Tangan Roy kemudian menjambak rambut Sr.Florentine dan mulai
menggerakannya lagi dengan kasar membuat penisnya kembali bergerak
keluar masuk di mulut Sr.Florentine. Semua orang dapat mendengar
erangan Sr.Florentine yang terdengar setiap kali penis itu masuk jauh
ke tenggorokannya. Ketika Roy akan mengalami ejakulasi ia menarik
kepala Sr.Florentine hingga terbenam dalam-dalam di rimbunan rambut
kemaluannya. Sperma langsung menyembur keluar memenuhi mulut
Sr.Florentine. Dan dari sudut mulut Sr.Florentine sperma menetes
keluar, mengalir turun, menggantung di dagu Sr.Florentine.
"Aaaaaaggghhhhh....... enak, Suster ! Terus telan semua sperma saya,
kalo nggak, saya bakal terus menekan kepala Suster kaya gini!"
Kemudian Roy mulai bergerak lagi. Sperma terus mengalir keluar, jatuh
dari leher Sr.Florentine ke atas pakaian putih yang dikenakan
Sr.Florentine. Ketika akhirnya ia menarik penisnya dari mulut
Sr.Florentine, Sr.Florentine megap-megap menarik nafas dan tersedak
saat berusaha menelan sisa sperma yang masih ada di mulutnya.
Sr.Florentine sendiri lunglai tak berdaya setelah baru saja ia
mengalami shock, merasakan sperma yang disemburkan masuk ke dalam
mulutnya. Pelan tapi pasti Arnold membuka kancing-kancing baju
Sr.Florentine. Begitu kancing-kancing yang terletak di bagian dada itu
terbuka, tampaklah dua payudara montok membulat yang terbungkus BH
putih berenda. Puting susu Sr.Florentine tampak menonjol dari balik BH
yang tipis itu. Arnold mengecup dan mencaplok (menyupang) payudara
Sr.Florentine dengan bibirnya, satu demi satu. Kiri, lalu kanan. Ia
sengaja tidak mengulum putingnya, menyisakan kenikmatan itu untuk
tahap selanjutnya. Meskipun payudara Sr.Florentine masih terbungkus
BH, namun Arnold dapat merasakan ketegangan yang timbul akibat
rangsangannya. "Aah, Suster, kau punya payudara yang menggairahkan"
kata Arnold kagum. "LEPASKAN, BANGSAT!! LEPASKAAAAAAANN!!" "Tenang,
Suster...... kami akan buat Suster menikmati dan ketagihan seks!" kata
Tono. Tanpa diduga Sr.Florentine, Arnold menghentikan 'serbuannya'.
kini giliran Wiro duduk di kursi tinggi itu. Sama seperti Roy, ia
menyodorkan penisnya untuk dikaraoke oleh Sr.Florentine. Bedanya, Tono
menahan ejakulasinya. Ia bertekad menghemat spermanya untuk session
berikutnya. Begitu hendak ejakulasi, posisinya digantikan oleh Arnold,
lalu kemudian oleh Wiro. Mereka berdua pun sama seperti Tono, menahan
ejakulasi untuk tahap perkosaan selanjutnya. Menyimpan sperma untuk
kenikmatan berikutnya.
Pukul 08
Kursi tinggi itu disingkirkan dari hadapan Sr.Florentine. "Nah, Suster
manis, sekarang gantian, ya. Kami pun ingin sarapan. Gimana kalo
Suster sediakan omelettte vagina ? Ha...ha...ha..." Arnold tertawa
sambil berjongkok di depan Sr.Florentine, lalu melucuti rok bawah dan
celana dalam Sr.Florentine. Usaha itu harus dibantu oleh Wiro dan
Tono yang masing-masing memegangi kaki Sr.Florentine, karena
Sr.Florentine tak hentinya meronta dan menggeliat. Sebenarnya
Sr.Florentine sudah mulai terangsang ketika Arnold menggarap
payudaranya.
"Celaka!! Arnold membuatku terangsang, padahal payudaraku masih
terbungkus BH. Apa jadinya kalau aku sudah telanjang ?? Aku harus
terus melawan. Aku takkan pasrah begitu saja!!" Sr.Florentine berpikir
dengan panik bercampur cemas.
Setelah rok bawah dan celana dalam Sr.Florentine terlucuti, tampaklah
vagina Sr.Florentine yang berwarna kemerahan dan ditumbuhi sedikit
bulu-bulu halus. Tanpa ragu Arnold menggarap vagina itu. Pertama-tama
ia menciumi vagina itu, lalu sedikit demi sedikit mulutnya menyeruak
masuk ke bagian dalam. Lidahnya mencari-cari clitoris Sr.Florentine.
Begitu ditemukan, clitoris itu dijilat dan dikulumnya dengan penuh
nafsu.
"Hhmm.....mmnnyemm...ccp...sluuurppp" Arnold dengan bernafsu menyantap
clitoris Sr.Florentine. Ia sama sekali tidak mengacuhkan Sr.Florentine
yang merintih dan memohon agar semuanya ini dihentikan.
"AAAAAGGHHH.......STOP.....SSSSTTOOOPPPP......ARRRNNNOOLLLD, TTO..
TTOOLONGG SS... SSSTOOPPP............. ADUUUUUHHH............ HHE...
HENTIKAAAAN, OOOHHHH.... HHE.. HHENTTIKAAAAAN!!!!"
"Alaaa, Suster...... bilang aja enak, gitu.... Emangnya kalo udah enak
kaya gini, Suster mau berhenti ?" tanya Tono gemas.
"AAAAGGHHH...... ENAK ATAU TIDAK, SAYA TIDAK MAU INI DITERUSKAN!!
TOLONG JANGAN RANGSANG SAYA TERUS!!" Sedetik kemudian Sr.Florentine
sadar bahwa ia kelepasan omong !!
"Ah, jadi Suster sudah terangsang, ya ? Hei, ayo kita rangsang terus
sampe dia nyerah!!" Wiro berkata dengan penuh semangat.