalan kelapangan. ia merebahkan diri dan mulai bernyanyi dengan bergumam "mm..mm..mm". para tahanan mengintip dari sel-masing masing kemudian mengikuti irama yang ada "mm..mm..mm". sehingga membentuk irama magis, seluruh penjara seakan digetarkan oleh suara humming. tak sedikit para tahanan yang menitikkan air mata, perasaan mereka campur aduk. Tiba-tiba "Dorr dorr.." suara tembakan dari atas menara terdengar. si gila mati di tempat. para tahanan terdiam.
Malam berikutnya, si gila sudah tidak ada. namun nyanyiannya masih terdengar, irama yang pernah didendangkannya masih terngiang. para tawanan masih dibalik jeruji namun dalam hati mereka lebih gembira dari sebelumnya, mereka lebih mempunyai daya/semangat hidup. si gila telah mengajarkan mereka arti kata "sekarang". si gila telah mengajarkan mereka cara menikmati hidup, cara menjalani hidup, cara memilih bersikap. arti kepatuhan, arti pujian dan arti sesaji.