Tara pun tak tinggal diam dan segera menyambut sapuan lidah Hari dan
menyedotnya dengan keras air liur Harry, dililitkannya lidahnya menyambut
lidah Harry dengan penuh rasa getaran birahi, serasa dia bisa menghilangkan
sekejap semua kekecewaan bathinnya akan sikap Nico suaminya. Setelah puas
meraka bertautan merekapun berajak untuk makan malam. Selama makan malam,
mereka bukan hanya menceritakan pengalaman indah dalam perkawinannya, namun
juga kekecewaan dan himpitan dalam rumah tangga mereka masing-masing.
Sesekali tangan mereka saling mengelus dan meremas; tak terasakan lilin telah
hampir tinggal separoh batang, habis terbakar oleh bara yang romantis dan
syahdu. Hampir jam 21 mereka selesai makan, Harrypun kemudian masuk dan
mengambil jas tidur wanita yang biasa disediakan untuk tamu VIP, bahan dari
silky warna kuning lembut pastel dan katanya, "Tara, ganti ini yuk,
nanti pakaian kerja kamu kusut loh" "Boleh nggak kubukakan pakaianmu,
sayang" "Boleh Harry, tentu sekalian kau akan menyayangiku kan?" "Ya Tara,
gimana kalau kita pindah di kamar tidur saja", seraya digendongnya Tara dari
ruang makan ke kamar tidur dan direbahkannya tubuh molek itu di kasur.
Segera, Harrypun membalik badannya dan menuju ke Audionya memasang satu set
lagu-lagu klasik, "Serenade", Hofstetter ciptaan Haydn, "Waltz of the
Flowers" dari Peter Tchaikovsky dan" The four Season: "Spring" dari Vivaldi,
dimana lagu-lagunya lembut namun ceria penuh gairah; sangat cocok untuk musim
spring, dimana saatnya setiap insan sedang enak-enaknya membuat cinta, karena
dunia pernuh warna dan hangatnya pas, nyaman sekali untuk semua insan didunia.
Kembali Harry membalikkan badannya ke Tempat tidur, ternyata Tara telah ganti
pakaian dengan jas tidurnya dengan tidak ditalikan sabuknya, terlihatlah bra
yang transparan dengan "push up bra style"warna pastel, memberikan kesan
seakan payudara Tara hampir tumpah meluap keluar lebih dari sepertiganya. Tangan
kiri Tara mengelus-elus payudara yang sebelah kiri yang masih dibalut bra,
sedangkan tangan kanannya membelai "pussy"nya yang menyembul mendesak CDnya,
karena Tara memang mengenakan celana "mini high cut style".
Melihat pemandangan yang mempersona itu, segera Harrypun menghampiri Tara dengan
deburan darah dan nafsunya, langsung menyambar bibir Tara yang lembut dan
hangat, dilumatnya bibirnya dan didorongnya lidahnya untuk mencari lawannya
didalam rongga mulut yang tak begitu besar itu. Dan didalam sana ternyata
sambutan hangat, agak liar telah siap menari bersamanya didalam dan bertautlah
keduanya dengan penuh nafsu birahi.
Getaran jantung serta desiran darah Tara mengantarnya sampai kepintu
kenikmatan yang tiada berujung, sementara tangan kanan Harry otomatis
mendarat disembulan hangat payudara sebelah kanan Tara yang segar; dielusnya
lembut,diselusupkan tanganya dalam bra yang hanya 2/3 menutupinya dan
dikeluarkannya buah dada Tara, ditekan, dicarinya puntingnya kemudian dipilin
halus seraya ditariknya pelan. Dengan perlakuan ini Tarapun melepas ciuman
Harry dan mendesah, mendesis, menghempaskan kepalanya kekiri dan kekanan.
Selepas tautan kedua bibir hangat itu, Harry menyapu dagu dan leher Tara,
hingga Tarapun meracau menerima dera kenikmatan ini. "Harry, getaran dalam
tubuhku mendera sukmaku Harry, kenapa kudapatkan ini darimu bukan dari Nico"
"Harry, hantarkan aku mencapai awang-awang bersamamu, berikan aku kesempatan
untuk menikmati bara cintaku denganmu Harry." "Aaachh shheesstt, aachh aachh"
Harrypun melepas kegiatan mulutnya. "Tara, aku telah khawatir tadi bila kau
akan lari dariku, telah lama kudambakan ini denganmu, aku mencitaimu Tara."
