Opini yang baik dan membantu, saya setidaknya sedikit mengerti mengapa. tapi anda bantah kembali dengan statement terakhir.
Jika begitu yang membuatnya tertarik menurut bro maylo karena lingkungannya saja kah atau karena sikap dan tatalaku serta kepribadian lingkungannya yang baik atau sangat baik menurut dia (sang mualaf) yang bersumber dari ajaran agama mayoritas masyarakat dimana lingkungan dia berada ? disisi lain tidak terjadi dimana lingkungan tempat agama lamanya menjadi mayoritas, bukan begitu bro maylo ?
:) pernakah terpikir oleh bro jatno, mayoritas lebih sering menekan minoritas ? kita review pada sang mu'alaf ia melihat sikap dan tatalaku Jamal (minoritas) yang baik dan berusaha tidak menunjukkan ke-aku-annya dengan agamanya karena ia (jamal) adalah minor ditengah mayor jadi mau tidak mau ia akan berlaku santun. sekarang kita lihat bagaimana sang mu'alaf di negeri mayoritas Islam ia sebagai minoritas disana, dan perlakuan mayoritas disana lebih santun tetapi ketika dia diberi salam dalam agama Islam dia menjadi bingung, ketika dia menyatakan ya dia seorang muslim mungkinkah karena self defence dia bekerja ? kita tidak tahu itu :) hal ini bukan sesuatu yg bisa kita diskusikan karena sama2 tidak tahu.
sekarng kita lihat di negeri kita tercinta ternyata berlaku hal yang hampir sama (minoritas akan berlaku lebih santun untuk menjaga diri / self defence di tengah mayoritas) hal itu sesuatu yg wajar kalau menurut saya. hal ini bukan hanya dalam agama atau keimanan tetapi juga berlaku untuk suku, atau mungkin juga hampir segala hal.
saya melihat pilihan seseorang terhadap suatu agama lebih cenderung karena kerja tangan ALLAH. dan kita sulit memahaminya.
istriku dulu waktu pacaran ia beragama Hindu Bali, ia menjadi katolik bukan karena aku seorang katolik tetapi ia sendiri bercerita bahwa dalam mimpi ia melihat sosok berjubah melihat dia dan tersenyum. ketika ia melihat gambar Yesus dia mengatakan orang dalam mimpinya mirip dengan-Nya. artinya apa?? Yesus sendiri yg memilihnya menjadi murid-Nya. aku sendiri menjadi katolik hampir 20 tahun belum pernah bermimpi bertemu dengan-Nya.
Kakakku dulu seorang katolik (menikah dengan wanita katolik) kemudian cerai :( (padahal nggak boleh menurut katolik) kemudian menikah dng wanita muslim menjadi mu'alaf tapi kelakuanya :
nggak berubah apakah itu berarti agamanya yg salah (katolik dan islam)? tentu tidak tapi dianya yg memang tidak mau atau belum berubah (bisa jadi tuhannya dia seperti kata arlnov dulu : :)
itu yang menjadi dasar dari statement terakhirku. karena itu memang berdasarkan pengalaman pribadiku. :)