ana pernah tugas di P. Sangalaki 15 menit arah barat P. Kakaban mulai dari 1997-2001 dan setiap 2 kali dalam seminggu diving di danau P. Kakaban, ngak ada kata selain "fabulous"! ngak ada tempat seperti ini di dunia selain di P. Kakaban dan satu lagi di gugusan kepulauan Palau Macronesia. Banyak diantara kita yg tidak mengetahui bahwa gugusan kepulauan Derawan termasuk Sangalaki, Kakaban dan Maratua merupakan diving point yg paling banyak dituju para divers diseluruh dunia, termasuk 10 besar setelah Maldives (Maladewa) dan Great Barrier di Australia.
WWF Wallace menobatkan kawasaan ini (termasuk kawasan laut Sulu Sulawesi) merupakan perairan dengan tingkat keragaman hayati terbesar di dunia!
Beberapa keunikan P. Kababan yg merupakan daya tarik para divers antara lain :
1. Cave (goa) bawah air yg konon mempunyai alur berliku dan bermuara kebagian luar pulau, merupakan tantangan tersendiri bagi divers yg hobi melakukan penyelaman di gua-gua bawah laut.
2. hanya beberapa meter dari bibir pantai, terdapat slop, curaman atau tebing dengan kedalaman 8.000 meter, di tempat ini seringkali detemui kawanan Hammerhead Shark (hiu kepala palu) dan gerombolan Barracuda (ikan alu-alu).


3. pada bibir slop atau tebing pulau yg menjulang kekedalaman banyak sekali terdapat Sea Snail/Nudibranch sejenis siput laut yg tidak mempunyai cangkang dengan berbagai jenis dan warna yg menarik


4. Perairan laut dalam yg melintas antara P. Kakaban dan P. Sangalaki mempunyai pola arus yg bergerak ke arah utara menuju Perairan laut Sulu Philipina, kawasan ini merupakan zona migrasi bagi ikan hiu paus raksasa (whaleshark)

Spesies ini merupakan favorit bagi para divers, karena penampakannya sangat jarang dan langka
5. Karakteristik P. Kakaban yg unik dan sedemikian rupa terisolasi dari pengaruh luar membuat banyak organisme baik tumbuhan dan binatang secara eksplisit tidak melakukan evolusi untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar, seperti beberapa jenis pepohonan purba serta jenis tanaman pandan raksasa dan ribuan tanaman air yg menghuni kawasan danau.
Dan yg paling fenomenal adalah 4 jenis ubur-ubur yg sama sekali tidak mempunyai kelenjar racun sehingga anda aman berenang dan memegangnya.


hal ini terjadi karena, 4 spesies ubur-ubur tersebut berada pada top hierarki rantai makanan biota danau P. Kakaban, sehingga kelenjar racun/bisa yg digunakan sebagai senjata tidak berkembang hingga hilang sama sekali.
Selain itu masih banyak lagi organisme yg belum teridentifikasi dan diberi nama.
Ada beberapa hal yg disayangkan mengenai pengelolaan situs Purba yg merupakan warisan plasma nutfah paling berharga dan bernilai bagi dunia seperti P. Kakaban, satu diantaranya adalah misinterpretasi Pemda setempat yg membangun beberapa shelter serta jembatan tanpa mengindahkan aspek biologi dan lingkungan asli P. Kakaban. Mengingat situs yg sama di kepulauan Palau sudah terkontaminasi dengan bangunan Hut/Cottage bagi wisatawan sehingga banyak aspek origin yg sudah hilang. konyolnya pembangunan shelter dan jembatan dipulau tersebut menggunakan kayu dari pepohonan lokal yg konon merupakan spesies Purba yg belum di teliti dan di identifikasi!
Bicara soal P. Kakaban, kita tidak bisa mengabaikan perairan disekitarnya termasuk P. Sangalaki yg dikenal di Mancanegara ketimbang di negeri sendiri. P. Sangalaki merupakan pulau yg paling dekat jaraknya dengan P. Kakaban, sekitar 15 menit perjalan dengan menggunakan diveboat.


Dikatakan istimewa, karena selain kawasan ini dilindungi, pengeloalaan lingkungan termasuk dive resort dan stasiun penelitian dibuat sealami mungkin dengan mengindahkan aturan-aturan lingkungan yg ketat . Seperti, setiap cottage tidak memiliki lampu teras, tidak dibangun jembatan, seandainya kita berkunjung dikala air surut, siap-siap nyeker dari batas bibir pantai terluar menuju resort. Penggunaan lampu senter dibatasi terutama didaerah penyu bertelur, sialnya hampir sepanjang garis pantai merupakan kawasan penyu hijau bertelur, jadi lupakan soal lampu senter.
Hal-hal yg unik dan menarik di pulau ini adalah,
1. Bagi anda yg menyenangi privacy, tempat ini adalah surganya. Luas Pulau sekitar 20 Ha cuma terdapat sekitar 12 cottage dengan 1 main Bar dan 1 dive station. Apabila anda menginap di salah satu cottage, kombinasi hutan, pantai dan laut merupakan hal yg sulit buat di lupakan, belum lagi P. Sangalaki merupakan pulau yg tidak berpenghuni, jadi tidak ada penduduk lokal disana.


2. P. Sangalaki merupakan tempat pendaratan penyu hijau (chelonia mydas) terbesar di Indonesia bahkan di dunia dengan kisaran 60 ekor per malam. Tetapi jumlah ini semakin menyusut seiring dengan banyaknya penangkapan Penyu hijau untuk dikonsumsi dagingnya. Ditempat ini juga dilakukan kegiatan konservasi untuk penyu hijau dengan metode alami, dan merupakan satu-satunya di dunia yg menerapkan metode ini. Di kepualauan seribu konservasi penyu hijau masih menggunakan cara penangkaran, dimana sebagian peneliti meragukan efektivitas metode ini.
3.Icon P. Sangalaki adalah Pari Manta (Manta Birostris)

Banyak para divers dari seluruh penjuru dunia datang berkunjung hanya untuk melihat keberadaan mahkluk ini. Perairan P. Sangalaki merupakan tempat satu-satunya di dunia dimana keberadaan/penampakan Manta Ray dapat dilihat sepanjang tahun. Penampakan kelompok pari Manta biasanya terjadi pada pukul 10.00 pagi dan pukul 04.00 sore hari, tidak perlu repot-repot menggunakan peralatan selam dan semacamnya untuk melihat sekawalan Manta, cukup dengan berenang atau snorkling maka kita dapat melihat Manta dari dekat, apalagi manta diperairan ini dikenal jinak karena sudah terbiasa dengan keberadaaan para penyelam.

Selain itu masih banyak lagi keunikan lainnya yang terdapat di Perairan Kepulauan Derawan Kab. Berau Kal-Tim. Sedikitnya ada beberapa pulau di kawasan ini yg tidak kalah menarik dan unik untuk dikunjungi, antara lain; P. Derawan, P. Semama, P. Maratua, P. Mataha,
Observasi sendiri, kebetulan ana tinggal di P. Sangalaki per 1997-2001