"Mengapa baru kali ini aku bisa menggapaimu, jangan lagi kau pergi dariku"
Tangan Harry pun segera membuka kaitan branya yang ada di depan, dengan
sekali pijitan jari telunjuk dan Ibu jari sebelah kanan Harry, segeralah dua
buah gunung kembar indah itu menyembul keluar menikmati kebebasan alam yang
indah. Segera ditempelkannya bibir hangat Harry pada buahdada Tara sebelah
kanan, disapu dan dijilatnya sembulan daging segar itu, secepat itu juga
merambatlah lidahnya pada puting coklat muda keras, segar menentang keatas.
Dikulumnya puting itu dengan buasnya, sesekali digigit halus dan ditariknya
dengan gigi Harry. Adapun reaksi Tarapun semakin mengila, mengerang dan
melenguh, sambil mengangkat badannya seraya melepaskan Jas tidurnya
berserta bra yang telah dibuka Harry dan dilemparkannya dikursi dekat tempat
tidur tersebut.
Harry segera menyadari keadaan, dengan giat penuh nafsu Harry menyedot
buahdada Tara yang sebelah kiri, tangan kanannya meraba dan menjalar kebawah
sampai dia menyentuh CD Tara dan berhenti digundukan nikmat yang penuh menentang
segar keatas, segera dirabanya kearah vertical, dari atas kebawah, yang ternyata
ditemuinya sudah basah lembab, tanda cairan birahi tara telah tak tahan
menahan dera kenikmatan dari perlakuan Harry. Segera Harrypun menurunkan CD
Tara tersebut, mendorongnya dengan kaki kirinya sampai jatuh ke karpet.
Adapun tangan kanan itu segera mengelus dan memberi sentuhan rangsangan pada
memek Tara, yang dibagian atasnya ditumbuhi bulu halus terawat dan
dipangkasnya adapun dibagian belahan memek dan dibagian bawahnya bersih dan
mulus tiada berambut, rangsangan Harry ini semakin tajam dan hebat hingga Tara
meracau. "Harry touch me please, touch me.." "Harry make me fly, I want to fly
with you darling, please."
Harry segera membuka belahan gundukan tebal memek Tara, dengan dua jari
telunjuk dan jari tengah dibantu dengan Ibu jari nya untuk menyentuh lebih
dalam lagi mencari klitoris Tara; kemudian disapunya dengan telunjuknya ke
atas dan kebawah. Tarapun mengerang-erang kuat tak bisa terkontrol. Adapun
mulut Harrypun segera menjalar kebawah menyambut klitoris yang telah hangat
dengan sentuhan jari telujuknya lalu dijulurkan lidahnya menggatikan kegiatan
jari tangannya, disapunnya klitoris yang semakin membesar dan keras itu,
ditekannya dengan penuh nafsu, bagai serigala yang sedang yang mendambakan
kenikmatan daging rusa atau kembing muda, ataukah sang lebah yang ingin
menghisap madu surga dunia bersama Tara; sedang kegiatan tangan kanan Harry
tetap melanglang buana dalam lorong kenikmatan Tara menari didalam rongga yang
gelap; Tarapun mengelinjang dan teriak tak tahan menahan orgasmenya yang akan
semakin mendesak mencuat bagaikan merapi yang ingin memuntahkan isi buminya;
sambil terengah-engah Tara mendorong pantatnya naik, seraya tangannya memegang
kepala Harry dan menekannya kebawah sambil meracau. "Harry, fuck me darling,
please fuck me with your tongue"
Harry pun memindahkan tangannya dari relung kenikmatan Tara dan digantikannya
dengan lidah yang kuat dan digerakkannya keluar masuk diantara lembah
kenikmatan dan relungnya; Tarapun menjerit menerima ledakan Orgasmenya yang
pertama, magmanya pun meluap menyemprot keatas hidung Harry yang mancung.
"Harry aku keluaarr, aacchh Harry memekku berdenyut kencang, kiss me please
kiss me darling.." dan.. mengejanglah Tara beberapa waktu sambil tetap
meracau. "Harry kau jago sekali memainkan lidahmu dalam memekku darling,
Please kiss me, acch ini permainan indah Harry baru kali ini aku benar
mendapatkannya"