BUDAYA,
Jadi intinya Budaya itu bisa berubah dan selalu akan terakumulasi dari pengaruh luar maupun perubahan dr dalam.
Tergantung mana yg lebih cocok dan enak.
AGAMA,
Hubungan vertikal secara pribadi yg tdk bisa diDoktrinasikan secara paksa.
Munculnya berbagai aliran dr Agama yg awalnya dikatakan bertumpuan yg sama (misalnya agama Monotheis) adalah bukti pendoktrinasian. Karna ada muncul perbedaan paham yg kemudian diDoktrinasikan oleh seseorang yg terlegitimasi menjadi sekelompok (i.Doktrin), kemudian dipertahankan kebenarannya.
Akhirnya aturan baku dalam pandangan beragama pun menjadi beraneka ragam "jalannya".
Dgn proses waktu dan jumlah pengikut, maka lahirlah suatu Kebiasaan pola hidup yg dinamakan BUDAYA.
Kesimpulannya adalah Nilai Kelayakan Sosial adalah suatu ADAB manusia yg bisa terus berkembang dan tidak bisa dibungkus kedlm Doktrinasi.
Buktinya tidak ada satupun bangsa yg tidak berubah seiring dgn berjalannya waktu.
Sedangkan kebiasaan lama (Native Kultur) hanya menjadi "kepemilikan sejarah" atas bangsa tersebut yg menjadi bahan nostalgia dan wisata.
Tidak menutup kemungkinan suatu saat akan muncul kembali Trend_nya, seperti kesenian, pakaian begitu juga Agamanya.
Hanya orang bijak yg bisa melihat benang merah Budaya bangsanya sebagai suatu tolak ukur sumber daya manusia yg dpt dikembangkan dan di_eksplotasi potensinya menjadi satu nilai dan kekuatan. Karna disitulah alam yg melahirkannya dan membesarkannya.
Yang terucap, tertulis dan tercipta oleh manusia tidak pernah akan kekal dan mutlak jadinya.