Tidak Ada Injil yang Asli : Alkitab Tidak Bebas dari Kesalahan
Hj.Irena Handono (Pakar Kristologi-Mantan Biarawati, Pendiri Irena Center)
Kitab suci merupakan hal yang sangat penting dalam masalah beragama. Dalam Islam, Al Quran diturunkan adalah untuk mengatur kepentingan hidup manusia sejak masa Nabi Muhammad saw hingga akhir jaman dan berfungsi sebagai petunjuk dan pembeda antara benar dan salah. Isi Al Quran sangat sesuai dengan kebutuhan hidup manusia, tak perlu diragukan, karena yang membuatnya adalah Allah swt, Sang Pencipta dan Pengatur manusia. "Kitab ini (Al Quran) tidak ada keraguan atasnya,petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS.Al Baqarah (2)).
Dalam Al Quran, Allah juga menyebutkan beberapa kitab yang pernah diturunkan sebagai petunjuk hidup bagi umat terdahulu yang disebut Zabur, Taurat dan Injil
Dalam banyak diskusi mengenai perbandingan agama, sering kali diperdebatkan mengenai keaslian Injil (yang sekarang ini menjadi kitab suci agama Kristen). Sebelum kita berbicara lebih lanjut lagi, berikut ini ada beberapa istilah seputar Injil yang perlu diketahui:
Injil
Injil adalah kitab yang berisi firman-firman Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi Isa as (Yesus Kristus) putra dari Maryam. Firman Allah swt: "Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil, didalamnya (berisi) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu kitab Taurat, serta menjadi petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS.Al Maidah)
Kata Injil semula berasal dari bahasa Yunani euangelion, evangel, atau gospel (good spell) yang berarti kabar gembira. Kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab menjadi Injil. Makna dari kabar gembira yang dimaksud adalah karena Nabi Isa as menggembirakan para umatnya dengan berita kedatangan Nabi Muhammad saw sebagai utusan Allah swt yang terakhir untuk seluruh alam. Nabi Isa as mengajarkan injil kepada pengikutnya hanya selama 3 tahun. Tepatnya sejak usia 30 tahun sampai usia 33 tahun ketika ia diangkat/diselamatkan oleh Allah swt dari pengejaran kaum Yahudi yang akan membunuhnya. Jadi yang disalib itu bukan Isa as melainkan yang diserupakan dengannya.
Bibel/Bible
Bibel adalah kata dalam bhs Belanda yang digunakan untuk menyebut kitab suci agama Kristen tersebut. Sebutan padanan dalam bahasa Inggris-nya Bible, die Bible (Jerman). Bibloi hierai adalah sebutan yang digunakan oleh Filo (20 SM-50 SM) dan Yosefus untuk menyebut Perjanjian Lama. Biblia adalah sebutan yang digunakan oleh Hieronimus, seorang Bapak Gereja yang disuruh oleh Paus Damasus untuk merevisi Alkitab Latin, yang dari bahasa Latin berarti "buku". Dan dalam bahasa arab buku berarti "kitab" sehingga di Indonesia yang mayoritas muslim, umat Kristen juga menggunakan kata alkitab untuk menyebut kitab suci mereka.
Al-Kitab
Kata Alkitab digunakan dalam Al quran untuk menyebut Al Quran itu sendiri dan beberapa kitab sebelunya yakni Injil, Taurat dan Zabur. Umat islam meyakini bahwa Injil , Taurat dan Zabur adalah juga firman Allah swt kepada Nabi-Nya pada zamannya masing-masing. Sehingga hingga kini kepada ketiga kitab tersebut umat Islam sangat menghormati.
Pemahaman Salah
Namun umat Islam di Indonesia sering salah memahami kata Alkitab yang dipakai oleh umat Kristen. Umumnya umat Islam menganggap bahwa Alkitab yang dipegang umat Kristen sekarang ini sebagai Injil yang disebut-sebut dalam Al Quran diatas. Ini sesuatu hal yang perlu diluruskan. Alkitab pegangan umat Kristen saat ini (yang juga seringkali disebut dengan Bibel) adalah gabungan dari literatur suci Yahudi (Jewish Bible) yang oleh umat Kristen disebut Perjanjian Lama (the Old Testament) dengan Literatur asli Kristen yang mereka sebut Perjanjian Baru (the New Testament). Kitab perjanjian lama sering disebut Kitab Tenakh, yang terdiri atas tiga bagian yaitu Tora, Nebi'im dan Ketubim.
Tora atau Taurat berarti pengajaran. Kitab Taurat ini memuat lima kitab yaitu: Kejadian, Keluaran, imamat, Bilangan dan Ulangan
(Dikutip dari Tabloid Media Ummat ke tulisan berikutnya)