Terus terang, setelah 2 periode Pemilu yang telah gw alami, gw merasa seperti "MEMBELI ANU DALAM KARUNG"...Parah banget kan???? jangankan "kualitas" isi di dalam karungnya, "anu" nya aja gw belum jelas...::: gimana engga? dalam Pilleg misalnya, ga ada tuh satupun Caleg yang gw tau riwayat hidupnya....terpaksa deh hitung kancing.....
Menilik pengalaman gw di atas, ada sebuah angan2 yang terlintas dalam benak ini...yaitu OPENED FIT AND PROPER TEST.
Yang gw maksud disini bukan DEBAT loh....terus terang gw ga suka melihat debat, seperti dalam DEPAT CAPRES....kenapa gw ga suka? karena dalam debat, ada kecenderungan untuk menjatuhkan sang rival guna menunjukkan keunggulannya....yang ada di benak gw adalah:
"Hasil debat akan menunjukkan Calon yang LEBIH JELEK dari pada Calon yang lain"....ini opini pribadi loh...:
Akhirnya, dalam pemilihan, gw akan terdorong untuk TIDAK MEMILIH calon yang LEBIH JELEK tadi....Dari sini, gw menyimpulkan secara pribadi bahwa DEBAT, akan menghasilkan "negative result", yaitu menunjukkan Calon yang lebih jelek dari calon yang lain....calon itu adalah calon yang kalah debat....
Kalo dalam "fit and proper test", menurut gw kesimpulan yang dihasilkan akan lebih positif daripada "debat", karena dalam "fit and proper test" disini yang dinilai adalah banyak aspek, dan tidak ada kecenderungan untuk saling menjatuhkan, tetapi lebih bersifat KOMPETITIF...
FPT yang gw angankan disini memiliki mekanisme sbb:
Masing2 calon diminta didepan umum untuk menyampaikan Program yang akan diusung, disertai dengan analisis mendalam yang telah dilakukan terhadap program tersebut.(yang dimaksud di depan umum disini misalnya lewat media televisi,dsb).
Beberapa pakar dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, bertindak sebagai juri, dan bertugas untuk mengajukan berbagai pertanyaan, termasuk mengkritisi hasil analisa program yang diusung oleh tiap calon.
Dari hasil evaluasi tersebut, dewan juri menyampaikan kesimpulan hasil FPT tersebut dengan menyebutkan calon2 mana saja yang termasuk "rekomended" dan "non recomended". Penilaian ini harus melalui analisa yang transparant dan netral loh...
Dengan begitu...kita akan tahu, kelebihan dan kekurangan dari masing2 calon dengan lebih akurat....sehingga ga ada lagi yang namanya "beli anu dalam karung"
Ini hanyalah angan2 dari anak kemaren sore yang ingin selalu belajar, kritik dan saran ditunggu...jangan lupa reputasinya yah....::