MEMBATIK tenyata dapat melatih kesabaran seseorang. Sebab, suasana hati yang tidak karuan akan berpengaruh pada batik yang dihasilkan. ’’Kalau sedang membatik suasana hati harus tenang dan sabar.
Sebab, akan berpengaruh pada batik yang dihasilkan. Kalau sedang marah, maka hasilnya juga jelas kurang bagus,’’ jelas Sri Anggarini, di sela-sela mengajar membatik bagi guru SMP, SMA dan SMK, Rabu (22/7).
Selain melatih kesabaran, menurut dosen Desain Produk Fakultas Seni Rupa dan desain Universitas Trisakti ini, membatik juga melatih ketekunan dan ketelitian.
’’Motif batik cukup rumit. Kalau tidak tekun dan teliti, maka saat menggoreskan canting juga akan asal-asalan,’’ ujarnya.
Sri yang kerap memberi pelatihan membatik ini mengatakan, dari beberapa pelatihan yang diselenggarakan, sebagian besar peserta justru dari kalangan lansia. Mereka mengikuti kegiatan untuk mengisi waktu luang.
suaramerdeka.com
Sebagai pecinta kerajinan batik, dia menekankan perlunya mengajarkan seni membatik kepada generasi muda. Sebab, saat ini banyak orang asing yang mulai belajar membatik.
’’Kasihan generasi muda kita kalau tidak tahu kerajinan batik. Padahal Kerajinan batik sudah mendunia. Jangan sampai mereka malah bengong menyaksikan kepintaran orang asing membatik,’’ sebutnya.
Oleh karena itu, dia sangat mendukung adanya pelajaran membatik di sekolah-sekolah. Apalagi minat siswa terhadap seni ini cukup baik.
Dengan mengenal batik, niscaya kecintaan terhadap kerajinan ini juga semakin bertambah.
Untuk pengembangan selanjutnya, membatik tidak hanya dilakukan di atas kain. Namun bisa dilakukan dengan media lainnya seperti bambu, kayu atau kertas.