Terinspirasi dari berita ini: http://www.forumbebas.com/showthread.php?tid=90163
Sebenarnya kita semua bisa juga jadi "pahlawan" dilingkungan kita sendiri..
Banyak cara yg bisa kita lakukan untuk memerangi kecurangan disekitar kita.
Para penegak hukum memang bersikap aneh..
Tidak semua laporan bisa disampaikan pada mereka, dan mereka mau percaya..
Mereka selalu berkilah.. kurang bukti permulaan, kurang saksi dsb..
Sehingga terkondisi orang akan malas melaporkan sesuatu yg cuma dia sendiri yg tahu..
Bagaimana agar kita bisa "menjebak" kejahatan atasan kita?
Bagaimana agas bukti yg kita punya, bisa diketahui secara luas dalam bentuk video?
Cara pertama:
Gunakan Ponsel berkamera.. masukkan kedalam sejenis botol/vas kembang dsb..
Setting rekaman dalam format low-quality (agar bisa merekam dalam waktu lama)
Kalau pun ketahuan.. barang bukti ponsel tsb, tidak mudah diketahui siapa pemiliknya..
Cari saja ponsel murah yg berkamera..
Ponsel berkamera bisa juga diletakkan ditempat yg tidak terduga..
Misalnya dilangit-langit ruangan.. atau bila ingin sekedar nguping malah lebih mudah..
Malah bisa ditempat ekstrim.. misalnya ditempat sampah !
Cara kedua:
Gunakan Camera mini yg wireless (banyak dijual di Glodok, sekitar Rp.300 ribu.)
Sisipkan benda tsb pada wadah yg memang punya daya Battery sendiri..
Misalnya di Emergency Lamp atau malah di CPU Komputer diruangan yg kita curigai.
Yang lebih canggih, malah camera tsb bisa disamarkan pada Tweeter Speaker !
Seandainya kita mau berfikir sedikit saja.. pasti dapat lokasi yg lebih mantap.
Mohon di ingat !!
Semua ini berdasarkan niat kita untuk mengungkap kejahatan.. bukan tujuan lain..
Sangat mudah meng alihkan fungsi alat-alat tsb sebagai Voyeur Camera.
Kalau jadi begitu.. itu salah anda, saya tidak menganjurkan.
Kesimpulan:
Bila kita memang ingin aktif memberantas kejahatan apapun itu, selalu ada jalan..
Pesan saya, segera lah bertindak.. jangan nunggu sampai kita malah ikut terlibat..
Sebab terikut kejahatan lebih mudah dari terikut kebaikan..
Apalagi.. kejahatan selalu "mengandung" fulus.
Catatan:
Bukti kejahatan melalu Video, bisa diperhitungkan dalam persidangan
Tentunya dengan bantuan analisa seorang ahli..
Berbeda dengan pengakuan lisan, misalnya seseorang mengaku melihat kejahatan..
Bila dipersidangan ybs menarik perkataannya.. maka langsung hapus !
Artinya kesaksiannya langsung pupus dan gugur demi hukum.