berdasarkan catatan dari prajurit TNI....
TNI mengenal 2 jenis kriteria pasukan khusus : PASUKAN KOMANDO ( Commando Special Forces ) dan PASUKAN KHUSUS non KOMANDO ( Irreguler Special Forces ).
Kenapa disebut Pasukan Komando ?
1. Mempunyai organisasi ( Berdiri Sendiri ) dalam jumlah pasukan besar yang teratur dan hirarki-nya jelas dari tingkat atas sampai dengan bawah dan tidak terkait dengan KOTAMA secara langsung. Bekerja atas perintah Panglima TNI
2. Jenis dan mekanisme Pelatihan pasukan serta historis (keunikan) pasukan itu sendiri
3. Penugasan khusus ( Diukur dari penugasan matra dan lintas matra )
4. Mempunyai Komandan setingkat Danjen / Dankorp ( Komandan Jenderal )
5. Skill Per orangan sangat jelas dalam pelatihan Komando. Prajurit Komando dibentuk dengan konsep unconventional warfare yang mengandalkan 80% kemampuan individual.
Kenapa disebut Pasukan Khusus Irreguler ?
1. Pasukan ini berada dibawah KOTAMA ( ex : Taifib ber induk pada korps Marinir , TOn TAi Pur Pada KOSTRAD / detasemen Intelijen)
2. Jenis Latihan untuk penugasan khusus terbatas dan mendalami keahlian tertentu. Jumlahnya juga sedikit.
3. Jenis penugasan selalu dikaitkan untuk kepentingan korps / KOTAMA
4. Komandan Satuan ini adalah Pamen berpangkat KOLONEL ke bawah.
5. Skill Per orangan pada satuan khusus irreguler tidak tekankan karena berkonsentrasi pada kemampuan regu. Namun ada beberapa personelnya yang mempunyai keahlian tersebut disesuaikan dengan penugasan unit.
6. Pasukan ini tercipta dari komsep pengembangan pasukan yang telah ada sebelumnya. dengan ditingkatkan kualifikasinya.
Pasukan Komando dalam TNI :
1. Kopassus ( TNI AD )
2. Korpaskhasau ( TNI AU )
Pasukan khusus Irreguler dalam TNI :
1. Raider ( 8 batalyon dibawah kendali KODAM + 2 Batalyon dan 1 kompi anti teror dibawah kendali KOSTRAD )
2. TON TAI PUR ( 3 kompi dibawah kendali Den Intel KOSTRAD )
3. Yon Taifib Marinir ( 2 Batalyon dibawah kendali Pasmar 1 dan 2 Korps Marinir )
4. Kopaska ( 2 Satuan dibawah kendali Armatin dan Armabar, apabila rencana adanya 1 komandan jenderal yang memimpin Kopaska atau menjasi Danpuspaska maka Kopaska berhak disebut sebagai pasukan Komando )
Satuan khusus penanggulangan teror yang dipunyai TNI, mempunyai aturan sendiri2 dalam merekrut calon personelnya. Antar Angkatan tidak selalu sama. Ada yang mempersyaratkan harus berpengalaman dalam medan tempur unconventional ( seperti Kopassus ) ada juga yang tidak ( Korpaskhasau ) sebenarnya semua disesuaikan kebutu*an matra.
Satuan penanggulangan teror tingkat Matra :
1. Sat 81 GULTOR Kopassus TNI AD ( direkrut dari personel Grup 1,2,3 Kopassus dan PUsdik Passus juga beberapa personel yang mempunyai keahlian kecabangan persenjataan di luar korps Infanteri / matra darat Misal : artleri, CHB, Kes, Peralatan , Kavaleri ,Penerbangan, selam tempur dan zeni ). Anngota Gultor minimal harus 2 kali bertugas khusus bersama unit. Mempunyai skor diatas rata2 untuk menembak, jasmil. psiko tes,tikrupan,beladiri ( minimal sabuk biru karate/ taekwondo) atau ranking 5 besar dalam Sepursus ( Sekolah Pertempuran Khusus )+ Terjun Free Fall dan Terjun Payung Olahraga, Jumpmaster atau Para Lanjut tingkat 2 ( HAHO / HALO). Pendidikan Gultor dilaksanakan di Pusdik Passus dan Makopassus Cijantung. Organisasinya terbagi dalam 2 batalyon.
