Jam 11 siang, Tara telephone Marissa mengatakan akan ke dokter lagi, dan
Marissa pun akan menolongnya mencatat pesan untuk Tara. Namun sebetulnya Tara
hanya naik ke tinggkat 14 kamar No 31, di Paviliun Harry, disana Harry
telah menunggu nya, setelah Harry berpesan ke Marissa bahwa dia akan pergi
kelapangan balap selama 3 jam, kontrol keadaan di sana.
Segera setelah Tara Masuk ke Paviliun, tak sabar lagi Harry menggendong
tara di kamar mandi dan melepas semua bajunya, untuk mandi bersama. Setelah
mereka telanjang dimasukkannya Tara dalam bathtub, Harry berdiri
dipinggir bathtub, di mintanya Tara menyepong dan mengelus-elus kontolnya, maka
di elusnya buah zakar Harry lalu dikulum, dijilatnya dengan lidah nakal Tara,
dimain-mainkannya dalam mulutnya, Harry mengerang kuat-kuat sambil matanya
dipejamkan. Kemudian dirambatkannya lidah Tara kebatang kontol Harry, sambil
menyapu dan menyedot seluruh batang kontol Harry, tangan Tara memilin dan
memainkan buah zakarnya yang mengecil. "Tara, kamu nakal, kamu menggodaku,
kulumlah Tara kepala penisku itu, mainkanlah dengan lidah yang nakal itu.."
Diturutinya kemauannya, di kulumnya kepala Panis Harry, dan dimainkannya
lidahnya dilingkaran kepala Panis yang menyembul itu. "Aaacchh Tara,
manisku, kau jalang, kau binal.. kau gadisku, kau milikku Taraa, kau selalu
memuaskanku Tarra.." Tara pun melepaskan kulumannya, dan minta dicium
mulutnya dengan mulut lembutnya Harry. "Harry kiss me darling, I need you
always, I want to be with you always darling."
Ditariknya pelan Harry kedalam air dan segera menduduki kontol yang keras itu
dan menyelipkannya dalam vaginanya, sambil dia mendongkakkan kepala
kearah belakang diayunkannya badannya, memompa penis Harry, dan Harry,
memegang pinggang dan punggung belakang Tara menjaga supanya tak terbalik
jatuh ke belakang. Sebagai, dewi amor sedang mengamuk Tara melonjak-lonjak
memompa penis tegangnya Harry hingga pendakian birahinya mencapai puncaknya
dan Tarrapun orgasme lagi.
Harry mengangkat Tara, dibalikkannya badan Tara supaya dia tiduran menungging
releks dalam bathtub, kemudian dia tusuk dan pompa memek Tara dari belakang
sambil Harry menekuk lututnya dalam air tersebut. Tara mengerang lagi,
diiringi dengusan nafas Harry yang memburu, terus penis Harry menghujam
dan menari didalam relung nikmatnya Tara dengan bebasnya, erangan dan raugan
mereka berdua tak bisa dihindarkan dan akhirnya mereka mencapai orgasmenya
yang kesekian kalinya dihari yang indah itu.
Mereka mandi bersama dan menguyur badan bersama, setelah puas mereka
mengeringkan badan mereka dan beranjak ke tempat tidur. Melihat badan Tara
yang masih telanjang itu, Harry ingin mencumbunya lagi, didorongnya Tara
ketempat tidur, dan direbahkannya dia, dengan kaki masih menjutai dipinggir
tempat tidur. Dimasukkannya lagi kontolnya walau belum tegang sepenuhnya, dan
digoyang-goyangkann ya terus menerus, sampai benar-benar keras, didalam liang
vagina Tara, kemudian dihujamkannya kencang-kencang kontol buas itu pada
memek Tara yang kenyal, sempit menghimpit dan berdenyut di dalam.
"Tara biarkan aku biadab, menuruti nafsu binatangku kepadamu, kaupun akan
merasa bahagia dengan perlakuanku ini, katakan bila kau tak menyukainya. "
"Harry lakukanlah, kau wild dan aku menyenanginya, kuingin kontolmu nyelip
disana terus dimanapun aku pergi, dari pagi sampai petang, akan ku pilin dan
kupijit dengan denyutan memekku terus menerus Harry!" "Harry aku bosan
memakai dcku akan kuganti pakai kontolmu saja didalam sana untuk menutupi
memekku" Harry memejamkan matanya, sambil menjawab, "Heemm, Tara, kau benar
benar binaall!"
Tara, merasakan keindahkan making love dengan Harry, sukmanya menari, seiring
deburan darah dan detup jantungnya setiap kali ia mendapatkan hujaman kontol
Harry; ngilu, geli, seribu rasa ada dalam tubuhnya seakan ia melayang-layang
dialangit yang biru tiada berbatas; hingga sampai saatnya terasa ia akan
orgasme lagi. "Harry aku siap, magma didalam akan segera meledak Harry,
berikan spermamu didalam sana" "Okey Tarra, aku dattaangg segera" Ddan
Creett, creet, creet, sempurnalah pergumulan mereka disiang hari itu. Maka
robohlah Harry di badan Tara, dengan penuh peluh di badan dan kepalanya..
Mereka tertidur selama 1.5 jam, kemudian mereka membersihkan diri lagi,
berpakaian kembali. Tara keluar dari Paviliun Harry dengan sebelumnya mengecup
bibirnya mengucapkan selamat siang dan selamat kerja lagi. Hari itu Tara
pulang sore, karena merasa capek sekali seharian ngentot bersama Harry,
dijalan dia membeli makanan kesukaan Nico dan anak-anak. Sesampai dirumah
mereka makan malam dan main dengan anak-anak sebentar, dan setelah
bercakap-cakap dengan Nico, dibahasnya semua masalah rumah tangga sehari itu,
kemudian menyuruh anak-anak tidur. Sedang Nico menggandeng Tara masuk kedalam
kamar dan meminta jatahnya yang dua hari tidak didapatkannya dari Tara.
Dalam hati Tara mengeluh, "Mati aku hari ini, sekian kali aku harus
mengentot, memekku sudah terasa lelah sekali", namun sekali lagi ini kewajiban,
tak bisa ditolaknya permintaan Nico. Segera, Nico melucutinya, dan
merebahkan Tara di tempat tidurnya, secepat itu juga Nico menghunjam memek Tara,
mulailah "mesin sex" tersebut menderu sejalan dengan derap birahi Nico. Puas
Nico, menghujam tanpa perasaan dari depan, dibalikkannya Tara supaya
menungging, dan di hujamkannya kontol ngaceng Nico dari belakang, tak lama
kemudaian dia sudah memuncratkan sperma birahinya di dalam rahim Tara, tanpa
harus mengimbangi perasaan Tara, dalam usahanya mendaki birahinya untuk sama
sama menikmati cinta suami istri yang sedang memadu kasih, dengan cara yang
terdalam, yakni ngentot.
Kembali kecewa dalam hati Tara, dan benar benar kesal akan perilaku Nico,
yang selalu sepihak dalam menunaikan tugasnya sebagai suami. Sedih sekali
perasaan Tara, namun sekali lagi dia tidak bisa mengelak dan protes kepada
Nico suaminya. Esoknya, Tara kembali bekerja, dia mendapat e-mail dari sebuah
perusahaan Garment dari designer terbaik di negeri itu, dimana mereka akan
mengadakan pameran dan peragaan dalam Hotelnya, kira kira 10 hari
mendatang. Tara segera menyiapkan segala sesuatunya untuk penyelenggaraan
pameran dan peragaan pakaian elite ini.