Harry segera bangkit mendekap erat, diatas dadanya Tara yang dalam keadaan
oleng menyambut getaran orgasmenya; diciumnya mulut Tara dengan kuatnya,
yang disambutnya oleh Tara dengan tautan garang, menyerang lidah Harry dalam
rongga mulutnya yang indah. Tergoleklah Tara tak berdaya sesaat, Harrypun
mencumbunya dengan mesra sambil tangannya mengelus-elus seluruh tubuh Tara
yang halus, seraya memberikan kecupan hangat didahi, pipi dan matanya yang
terpejam dengan penuh cinta; dibiarkannya Tara menikmati sisa-sisa
kenikmatan orgasmenya yang hebat,juga memberi kesempatan menurunnya nafsu
yang ia rasakan, kemudian katanya,
"Harry kau memberikan aku kebahagiaan, tak pernah aku merasakan sentuhan
laki-laki yang nikmat seperti ini." "Dengan Nico, aku lebih hanya menjalankan
kewajibanku, mempersembahkan badanku untuknya, dan tak mempunyai hak untuk
menikmatinya. ", dengan perasaan getir yang dalam Tara mengucapkannya.
"Sudahlah, jangan kau ucapkan lagi, kita nikmati saja kebersamaan kita
berdua, tak ingin rasanya keindahan ini terganggu dengan kekecewaan yang
melintas di benak kita masing-masing. "
Dengan sentuhan dan belaian Harry, Tara terbangkit gairah nafsunya lagi, segera
dia bangkit, di dorongnya pelah badan Harry yang berada diatasnya,
direbahkannya badan Harry disampingnya. Tara menundukkan kepalanya di pipi
Harry, dicium dijilatinya pipinya, menjalar kekupingnya, dimasukkannya
lidahnya kelobang kuping Harry, sehingga Harrypun meronta menahan gairahnya;
kemudian jilatan Tara turun kebawah sampai dipunting susu kiri Hari yang
berambut, dibelainya dada Harry yang penuh dengan rambut kecil, sedang tangan
kanannya memainkan puting yang sebelah kiri. Menggelinjang Harry mendapat
sentuhan yang menyengat dititik rawannya yang merambatkan gairahnya itu,
iapun mengerang, dan mendesah.
Kegiatan Tarapun semakin memanas dengan diturunkannya sapuan lidahnya sembari
tangan Tara merangkak ke perut dan dimainkannya lubang pusar Harry sedikit
ditekan kebawah dan kesamping, terus dilepaskannya dan dibelainya perut
bawah Harry akhirnya sampai kekemaluan Harry yang sudah mengeras namun masih
terbalut dc wana biru gelap. Kemudian dibuka, dielus lembut dengan jemari
lentiknya batang kemaluan Harry, yang menentang ke atas berwarna kemerahan,
kontras dengan kulit Harry yang putih, kepalanya pun telah berbening air
birahi. Melihat keadaan yang sudah sangat menggairahkan tersebut, tak
sabarlah Tara; segera menempelkan bibir hangatnya kekepala kontol Harry
dengan penuh gelora nafsu, disapunya kepala kontol dengan cermat,
dihisapnya lubang air seninya, hingga membuat Harry memutar-mutar kepalanya
kekiri-kekanan dan mendongkak dongkakkan kepalanya menahan kenikmatan yang
sangat indah tiada tara, adapun tangannya menjambak Tara.
"Tara kekasihku, dera nikmat darimu tak tertahankan, kuingin memilikimu
seutuhnya Tara" "Tara please berikan ini ditiap menit di kehidupanku
jangan kau lari dariku sayangg, jangan kau lari dariku Tarraa" Tarapun tidak
menjawabnya, hanya lirikan matanya sambil mengedipkannya satu kearah Harry yang
sedang kelojotan, sukmanya terbang melayang ke alam raya oleh hembusan cinta
birahi yang tinggi, diiringi lagu "The four Season: Spring" dari Vivaldi.
