LONDON -- Pemerintah Inggris menyatakan kelompok anti-Islam menimbulkan masalah. Aksi yang mereka lakukan kerap melahirkan bentrokan dengan kelompok Islam. Dalam beberapa bulan terakhir, bentrokan terjadi di Luton, Birmingham, dan London.
Menteri Komunitas Inggris, John Denham, mengatakan kondisi seperti itu sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan. Ia membandingkan gangguan itu sama seperti gangguan oleh gerakan fasis yang marak pada 1930-an. Ia mengatakan kelompok anti-Islam, sering memancing keributan.
Mereka, jelas Denham, berasal dari kelompok ekstrem kanan seperti English Defense League. ''Mereka kerap menggunakan taktik provokasi dan berharap munculnya reaksi dari umat Islam hingga menyebabkan kekerasan yang meluas,'' katanya.
Dehman menyebutkan taktik provokatif ini sering digunakan oleh kelompok sayap ekstrem kanan dan kelompok ekstremis lainnya. Ia yang dikutip The Guardian, Sabtu (12/9), menyatakan jika ini dibiarkan begitu saja maka situasinya akan seperti masa silam.
Pernyataan Denham, mengacu pada peristiwa yang terjadi di Cable Street pada 1936. Saat itu, pemimpin fasis Oswald Mosley, menyulut kerusuhan dengan warga Yahudi. Secara terpisah, English Defense League, menolak label fasis.
Mereka menyatakan, dalam aksinya mereka hanya menentang kelompok Islam militan. Bahkan dalam situsnya, English Defense League, bahkan mengklaim bahwa kekerasan pada aksi-aksi massa yang mereka lakukan diprovokasi oleh kelompok Islam dan kelompok ekstrem kiri.
Namun, juru bicara Muslim Council of Britain, Inayat Bunglawala, mengatakan klaim English Defense League, yang hanya menentang kelompok Islam militan hanya sebuah kamuflase, untuk menyembunyikan misi mereka sebenarnya, anti-Islam.
''Mereka bukanlah orang-orang yang mendukung adanya pembauran komunitas,'' kata Bunglawala. Ia menambahkan, dalam beberapa bulan terakhir, banyak terjadi insiden anti-Islam termasuk penyerangan terhadap masjid-masjid.
Bunglawala berharap kejadian ini tak terus berkembang dan segera dihentikan. ''Ini merupakan perkembangan yang sangat mengkhawatirkan,''katanya mewakili seluruh organisasi Muslim yang ada di Inggris.
Pada Jumat (11/9) lalu, sebuah kelompok yang secara terbuka merupakan kelompok Islamofobia, Stop Islamification of Europe, berjanji melakukan protes di depan sebuah masjid di barat laut London, bersamaan dengan peringatan delapan tahun peristiwa 11 September 2001.
Hampir terjadi bentrokan dengan Muslim yang berusaha menghalau unjuk rasa tersebut. Mereka sempat tersulut emosinya. Polisi juga berusaha untuk membubarkan pengunjuk rasa, agar tak terjadi. 'Allahu Akbar' teriak para pemuda Islam.
Polisi menyatakan sebanyak 10 orang ditangkap dalam kejadian itu. Tony McNulty, seorang anggota parlemen menyesalkan kejadian ini. Ia menyatakan umat Islam terpancing. ''Mereka telah memberikan apa yang diinginkan kelompok ekstrem kanan dan fasis,'' katanya.
Dan nampaknya, ketegangan antarkelompok tak akan akan segera berakhir. Sebab, English Defense League, berjanji akan kembali melakukan aksi unjuk rasa pada beberapa pekan mendatang di London, Luton, Manchester dan Leeds. ap/fer/pur
http://www.republika.co.id/berita/76186 ... cu_Masalah