

Sejumlah ilmuwan, sepakat menyimpulkan sebuah fosil makhluk primata purba berukuran sebesar kucing kecil yang berusia 47 juta tahun, sebagai kemungkinan “nenek-moyang bersama” dari manusia, monyet dan primata lainnya. Dengan kata lain, fosil yang kerap disebut dengan nama “Ida” itu, merupakan missing link alias “rantai yang hilang” dari teori evolusi Darwin (bahwa manusia dan monyet berasal dari moyang yang sama.
Para ahli mengatakan bahwa fosil tersebut berasal dari spesies transisi, yang hidup di sekitar periode ketika garis keturunan makhluk primata terbagi menjadi dua bagian. Seperti diketahui, dua bagian yang dimaksud adalah garis yang kemudian “dihuni” oleh manusia, monyet dan sebangsanya, serta satu garis lagi yang terdiri dari hewan primata lain macam lemur.
Fosil tersebut, yang dikatakan berasal dari primata muda berkelamin betina, sebagaimana diberitakan CNN, sebelumnya secara resmi telah diberi nama Darwinius masillae. Nama ini saat itu diberikan demi menghormati peringatan ulang tahun ke-200 Charles Darwin.
“Ini adalah rangkaian fosil makhluk primata yang paling komplit, sebelum manusia mengenal penguburan (jenazah),” ungkap Dr Jorn Hurum dari Museum Sejarah Alam di University of Oslo, yang memimpin penelitian terhadap fosil tersebut.
“Dan usianya tak hanya beberapa juta tahun, melainkan 47 juta tahun,” tambah Hurum, saat berbicara dalam sebuah konferensi pers di Museum Sejarah Alam AS di New York, sambil menambahkan bahwa hanya satu bagian dari sebelah kaki “spesimen indah” itu yang hilang.
Fosil ini sendiri telah ditemukan sejak tahun 1983 lalu, di daerah Messel Pit, dekat Kota Frankfurt, Jerman. Namun, sebagaimana dipaparkan dalam sebuah artikel terbaru di jurnal ilmiah PLoS ONE keluaran Public Library of Science, sejak ditemukan fosil itu hanya menjadi koleksi pribadi sampai akhirnya dialih-statuskan baru-baru ini.
Hanya saja, berdasarkan keterangan artikel itu pula, ketika baru mulai diteliti, nilai pentingnya belum bisa segera diketahui, lantaran fosil itu sendiri terpisah menjadi dua bagian besar. Tim ilmuwan internasional yang dipimpin Hurum-lah yang melakukan analisa forensik mendetail selama dua tahun terakhir. Nama “Ida” sendiri diambil dari nama putrinya Hurum, sebagaimana diakui yang bersangkutan dalam artikel tersebut.
"So,Darwin was right. after 200 years we finally have the missing link to prove his molecule to man theory of the origin of the universe. Her name is “Ida” and she proves that man really did come from apes! .... "
Ideally you will learn connecting both creation and evolution.
What connection is there? God.. Charles Darwin.. there is connection. Charles Darwin is saying that the creation is an ongoing process. The existence is always imperfect. It is never going to be perfect. Only then it can go on evolving. Reaching new peaks, new dimensions, opening new doors, new possibilities.
"If evolution becomes impossible, life loses all meaning." (OSHO)