2. Detasemen Jala Mengkara TNI AL ( Direkrut dari gabungan personel Taifib Marinir dan personel Kopaska AL) Calon anggota mesti min. 3 tahun berdinas dan 2 kali penugasan bersama satuannya. Mempunyai nilai diatas rata2 dalam hal selam tempur, renang, menembak, jasmil, pelajaran taktik dasar militer,navigasi laut, psikologi dan beladiri. Personel dari Marinir harus sudah mempunyai brevet Intai Amfibi sebelumnya. Mempunyai Brevet terjun Payung minimal tingkat Free Fall dan Water Jump. Denjaka Terdiri dari 2 unit. 1 sebagai Unit Serang dan 1 unit sebagai bantuan. Personel Denjaka di didik di Bumi Marinir Cilandak dan Pondok Dayung. Pendidikan ini disebut PTAL ( Penanggulangan Teror Aspek Laut ). Komando Denjaka terletak pada Danjen Marinir.
3. Detasemen Bravo Korpaskhasau TNI AU (Direkrut dari saringan lulusan terbaik sekolah KOMANDO UDARA dan seleksi di tiap Wing, skadron dan flight) Khusus Bagi Calon yang berasal dari Wing, Skadron atau Flight harus min 3 tahun berdinas dan bertugas min 1 kali bersama satuan / unitnya. Mempunyai nilai diatas rata2 untuk jasmil, pengetahuan dasar militer, brevet terjun payung min para lanjut tingkat 2 HAHO HALO , free fall atau para olahraga, renang, menembak, psikologi, beladiri, tehnik operasi khusus pengendalian bandara. Detasemen Bravo terdiri dari 5 tim ( 3 alfa tim dan 1 tim bantuan khusus 1 tim perawatan ). Personel Bravo dididik di WING III Diklat Paskhas Margahayu. Pendidikan Intelijen di gelar link-up dengan BAIS TNI dan Pusdik Passus.
Perlu diketahui bahwa setiap pasukan khusus Irreguler juga mempunyai kemampuan penanggulangan teror.
1. Unit Gultor Batalyon Raider : dilatih oleh SAT 81 Gultor.
2. Unit Gultor Ton Tai Pur KOSTRAD : Dilatih oleh SAT 81 Gultor dan Kopaska.
3. Detasemen Counter Terorism Kopaska : Kemampuan Gultor aspek laut KOPASKA adalah hasil studi banding dan latihan bareng US Navy SEAL dan dikombinasi pelajaran yang didapat dari Kopassus
Terus terang setau saya Yon Taifib tidak punya unit Gultor. Karena Penugasan Yon Taifib dikhususkan sebagai tim pengintai pantai untuk mempersiapkan operasi amfibi Korps Marinir. itu kata teman teman dari Yon Taifib 1. Kalau toh ada ya mohon informasi.
