@ngambokgerot
mohon maaf saudaraku, dimata manusia saudara tidak berdosa, tetapi di hadapan Tuhan Allah, saudara sangat berdosa karena membunuh manusia, Apapun alasannya.
Terimakasih.
Mat 10 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
Mat 10 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,
Mat 10 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
Mat 10 Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
Mat 10 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
Mat 10 Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
___________________
Nah itu isi kitab yang ente baca tiap hari!, jangan jangan ente cuma mengaku ngaku pengikut Yesus karena sepertinya ente tidak tahu isi Alkitab
emang ente nangkap isinya bro ?? atow hanya sebatas menjelaskan dengan logika ente aje . . . . bro apa yang tertulis belum tentu sesuai dengan makna yang tersirat, makanya gak sembarang dalam mengartikan Firman Tuhan.
ane petik sedikit penjelasannya ya:
Dalam Kekristenan, hermeneutika mempunyai pengertian ilmu menafsir Alkitab dengan tepat tapi kini istilah hermeneutik telah berubah maknanya yakni ilmu menafsirkan bahasa tapi menurut pengertian sendiri. Bayangkan, apa jadinya Alkitab kalau kita menafsir secara sembarangan menurut pengertian kita sendiri tanpa melihat konteks dan latar belakang sejarahnya maka Alkitab tidak lebih hanya sebuah buku dongeng yang dengan mudah dapat dipermainkan. Permainan bahasa ini dikenal dengan istilah plesetan dimana satu kalimat bahasa bisa mempunyai beberapa arti, sebagai contoh kalimat berikut: Hari ini harga-harga perlu disesuaikan. Istilah “disesuaikan“ disini bisa mempunyai beberapa arti terserah penafsiran kita masing-masing, ada yang menafsirkan harga dinaikkan, ada juga yang menafsir harga yang diturunkan, dan lain-lain. Orang lebih suka menggunakan kata-kata yang mengandung banyak arti daripada kata-kata yang mempunyai arti yang akurat seperti “sebab ada tertulis“ karena mereka sebenarnya hendak menghindar dari tuntutan pertanggung jawaban dari sesuatu yang dianggap benar.
Jadi saya harap untuk bro sekalian, bijaklah untuk mengunakan ayat ALKITAB untuk memberikan sanggahan. Kami menghormati ayat Kitab suci anda, begitupun sebaliknya.
Biar lebih enak bro . . . . . :