Hallo semua... Terima kasih atas jawaban2 yang sudah kalian berikan.
Tetapi saya masih belom bisa mmendapatkan jawaban apa yang menjadi tujuan saya membuat forum ini... yang saya lihat malah pada saling memamerkan kepintaran masing2 dan lebih parahnya, saya malah dijatuhkan...
Beginikah umat manusia saat ini? Yang jelek tetap jelek, yang buruk tetap buruk dan yang rusak tetap rusak, tidak bisa dirubah dan tidak bisa dimaafkan? Kepercayaan setiap manusia berbeda2, manusia pun juga berbeda-beda, coba disimak jangan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan juga jangan menjadi orang yang munafik. Forum ini saya buat untuk perdebatan yang baik, bijaksana dan adil....
Sekarang saya bertanya lagi... Bisakah anda mempercayai bahwa sebuah jimat mempunyai khasiat yg luar biasa? Jimat tidak bisa ampuh kalau kita tidak mempercayai bahwa jimat itu bertuah, menurut saya kalau hal seperti itu adalah salah. Jimat yang bener2 jimat adalah jimat yang jika dipakai mau percaya atau pun tidak khasiatnya tetap sama. Itu baru namanya jimat tulen...
Sama halnya dengan Tuhan, haruskah kita mempercayainya dan meyakinkan dahulu baru kita bisa merasakan bahwa Tuhan itu ada?
Kalau memang harus seperti itu, saya juga bisa mempercayai dan meyakinkan bahwa sebuah boneka benar2 bisa membantu saya, memberikan saya kekuatan dan sebagainya.... bukan hanya saya saja setiap orang pun bisa melakukan hal tersebut...
Sama halnya dengan percaya dan yakinkah anda bahwa gula itu manis? Semua orang tahu bahwa gula itu manis, walaupun dengan menutup mata orang tersebut akan tau bahwa apa yang dimakannyanya adalah gula dan manis. Tidak perlu orang tersebut harus yakin dan percaya dulu bahwa gula itu rasanya manis. Inilah yang saya maksud kebenaran yang hakiki. Sekarang saya bertanya lagi, haruskah Tuhan yang anda yakini dan percayai itu harus dari golongan anda sendiri? Bagaimana dengan golongan yang yang lain? Bisakah anda merasakan kehadiran Tuhan di golongan yang lain? Saya akan menjawabnya sendiri, pasti tidak bisa. Lalu apa dan bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Karena satu hal, "kepercayaan yang tidak hakiki".
Kenapa gula yang rasanya manis bisa dirasakan semua manusia dan semua golongan? Tetapi kenapa Tuhan yang dari golongan tertentu tidak bisa merasakan Tuhan di lain golongan? Jika memang Tuhan adalah kebenaran yang Hakiki, seharusnya siapapun dan dari golongan mana pun Tuhan itu bisa dirasakan.
Mohon komentarnya saya yang baru ini, terima kasih...