Ormas Islam Bekasi Mempersoalkan Gereja Albertus
Sebuah Gereja dengan patumg Bunda Maria dibangun megah di Bekasi. Tapi, mengapa dibangun di tengah pemukiman Muslim?
Di Perumahan Harapan Indah, Bekasi Utara, baru-baru ini sedikit agak tegang. Pasalnya, sebuah gereja megah sedang dibangun. Gereja bernama Santo Albertus dibangu di sebuah lahan seluas satu hektar. Seolah-olah sedang mengebut, bangunan itu dikerjakan siang malam. Anehnya, pembangunan Gereja Albertus --yang kabarnya terbesar di Asia Tenggara itu--dibangun dilingkungan yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Bahkan gereja itu berdekatan dengan Pesantren Attaqwa, pesantren yang cukup tersohor di Jawa Barat. Ada apa ini?
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Ormas Islam se- Kota Bekasi, disinyalir pembangunan gereja itu menyalahi perizinan.
Menurut Ahmad Salimin Dani, Ketua DDII Kota Bekasi sekaligus mewakili Ormas Islam se- Kota Bekasi, mengatakan bahwa panitia pembangunan Gereja Albertus itu telah memalsukan tanda tangan penduduk.
“Banyak penduduk yang mengadu kepada kami, karena telah dipalsukan tanda tangannya untuk mendukung pendirian gereja itu. Padahal mereka tidak merasa menandatangani dan mendukung pendirian gereja,” ujar Salimin Dani.
Salimin Dani menambahkan, bahwa ada oknum-oknum yang mengaku tokoh masyarakat setempat yang mem back up pendirian Gereja Albertus. Oknum tokoh masyarakat yang berjumlah delapan orang tersebut, menurut Salimin Dani, telah menandatangi surat pernyataan yang berisi mendukung pendirian Gereja Albertus, setelah menerima sejumlah uang dari panitia gereja. Seolah-olah semua warga mengizinkan.
Sementara itu, Salimin Dani juga merasa khawatir kasus Gereja Albertus ini bisa menjadi bola salju proses Kristenisasi di Kota Bekasi.
“Kami menduga Harapan Indah ini akan dijadikan pusat Kristenisasi di Kota Bekasi, seperti halnya Lippo Karawaci di Tangerang dan Lippo Cikarang di Kabupaten Bekasi. Berbagai upaya akan kami tempuh untuk mengungkap ketidakadilan ini,” papar Salimin Dani bersemangat.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tindakan nyata dari Pemerintah Kota Bekasi terkait juga pihak Gereja Albertus.
Selain masalah pendirian gereja, di Perumahan Harapan Indah juga sedang dibangun patung tiga perempuan di gerbang masuk.
Patung ini disinyalir Ormas Islam sebagai patung Bunda Maria dan patung ini nuansa Kristenisasinya sangat kental sekali.
Berkaitan dengan pemalsuan tanda tangan ini, Abdul Qadir AK, Juru Bicara Laskar Pembela Islam (LPI), akan memperkarakan masalah ini ke pengadilan.
“ Ini jelas tindakan kriminal. Kok izin belum jelas, gereja sudah dibangun! Kami tidak akan tinggal diam,” katanya.