Membela kebenaran? Apa itu perlu? Apa kebenaran itu tidak cukup kuat pada dirinya sendiri?
Saya kok, jadi ngerasa kalo orang2 yang sangat getol untuk "membela kebenaran" itu sebenarnya melakukan hal itu karena mereka sendiri, di bawah sadarnya, mengakui bahwa "kebenaran" yang yang mereka bela dengan "mati-matian" itu (kebenaran versi mereka) sebenarnya sangatlah rapuh atau gampang memudar? Tidak peduli apapun alasan2 yang mereka kemukakan (dengan mulut atau pernyataan2 mereka), tindakan2 mereka yang berlebih-lebihan (ekstrim) itu jelas2 sudah mengindikasikan bahwa kebenaran versi mereka itu sesungguhnyalah bukan KEBENARAN yang hakiki, melainkan hanya merupakan opini dari pihak mereka saja. Karena itulah, mereka merasa sangat perlu untuk memperjuangkan (dengan segala cara dan daya upaya) supaya opini mereka itulah yang menang atau menguasai masyarakat.
Saya sendiri sangat mencintai KEBENARAN. Karena itulah saya sangat berhati-hati sekali dalam menerima sesuatu yang disodorkan kepada saya (dari sumber yg mana pun) sebagai kebenaran. Dan, karena itu pula, dalam penghormatan yang sangat tinggi kepada KEBENARAN itu, saya sangat menjaga jarak antara saya dan KEBENARAN itu, supaya saya tidak merancukan antara opini2 dan pendapat2 saya sendiri dengan KEBENARAN itu. Dan, sejauh menyangkut KEBENARAN itu sendiri, saya tidak akan mau memperdebatkannya. Membela KEBENARAN? Tidak akan pernah! Sebab, saya sangat percaya bahwa KEBENARAN itu cukup SAKTI (di dalam dirinya sendiri, untuk membela dirinya sendiri).
Karena itu, kalau mau jujur, sesungguhnyalah tidak ada seorang manusia pun yang sudah memiliki KEBENARAN itu. Semua manusia hanyalah para pencari KEBENARAN itu. Kalau dipaksakan juga untuk melihat perbedaannya, maka perbedaan yang ada di antara manusia itu dalam katannya dengan KEBENARAN ialah: ada yang sangat dekat, ada yang dekat dan ada pula yang jauh dari KEBENARAN itu. Tedtapi, sekali lagi, tidak ada seorang pun (termasuk kita orang2 Kristen, dari golongan yang mana pun) yang sudah memiliki KEBENARAN itu.
(Harap kita membedakan "membela KEBENARAN" dengan "membela yang benar", sebab "yang benar" tidak sama dengan KEBENARAN. "Yang benar" itu selalu sangat subyektif, sedangkan KEBENARAN adalah obyektif 100%).