Orang awam cenderung salah memahami apa itu KOSTRAD , apa itu Marinir dan apa itu Paskhas?....apakah semua sama?....apa semua pasukan elit?......tentu saja persepsi ini SALAH!!! Ada perbedaanya :
1. KOSTRAD adalah KOMANDO CADANGAN STRATEGIS ANGKATAN DARAT. KOSTRAD adalah nama sebuah KOMANDO TEMPUR PASUKAN REGULER ( KOTAMA ) sekaligus "Bala Pertahanan Pusat" AD sejajar dengan Kopassus. Bedanya adalah KOSTRAD ini terdiri dari 2 Divisi Infanteri. Walaupun namanya DIVISI INFANTERI....namun Divisi ( I dan II ) itu membawahi Brigade Linud, Brigade Lintas Medan, Resimen Armed, Batalyon2 Kavaleri, Batalyon2 Infanteri (termasuk Raider), batalyon Arhanud, CPM ( POMAD PARA ), Detasemen Perhubungan, Peralatan, Ajudan Jenderal, Keuangan detasemen intelijen ( termasuk Ton Tai Pur). Hampir 99 % persen Korps Kecabangan dalam TNI AD terdapat dalam organisasi KOSTRAD. Nah, intinya adalah Prajurit KOSTRAD itu berasal dari korps kesenjataan yang beragam lalu mereka dilebur pada 1 komando tempur. Sedangkan kepangkatan mereka tetap menyandang korps kesenjataan/kecabangan masing2 , baretnya juga ngikut korps kecabangan masing kecuali batalyon ZIPUR dan detasemen2 non tempur ( Baretnya hijau dengan lambang "roda gila" sama dengan Yon Infanteri KOSTRAD). Prajurit2 KOSTRAD yang mengenal pelajaran tempur mirip Marinir, sebagian besar ( 90 %) adalah Mereka yang berasal dari Batalyon Infanteri ( karena materi tentang kelautan, sea survival, raid pantai terdapat dalam latihan Yudha Wastu Pramuka / Latihan Infanteri Tahap II) atau Personel Kostrad non Infanteri tetapi dia pernah mengenyam pendidikan tersebut ( termasuk saya....hehehehe saya orang Ajen om...hehehe) sehingga ybs dimasukkan dalam status kombatan dan berhak menempuh latihan tempur lainnya atau khusus ( saya menempuh pendidikan Raider tahun 1999 di Pusdik Passus ) Jadi tidak semua prajurit KOSTRAD mempunyai kualifikasi tempur seragam ( dasar pendidikan kualifikasi yang sama) seperti Prajurit Korps Marinir....maka itulah mereka suka muntah dan masuk angin kalau naik kapal perang.....hahahahaahaha. 70 % persen Prajurit KOSTRAD sekarang telah memiliki kualifikasi PASUKAN PARA atau minimal AIR ASSAULT FORCES ( Mobile dengan helikopter ). KOSTRAD membangun PUSDIKLAT di gunung Sanggabuwana untuk pendidikan + menyamakan standart pelatihan calon anggota KOSTRAD ke depan.
2. Korps Marinir : Dilihat saja dari namanya MARINIR memang adalah nama sebuah Korps. Ini adalah jenis Korps yang berasal dari Infanteri yang bertugas khusus di wilayah pantai pada awalnya. Dalam tubuh TNI, Marinir adalah sebuah korps pasukan reguler yang unik. Orang awam menyangka marinir adalah sebuah nama satuan pasukan khusus dalam TNi sampai detik ini karena dulu Korps Marinir bernama KKO ( Korps Komando Operasi) TNI AL. Mereka dikenal mempunyai standart sendiri ( intern qualification ) untuk membentuk dan membuat seseorang menjadi prajurit infanteri laut dengan latihan yang keras dan brutal. Walaupun Secara Hirarki, pendidikan untuk menjadi seorang marinir ( walaupun disebut latihan "Komando" Hutan ) setingkat dengan pendidikan YUDHA WASTU PRAMUKA ( Pendidikan kecabangan Infanteri) dalam TNI AD. Yang membedakan adalah doktrin, tugas pokok dan fungsi. Seorang Marinir bisa dikatakan lebih lengkap meteri pelajarannya dibanding Infanteri di AD karena dia terspesifikasi untuk peperangan / operasi amfibi. Jadi disamping tehnik peperangan darat, menu yang berbau "air asin" juga banyak diterima oleh seorang Marinir pemula. Termasuk pelajaran Renang tempur, raid pantai dan pengintaian secara lebih sempurna. Tetapi juga hal