Keris raksasa di Kalimantan
Dua benda bersejarah berupa keris sepanjang 1,5 meter dan Kacip (alat pembelah buah pinang) berukuran raksasa ditemukan dua orang penyelam tradisional di Sungai Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Keris dan kacip berukuran raksasa tersebut ditemukan oleh Wawan (21) dan Yanto (28) warga RT 2 Kelurahan Murung Keramat, Kecamatan Selat, Kalteng, Senin (20/7). Keduanya sehari-harinya berkerja sebagai penyelam tradisional.
Penemuan dua benda bersejarah itu terjadi ketika mereka hendak menyelam pada Kamis 9 Juli lalu. Keduanya menyelam sekitar pukul 15.00 WIB di bawah Jembatan Pulau Telo.
Menurut Wawan, penemuan benda bersejarah tersebut berawal ketika keduanya berangkat melakukan rutinitas sebagai penyelam di sungai Kapuas untuk mencari benda-benda di dasar sungai seperti kayu, besi, dan barang lainnya yang memiliki nilai jual.
Ketika itu, Wawan bertugas selaku penyelaman. Sedangkan Yanto menjaga perahu dengan mengontrol kompresor sebagai alat bantu pernapasan.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Wawan muncul ke permukaan sungai dengan membawa sebatang besi. Dengan terkejut mereka mengetahui benda yang didapatnya itu adalah benda berupa senjata keris dengan tujuh kelokan dan berukuran besar.
"Saya terkejut benda yang saya dapatkan itu ternyata sebuah keris yang ukurannnya besar sekali. Seumur hidup baru kali ini saja yang melihat keris seukuran itu," ujarnya.
Setelah mendapatkan benda tersebut, mereka berdua tidak langsung pulang. Namun mencoba kembali menyelam dengan rasa penasaran.
Wawan pun kembali menemukan sebatang besi berbentuk kacip atau alat untuk membelah buah pinang, yang juga berukuran raksasa, tak jauh dari lokasi ditemukannya keris. Kedua benda itu pun kemudian dibawa pulang ke rumah.
Besi yang berbentuk keris itu memiliki ukiran-ukiran unik di pangkalnya. Namun gagang keris tersebut tidak ada. Begitu juga dengan kacip, bagian ujungnya berbentuk menyerupai burung tingang ciri khas Dayak Kalteng.
Mengetahui adanya penemuan keris dan kacip berukuran besar, warga pun lalu berbondong-bondong menyaksikan dari dekat hasil temuan Wawan dan Yanto tersebut.
Menurut wawan, terdapat beberapa kejanggalan ketika seorang pengunjung memberanikan diri menyentuh keris tersebut. Namun ternyata tangan si penyentuh tersebut merasa agak kaku.
Walaupun banyak kolektor benda bersejarah ingin membeli keris dan kacip yang diduga berumur ratusan tahun itu. Tapi Wawan tidak ingin menjualnya.