Kemudian dengan ayunan pasti penuh nafsu birahi dihujamkannya penis tegang
Harry itu berualang-ulang pada Vagina Tara, terasa Vagina Tara melelehkan
cairan kenikmatannya membuat derap penis Harry semakin lincah menari didalam
relung nikmat Tara. Sungguh, nikmat yang dirasakan Tara, diapun mendongak
dongakkan kepalanya sambil meracau. "Harry, enaak, Haarry teruskan aku sedang
mendaki bersamamu sayang." "Hunjam memekku keras-keras, layangkan aku ke
angkasa, biarkan aku mendapatkan orgameku yang indah lagi Harry!"
Harrypun semakin giat mendapat seruan Tara, di hentakkannya lebih keras
kontol yang keras itu di relung nikmat Tara dan akhirnya iapun merasakan
denyutan kepala kontolnya tak tertahankan lagi. "Tarra aku dataang,
nikmatilah ini, siapkah kau menerimanya? " "Ya Harry, aku sudah siap,
membungkuklah dan cium punggungku dan remas susuku Harry" "Cepat lakukanlah aku
akan orgasme aacchh sshhtt, Harry enak sekali aku sampai juga Harryy.."
Cepat otomatis, Hary membungkuk dan menciumi punggung Tara,meremas- remas
payudara Tara dengan gairahnya yang memuncak. "Tarra, achh aku keluarr,
addduhh enak Tara!" Sesudah selesai mereka orgasme, lunglailah mereka di
kursi duduk dan saling berpangkuan. Jam menunjukkan jam 8 am, telah 1 jam
20 menit mereka bermain cinta di kamar linen lantai 9 tersebut; segera,
diraihnya lipatan handuk dari tumpukannya di troli kayu tersebut dan di
bersihkannya badanya dengan handuk itu, kemudian berpakain sebaik-baiknya dan
mereka berpelukan kembali mengucapkan selamat bekerja, lalu mereka membuang
handuk kotornya ke tube, supaya jatuh ke ruang linen di basement, kemudian
mereka berpisah.
Tara cepat kekamar mandi wanita di lantai 3 dan cepat cepat membersihkan
badannya di bawah shower, menyabun tubuhnya dan di elus-elus lembut memeknya,
sambil tersenyum sendiri mengenang nikmatnya ngentot dengan Harry,
terlupakanlah sedikit pedih kehidupan yang ada dihatinya, hidup bersama
suaminya Nico. Dibilasnya dibawah shower tubuhnya, segera setelah itu
berpakaian, kemudian membetulkan "grooming" wajah dan rambutnya. Segera dia
kembali keruang kerja dikantornya, jam menunjukkan 8, segera Tara memulai
pekerjaannya hingga selesai. Adapun Harry berlaku sama hanya dia menuju ke
Pavilliunnya dan mandi lagi sebentar dan turun ketinggkat 5 di kantor Executive
Office dan menunaikan kerja nya kembali dengan aman dan damai. Hari itu sangat
indah baginya dan harapannya untuk ngentot dengan Tara selalu menjadi obsesinya
disetiap harinya.
Event week end mendatang ada penyelenggaraan 'Grand Prix' di kota itu, Hotel
penuh dari pertengahan minggu sebelumnya, sebagian staff dapur dan para
waiter/waitress dikonsentrasikan kelapangan diweek end itu, dengan membuka dua
tenda atas nama Hotel disekitar lapangan pacuan itu; karena banyak para
Businesman/woman, dan paraa Celebreties menyaksikan balap mobil Formula 1
itu. Sebagian besar lagi para waitres/waitress dikonsentrasikan untuk event
malam hari di restaurant-restaura nt diproperty hotel, adapun siang hari
memang agak lengang suasana di Hotel. Karena Kebetulan 'General Manager'nya
tugas turun kelapangan, maka Harry ditugaskan incharge didalam property Hotel
tersebut.
Kesibukan Tara sudah agak menurun, karena biasanya kesibukan Tara memuncak
sebelum event berlangsung. Saat yang indah itu, dimanfaatkan mereka berdua
saling mengirim SMS, Harrypun datang kekantor kerja Tara, yang berada di
pojok itu, segera ia mengunci pintu kantornya dan diraihnya Tara dengan
buasnya kemudian dilucutinya baju bawahnya, semua tanpa kecuali, dan
diangkatnya Tara dimeja kerjanya lalu didudukkanya diatas meja kerja, segera
dijilatinya memek hangatnya dengan lahapnya. Tara memejamkan matanya, sambil
berpegangan kepala Harry menahan serentetan kenikmatan dan denyutan memeknya
yang sangat luarbiasa sensasinya; maka digoyangkannya pantatnya sambil duduk,
mengharapkan dera dan tusukan lidah Harry untuk segera menggapai dinding dalam
rahimnya, Tara mendorong-dorong kepala Harry supaya masuk jauh kedalam
selangkangannya. Sambil mengerang, ia menjepit kepala Harry karena dia mendapat
Orgasmenya di pagi itu. Harry bangun dari selangkangan Tara setelah Tara mulai
merenggangkan selangkangannya dan segera mendekapnya, diciuminya Tara dengan
nafsunya yang membara bersama asmaranya menutupi semua perasaan yang ada di pagi
itu.
Setelah Tara pulih kembali, dibiarkan dia merebahkan dirinya di meja
kerjanya, selang beberapa menit, segera diturunkannya celana Harry, sambil
berdiri dijulurkannya kontol tegangnya pada klitoris Tara, dimainkannya lagi
klitoris itu dengan kontolnya, hal ini menimbulkan gairah Tara kembali
menyelubungi tubuhnya. Setelah Tara menggeliat dan melelehkan getah bening
memeknya, Harrypun menusukan kontolnya dalam Vaginanya, segera dipompanya dengan
ritme pelan dan kemudiaan cepat, di tariknya lagi, diam sejenak dan
dihujamkannya lagi dengan kuat.
Tara belingsatan dan mendongkak-dongkak kembali dan digoyang-goyangkann ya
kepalanya kekiri dan kekanan sambil giginya menggigit bibir bawahnya dengan
kuat untuk menahan dera nikmat yang sangat dia inginkan tiap harinya.
Sampai akhirnya Harry mengatakan akan mencapai ejakulasinya, ingin
mereka menuangkan sama-sama, dan mereka selesaikan kenikmatan itu dengan
sempurna, muncat tiga kali sperma dalam rahim Tara, segera dicabutnya kontol
Harry, diputarnya badan Tara kepinggir meja dan disodorkannya kontol Harry
kemulut Tara, segera Tara membuka mulutnya dan dikulumnya kontol Harry yang
tegang merah, sedang memuncratkan spermanya langsung dalam
tenggorokannya, segera ditelannya semua sperma itu,lalu dijilatinya kontol Harry
dengan penuh kasih sayang. Setelah selesai session itu, mereka segera merapikan
diri dan bekerja kembali.