dana juga berpengaruh. Andai saja 80% persen saja prajurit KOSTRAD yang 400 ribu orang itu menjalani pendidikan kecabangan Infanteri dengan pelajaran laut yang lengkap seperti marinir ( pukul rata 1 standart ) maka berapa biaya yang dihabiskan?....hehehe jumlah Prajurit Marinir kira 20 ribuan orang bahkan mungkin kurang. Wajar mereka mendapat tunjangan lebih baik, seragam PDL sus , dan pelatihan yang bisa dibilang komplit untuk seorang tentara ( plus terjun payung dan selam tempur ). Baret Marinir berwarna Ungu. Untuk mendapat Baret ini, Setelah siswa mendapat brevet "KOMHUT" di Pusdik Marinir Karangtekok , Dia harus berjalan kaki sekaligus latihan berganda dari Banyuwangi sampai dengan Surabaya dengan berbagai rintangan, peng aplikasian pelajaran yang diberikan dan waktu yang ditentukan pelatih. Puncaknya adalah pada siswa dihadapkan pada operasi amfibi yang sesungguhnya. Setelah Prajurit2 muda ini lulus pendidikan marinir , maka mereka akan dibagi lagi ke dalam batalyon2 tempur dan Satbanpur juga administrasi apabila memerlukan. Nah inilah KEBALIKAN ANTARA ASAL MUASAL PRAJURIT KORPS MARINIR DAN KOSTRAD. Bagi para prajurit Marinir yang mempelajari kesenjataan berat seperti artileri , kavaleri, peralatan dan zeni....mereka dididik intern dalam batalyon tetapi tidak jarang disekolahkan pada pusat2 pendidikan serupa di TNI AD. Korps Marinir terbagi dalam 3 Divisi ( Korps Marinir menyebutnya dengan PasMar ) yang menaungi sejumlah batalyon Infanteri, Batalyon Taifib ( pasukan khusus ), Batalyon Angkutan, Batalyon kesehatan, Yon Kav, Yon Kav Amfibi, Yon Zipur. 80 % mirip organisasi KOSTRAD-lah. bagi seorang Marinir hisup sebagai Marinir maka matipun sebagai seorang Marinir , amaknya muncul "tradisi" bahwa seorang prajurit Marinir pantang melepas baretnya dan lambang korps -nya ( di lengan sebelah kiri ) walaupun dia sudah tidak berdinas di lingkungan Korps Marinir. Sentimen ini terjadi turun temurun sampai detik ini. Korps Marinir seluruh dunia punya 1 rasa persaudaraan yang luar biasa yang disebut "MArines Brotherhood"
3. Korpaskhasau : Inilah satu - satunya wadah pasukan khusus (Special Forces) terkomplit matra udara di dunia yang dikorps-kan. Sebutan kepangkatan untuk korps adalah Psk. ( Pasukan ). Paskhas boleh bangga karena tidak ada satupun pasukan khusus AU di dunia yang sama dengannya. Baik dalam bidang keahlian dan penugasan semua membaur dalam 1 wadah saja : Korps Pasukan Khas Angkatan Udara. Bagi matra udara gampang2 susah untuk menemukan konsep pasukan yang penugasannya "khas" matra udara dan kemampuan personelnya yang "khas" itu tidak dimiliki pasukan khusus di matra lainnya. Sebut saja Terjun Payung....bisa dikatakan Korpaskhasau masih kalau dari Kopassus. Begitu juga masalah sabotase pangkalan udara tri media dan operasi lintas udara....AD dan Marinir sudah jauh hari melakukan latihan untuk penugasan semacam itu. Malah muncul yang namanya PPRC KOSTRAD yang beranggotakan batalyon2 linud AD dibawah KOSTRAD dan memiliki kualifikasi yang katanya "khas" punya paskhas. Tim Combat Control juga banyak dipunyai dalam AD dan Marinir. Apalagi Detasemen Anti Bajak Udara Bravo.........Paskhas seakan telat melangkah !! Kopassus telah melanglang buana dengan gultor-nya.mulai operasi woyla, operasi wamena, latihan simulasi di bandara ngurah rai....latihan anti teror aspek udara dengan SAS......Den Jaka sudah mulai unjuk gigi di lautan....sejak 1985
Pembauran Korpaskhas malah membuat kemampuan "khas"matra udara menjadi HILANG dan bahkan menjadi bumerang bagi organisasi ini apabila tidak segera ambil tindakan cepat...
