Jadi apa yang sebenarnya sedang terjadi ?
Mungkin ini jawabannya ! Sebuah berita mengejutkan datang dari Minnesota. Pada tanggal 15 Oktober 2009 kemarin, Lord Christoper Monckton, penasehat sains mantan perdana menteri Inggris, Margaret Thatcher, di Bethel University, St Paul, Minnesota, mengatakan bahwa tujuan utama Konferensi PBB mengenai perubahan iklim yang akan diselenggarakan di Kopenhagen adalah untuk menggunakan isu pemanasan global sebagai fondasi untuk membangun satu pemerintahan dunia ! Ini membenarkan kecurigaan para penganut teori konspirasi !
Lord Monckton dikenal telah sejak lama menentang teori pemanasan global Al Gore. Ia pernah memasang iklan di Washington Post dan The New York Times untuk menantang Al Gore berdebat, namun tidak digubris.
Dalam pertemuan di Minnesota itu, ia mengatakan :
Pada konferensi PBB mengenai perubahan ilklim di Kopenhagen Desember nanti, sebuah perjanjian akan ditandatangani. Presidenmu akan menandatanganinya. Kebanyakan negara dunia ketiga akan menandatanganinya karena mereka mengira akan memperoleh uang banyak dari situ. Mayoritas dari pemerintahan sayap kiri Uni Eropa akan menyetujuinya. Artinya, tidak ada satu pemerintahanpun yang tidak menandatanganinya.
Lord Monckton melanjutkan :
Saya sudah membaca isi perjanjian itu bahwa satu pemerintahan dunia akan dibuat. Pemerintahan dunia ini adalah satu dari tiga tujuan entitas yang baru ini. Tujuan keduanya adalah untuk mentransfer kekayaan negara barat ke negara-negara dunia ketiga untuk memenuhi apa yang disebut "Hutang iklim" - karena dunia barat telah membakar CO2 dan mereka tidak. Karena dunia barat telah mengacaukan iklim dan mereka tidak. Dan tujuan ketiga dari entitas baru ini adalah pemaksaan penyelenggaraan negara olehnya.
Walaupun "transfer kekayaan dari negara barat ke negara-negara ketiga" kedengarannya menyenangkan bagi kita, penduduk Indonesia, tapi sesungguhnya metode ini lebih mirip dengan Marxisme dibanding keadilan.
Dalam presentasinya selama satu setengah jam, Monckton memaparkan berbagai data ilmiah yang sekaligus membantah klaim Al Gore di film "An Inconveniant Truth".
Monckton yang mendasarkan argumennya pada data ilmiah telah sejak lama menyebut bahwa histeria pemanasan global adalah alat ideologi yang digunakan oleh politisi sayap kiri untuk memaksakan pajak global dan membangun satu pemerintahan dunia yang akan dikendalikan oleh PBB.
Sementara Al Gore pergi berkeliling dunia untuk menyebarkan paham pemanasan globalnya, sekelompok ilmuwan, yang semakin hari bertambah banyak jumlahnya masih bertanya : Dimanakah bukti adanya pemanasan global ?.
Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa pada tahun 2007, pengadilan Inggris telah memutuskan bahwa film "An Inconvenient Truth" berisi 11 kesalahan mendasar dan memutuskan apabila film itu ingin dipertontonkan, maka 11 kesalahan itu harus disinggung sebelumnya.(newsbuster.org)
Bulan Agustus 2009 kemarin, pemimpin organisasi Greenpeace, Gerd Leipold, mengakui di depan wartawan BBC bahwa klaim yang mereka sebarkan lewat press release di bulan Juli 2009 bahwa es Arktik akan mencair total pada tahun 2030 adalah klaim yang salah. Ia mengakui bahwa Greenpeace telah berbohong dengan tujuan untuk lebih menggugah para pemimpin dunia. (breitbart.com)
Pukulan paling berat bagi ilmuwan pemanasan global pro Al Gore datang pada awal September 2009 kemarin. Prof Mojib Latif, salah seorang peneliti utama di IPCC (lembaga iklim PBB) mengakui bahwa suhu global memasuki fase mendingin dan mungkin baru akan memanas kembali pada tahun 2020. Pukulan ini menjadi berat karena Prof Latif adalah ilmuwan pro Al Gore. (bbc.co.uk)
Sekarang, bahkan media berpengaruh seperti BBC telah mempertanyakan bukti pemanasan global.(news.bbc.co.uk)
Jadi, apa maksud Prof Wadhams ketika ia mengatakan Es Arktik akan mencair total dalam 20 tahun ? Apakah ia bermaksud menegasikan pernyataan Prof Latif dan Gerd Leipold ?