Adapun tangan Tara memijat dan mengocoknya dengan ritme yang pelan dan semakin
cepat, serta lidahnya pun menjilat seluruh permukaan kepala kontol tersebut,
temasuk dibagian urat yang sensitive bagian atas sambil dipijat pijatnya
dengan penuh nafsu birahinya. Sadar akan keadaan Harry yang semakin
mendaki puncak kenikmatanya, dan dia sendiripun telah terangsang, denyutan
memeknya telah mempengaruhi deburan darah ditubuhnya, dia lepaskan kuluman
kontol Harry dan segera dia memposisikan dirinya diatas Harry menghadap
dikakinya, dan dimasukkannya kontol tegang Harry dalam relung nikmatnya , segera
diputar memompanya naik turun sambil tekan pijatnya dengan otot vagina sekuat
tenaganya, ritme gerakannyapun ditambah sampai ke kecepatan maksimal.
Harrypun teriak, sementara Tarapun berfocus menikmati dera gesekan kontol
Harry, yang menggesek G-spotnya berulang kali, menimbulkan dera kenikmatan nan
indah sekali. Tangan Harrypun tak tinggal diam diremasnya pantat Tara yang bulat
montok indah, dan dielus-elusnya anusnya, sambil menikmati dera goyangan Tara
pada kontolnya akhirnya mereka berdua berteriak.. "Tara aku tak kuat lagi..
berikan kenikmatan lebih lagi Tara, denyutan di ujung kontolku sudak tak
tertahankan. " "Kau pandai seperti kuda binalku, kau liar sekali Tara, kau
membuatku melayang Tara, aku mau keluar!" Lalu disuruhnya Tara memutar
badannya menghadap pada dirinya dan dibalikkannya Tara posisi tidur dibawah
bersandarkan bantal tinggi dan menaikan kedua kakinya dibahunya, Harrypun
bersimpuh di depan memek Tara, sambil mengayun dan memompa kontolnya dengan
ritme yang cepat dan kuat, karena tak tahan lagi Harry akan denyutan diujung
kontol yang semakin mendesak seolah mau meledak. "Tara, please, let me
release my valve, I am cumming, pleasee.." "Tunggu Harry, orgasmeku juga mau
datang sayang, kita sama-sama"
Akhirnya Creet, creet , creet, tak tertahankan bendungan Harry jebol
memuntahkan spermanya di vagina Tara, adapun bersamaan Tarapun mendengus
dan meneriaknan erangan nikmatnya; segera disambarnya bibir Harry,
dikulumnya dengan hangat dan disodorkannya lidahnya dalam rongga mulut
Harry, seraya didekapmya badan Harry yang sama mengejang, basah badan Harry
dengan peluh menyatu dengan peluhnya, terkulailah Harry didada Tara, sambil
menikmati denyutan vagina Tara, yang kencang menyambut Orgasmenya yang sangat
nikmat, selama ini belum pernah ia rasakan. Dibelainya rambut Tara dengan
penuh kasih dan sayang, dikecupnya dahinya. "Honey, Thank you, I love you so
much, I want to grow old with you, please don't go away from me, you make me
a'live again.?
Mereka bangun dan digendongnya Tara dikamar mandi dan di mandikannya Tara
dibawah shower dan disabuninya dengan lembut sebagai tanda terima kasihnya
dimalam itu. Segera berpakaian mereka kembali, kemudian dihantarkannya Tara
kerumah suaminya. Ditemuinya Nico telah lelap di tempat tidur kembali
dengan tenang dan damai, secepatnya tara berganti pakaian tidur, dan
menyusul suaminya masuk dalam quiltnya dan mendekap Nico. Karena nikmatnya
permainan cinta malam itu, Tara bermimpi indah, bersama Harry semalaman.
Sejak kejadian malam itu di pavilliun Harry, Tara selalu mendambakan
belaian Harry dan ingin selalu merasakan kemaluannya yang menggeliat di
dalam vaginanya, bila teringat hal itu Tara selalu menelan ludahnya dan
tak jarang dia melamun sejenak dalam kesibukannya, segera terhenyak bila
telephone berdering ataupun tersadar bila ia diburu dengan tanggung jawabnya.
Jum'at malam ada sebuah event untuk sebuah Oil Company yang akan
merayakan "Hari Jadi" perusahaan tersebut, pesta ini mengikut sertakan
sebagian besar staffnya, jadi memang agak besarlah event yang akan diaturnya
untuk malam nanti.