Tak Termakan Isu Teroris, Bule Jadi Mualaf Pasca Bom Mega Kuningan
Aprizal Rahmatullah - detikRamadan
Jakarta -Bom yang meledak di 2 hotel kawasan Mega Kuningan, Jakarta tampaknya tak mengoyahkan niat beberapa bule untuk menjadi mualaf. Tercatat, ada 4 orang bule yang menjadi mualaf selama bulan Agustus 2009 ini.
Menurut staf peribadatan takmir Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Rosyid, dari 18 orang mualaf selama bulan Agustus 2009 atau menjelang dan selama Ramadan, 4 orang di antaranya aalah warga negara asing (WNA).
"Ada 4 orang. 2 Warga Australia, 1 warga Jerman dan 1 lagi warga Inggris," ujar Rosyid ketika berbincang dengan detikRamadan di Masjid Istiqlal, Jl Taman Wijayakusumah, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2009).
Ketika ditanya apakah mereka tidak terkena islamofobia pasa bom Mega Kuningan yang terjadi pada 17 Juli 2009 lalu, Rosyid mengakui awalnya mereka bertanya keterkaitan tentang bom, terorisme dan Islam.
"Sebagian mereka mempertanyakan apa benar kalau Islam seperti itu, awalnya mereka bertanya itu dulu. Namun mereka yakin Islam tidak seperti itu. Terutama WN Jerman namanya Juergen. Waktu datang dia malah yang bilang 'Yang pelaku bom itu bukan Islam kan? Tapi saya yakin Islam bukan seperti itu makanya saya mau jadi mualaf'," tutur Rosyid yang menirukan Juergen.
Rosyid sebelumnya mengatakan mualaf di Masjid Istiqlal meningkat menjelang dan selama bulan Ramadan. Dari yang biasanya kurang dari 13 per bulan pada bulan Agustus 2009 kemarin menjadi 18 orang.
Motivasi untuk menjadi mualaf itu, imbuhnya, macam-macam. "Ada yang dapat mimpi masuk Islam, ada yang didorong oleh teman-temannya, ada juga yang berniat memang untuk nikah," tuturnya.