Korpaskhasau berasal dari penggabungan 3 unit pasukan AU yang berbeda tugas. Sebenarnya 3 unit inilah yang bisa dikatakan unit "khas" Matra......: PPP ( Pasukan Pertahanan Pangkalan bertugas untuk pertahanan pangkalan dan Combat SAR), PSU ( Pasukan Penangkis Serangan Udara), PGT ( PAsukan Gerak Tjepat - Combat Control and Combat Weather Unit ). Nama Pertama paskhas sejak dilebur adalah KOPASGAT (KOMANDO PASUKAN GERAK TJEPAT)......nama inilah yang membuat HARUM prajurit KOPASGAT pada masa operasi SEROJA. Operasi tempur Kopasgat sangat terselubung sehingga masyarakat Tim tim dan Fretilin mengira bahwa KOPASGAT tidak menyerang secara langsung. Baju Doreng khusus milik Kopasgat yang sejuk tidak dipandang sebagai momok selayaknya militer. Maka orang Tim Tim banyak yang bersahabat dengan Pasukan Elit AU ini. Pernah suatu saat 60% prajurit TNI yang bertugas dalam wilayah rawan memakai PDL milik Kopasgat untuk meminimalkan kontak senjata.
Entah apa sebab yang pasti....Petinggi AU mengganti nama Kopasgat dengan Puspaskhas ...yang berubah lagi hingga Korpaskhasau. Dan sejak itu pula pamor paskhas menurun drastis. Dari pasukan elit terus merosot sampai kepada opini masyarakat yang menyamakan paskhas seperti pasukanyang memang ditugaskan sebagai penjaga lapangan terbang saja. Paskhas minim penugasan luar sesuai background-nya yang lahir dari pasukan tempur lintas udara (awal lahirnya di kotawaringin 1947). Mereka jarang membaur dengan prajurit tempur TNI lainnya. Sehingga tak jarang menimbulkan kesan negatif dia antara prajurit sendiri. Latihan besar paskhas di kalijati adalah "pukulan telak" sekaligus "hukuman" Panglima TNI kepada petinggi AU yang dianggap "menelantarkan" korps ini sehingga tidak berjalan pada jalurnya. Kasum TNI menilai Kinerja Paskhas terus menurun. Apakah ini artinya....petinggi2 AU yang didominasi oleh penerbang, elektronika, tehnik dsb....tidak mengerti hirarki atau kebanggan menjadi sebuah pasukan tempur ?...atau para pilot ini sudah terlalu lama duduk di kokpit dan jarang atau tidak pernah memakai pakaian PDL sejak lulus AKABRI / sekolah penerbang/ SEPA sehingga pengetahuan mereka tentang pasukan tempur ground combat sangat kurang?.....Semoga ke depan satuan ini dipimpin oleh Komandan korps yang memang berasal dari paskhas dan mampu mengkoordinasikan kebutu*an latihan dan perlengkapan pasukan kepada petinggi2 AU.
Calon Personel Paskhas di didik di WING III Diklat Paskhas Margahayu. Saya sudah 3 kali ke tempat ini ( dlm rangka latihan) dan melihat langsung bagaimana paskhas dididik. Pendidikan paskhas adalah standart Komando yang diadopsi dari Kopassus dan dimodifikasi dengan pelajaran "khas" matra oleh korpaskhasau. Pendidikan Komando berjalan 7 bulan dengan berbagai materi peperangan darat, jungle warfare, sea survival, air, land dan sea navigation, menembak tepat, para dasar dsb. Setelah lulus, 10 besar akan dimasukkan seleksi Detasemen Bravo. Selebihnya ditempatkan di skadron2 Paskhas.