Room yang dimaksud sudah ada sejak lama.. beda dikit sama umurnya FBI..
Dan "protes" semacam ini (saya hitung) sudah terjadi 48 kali !
Dan semuanya selalu "dingin" beberapa hari kedepan.. begitu selalu..
Apa akibatnya untuk member disini? jawabannya: TIDAK ADA !
Artinya, semua tetap berjalan seperti biasa.. tidak terpengaruh sama sekali..
Yang terpengaruh hanya member baru (belum 6 bulan register).
Kelak setelah jadi member lebih dari 6 bulan, ybs juga merasa biasa-biasa aja..
Begitulah seterusnya.. termasuk saya (dulu) yg juga menentang keberadaan Room tsb..
Ketika pertama kali login sampai 3 bulan aktif diskusi.. saya marah besar..
Bahkan saya memposisikan diri sebagai "musuh" arlnov dan yg lainnya..
Setiap hari hanya memikirkan bagaimana melawan kelompok Agama lain..
Namun ketika saya mencoba mendalami, dan menyadari..
Bahwa diskusi Agama tidak harus selalu tarik urat leher, tidak harus saling caci maki..
Karena semua KEBENARAN hanyalah milik Allah SAW.. kita tidak berhak jadi Hakim !
Akhirnya saya ingat: "lakum dinukum waliyadin"
Pemahaman ayat tsb (bagi Islam) bukan berarti kita cuek bebek !
Kita tetap berkewajiban memberikan pencerahan bagi yg membutuhkan..
Tapi bila kita sadar dan mengerti, bahwa adakalanya Tuhan memang "menutup" hati orang tertentu..
Tidak semua Manusia bisa dan mendapat pencerahan Allah melalui manusia..
Maka mereka akan tetap dan "dibiarkan" menjadi orang yg merugi..
Nasehat saya: berdiskusilah dengan mereka, ajukan semua argumen anda..
Bila merasa "gak kuat" atau kurang "bahan" diskusi atau anda memang lemah..
Maka "jauhi" lah room tsb.. jangan pernah masuk kesana..
Nisacaya anda akan terbebas dari perasaan terganggu..
Room tsb, untuk latihan kita agar bijaksana dalam menilai sesuatu..
Konon "lulusan" room tsb.. akan juga lulus dalam kehidupan sebenarnya di dunia nyata !
Room tsb tidak jauh berbeda dengan room HAM yg merupakan kebalikan Room tsb..
Bukankah kita terhindar dari "kecabulan" bila kita tidak masuk room HAM.. ?
Semua Room di FBI saling berhubungan dan saling melengkapi..
Bukankah "hati" manusia juga begitu? dosa, maksiat dan pahala berpadu dalam hati kita?
Tinggal bagaimana kemampuan kita untuk memilahnya..
Apakah agar laki-laki terhindar dari maksiat harus "memotong" kemaluannya?