Disini aku tidak akan cerita panjang lebar tentang tubuhku, betapa sexynya aku, atau pengalaman sex. Hal itu bisa dibaca dalam pengalamanku sebelumnya di episode "Di Pompa Bensin".
Tubuhku memang tergolong sexy, payudaraku cukup menonjol, apalagi kesukaan memakai baju yang ketat yang membuat semakin menonjolkan payudaraku ini. Aku selalu jadi pusat perhatian ketika aku berjalan, entah itu di halte, di kantor, ato di mal, tapi aku menyukai hal itu.
Seperti suatu hari saat aku naik bis menuju kantor, semua mata tertuju pada ku, apalagi pagi itu, aku mengenakan bra yang longgar sehingga payudaraku ikut bergerak naik turun ketika aku berjalan. Sialnya saat itu, aku gak kebagian tempat duduk sehingga terpaksa harus berdiri. Ketika itu, ada seorang anak sekolah yang naik, dia berdiri di dekatku. Rupanya walau dia masih kecil, dia sudah mengerti untuk soal yang satu itu. Dia berlagak cuek, ketika tangannya mulai menyenggol2 pantatku. Karena aku gak ada reaksi, dia mulai berani, dengan menempelkan bagian depannya ke pantatku terus menggesek-geseknya. beberapa detik kemudian terasa ada benda keras yang menusuk belahan pantatku, aku pura2 berbalik badan. Mukanya memerah, tapi aku berlagak cuek. Dia pun semakin berani, dengan pura2 menyenggol lengannya ke payudaraku. Kulihat, penumpang2 lain mulai ikut gak tenang, seakan2 ingin ikut ambil bagian, maka aku pun buru2 turun sebelum hal2 yg lebih buruk terjadi.
aku ada satu kebiasaan yg aneh buat sebagian besar orang,aku senang menunjukkan badanku tapi bukan eksibisionis. aku hanya senang merasakan malu, tetapi malu yang aman dan masih normal (menurut pendapatku loh)
daripada bingung aku cerita kejadian yg sering kulakukan ketika pulang sekolah di angkutan umum.
bila aku sedang mood,aku duduk mengangkangkan kakiku di depan cowok yg lebih muda, sehingga mereka bisa melihat paha dan celana dalamku.aku senang merasakan sensasinya, tiap aku melakukan itu aku merasa malu,selalu pada awalnya aku takut untuk melebarkan kakiku.
aku sengaja naik angkutan umum yang sedikit penumpang dan ada cowok yg lebih muda, baik anak SD atau smp, aku pilih-pilih juga, lihat dulu tampang cowoknya, apabila mereka terlihat tidak sopan aku tidak mau, aku suka apabila ada cowok yg terlihat anak baik-baik,sopan,dan tidak banyak gaya. di angkot aku pasti duduk berhadapan dengan mereka,awalnya aku duduk rapat baik lutut,betis dan sepatuku. selanjutnya aku melebarkan sepatuku sekitar 30cm,dan pelan2 melebarkan lututku agar sejajar dengan sepatuku,biasanya di kondisi ini aku sudah merasa excite,sering aku merapatkan lututku lg, tapi selalu kubuka kembali.biasanya cowok di depanku sudah mulai memperhatikan kakiku dan berharap agar terlihat kembali.rok seragamku tidak ada yg diatas lutut,sehingga pada fase ini mereka hanya melihat pahaku, aku tau ini sebab pernah melakukan simulasi di depan cermin.
setelah mereka tertarik baru aku nekat untuk melebarkan sepatuku lebih jauh, kira2 tumitku terpisah 40cm,lututku biasanya kurapatkan ketika melebarkan tumitku,baru ketika mobil mengerem atau berjalan lagi, aku pura2 melebarkan lutuku seolah menjaga keseimbangan.di fase ini mereka akan dapat melihat celana dalamku dengan jelas, apabila cowok di depanku masih kecil (dari fisiknya) aku berani melakukan kontak mata dan tersenyum,bila mereka sudah besar aku pura2 tidur,sibuk membaca, atau apabila cuma kami berdua di mobil aku pura2 melihat kesana kemari sambil menggerakan kakiku, tentu saja paha dan celana dalamku akan terlihat “hide and seek”.
Untuk cowok yg kulakukan kontak mata, apabila sepi aku dapat nekat melabarkan pahaku sampai membentuk sudut 90 derajat,tapi aku selalu memperhatikan supir agar tidak menyadarinya.dengan kaki dilebarkan selebar itu tentu saja celana dalamku akan terlihat sangat jelas,aku benar-benar malu pada kondisi itu,secara naluri tentu saja aku berusaha merapatkan kakiku,tapi aku selalu menahannya sehingga otot pahaku terasa tegang dan lututku terlihat bergetar,tapi kondisi ini tidak pernah lama, sebab biasanya aku sampai pada tahap ini di dekat tujuanku atau ada orang lain yang naik.waktu terlama yg kulakukan adalah sekitar 25 menit, saat itu angkot berjalan lambat dan tidak ada orang yang naik, supirnya juga asik ngobrol dengan temannya di bangku depan,dan di depanku siswa SD yg terlihat pendiam. waktu itu aku bahkan menaikkan kakiku ke atas ban cadangan sehingga lebih tersingkap lagi.
aku selalu merasa malu mengetahui mereka melihat paha dan celana dalamku,tapi rasa malu yg kurasakan benar2 menyenangkan dan membuat kecanduan