berbekal kewajiban mengkristenkan domba2 tersesat itulah yg menyebabkan sebagian orang kristen tdk mau tau tindakannya, melukai orang lain ato tdk, dilakukan dg cara wajar ato tdk.
barangkali akan lebih jelas klo seabrek data pembakaran dan perusakan gereja itu disertai dg sebabnya. khusus yg di Sidotopo - Surabaya, setahu saya penyebabnya kecongkakan orang2 gereja itu sendiri, padahal di situ mayoritasnya adalah etnis yg terkenal sangat fanatik agamanya.
Harusnya intropeksi dg obyektiflah, jangan hanya melihat tindakan orang lain saja tapi cobalah melihat mengapa orang lain bertindak seperti itu.
Pissshhh
ooo jadi logikanya halal ya bakar gereja.. :
ini negara hukum coy, klo ga terima lapor dong ke aparat.. :)
Yup setuju, makanya patuhilah hukum, jangan ketika kelompok anda melanggar hukum seolah-olah lupa bahwa ada hukum dan aturan di negeri ini tapi ketika ada reaksi buru-buru berlindung dibalik hukum dan mengatakan ini negara hukum.
Dilihat lagi bro, apakah tindakan anarkis tersebut sebuah akumulasi persoalan ? sering sudah dibertahukan baik-baik tapi tidak direspon dan terkadang berlindung dibalik KKN dengan petugas yang berwenang, akhirnya masyarakatlah yang bertindak. Lihatlah bagaimana di salah satu pusat perbelanjaan di fatmawati jaksel, Mall dijadikan rumah ibadah. ketika masyarakat sekitar protes diabaikan sampai akhir masyarakat turun barulah direspon, apakah ini yang ditunggu baru bisa dimengerti ? lalu untuk apa ada hukum di negeri ini bro ?
:
tapi tetep anarkis tidak bisa ditoleransi, apapun alasannya..... :
Tidak ada yang membenarkan anarkis, seperti tidak dibenarkannya memicu konflik/anarkis dilingkungan masyarakat. jika tidak ada yang memicu konflik tentu tidak akan ada anarkis bro..?
elo jual gue beli, begitu kata orang betawi, kalau ga ada yang jual apanya yang mo dibeli ? pemicunya ini yang harus dihilangkan bukan begitu bro akamaru ? anda setuju ?
yah itu maksud saya apapun alasannya anarkis tidak bisa ditoleransi.... apa semua permasalahan harus dengan jalan anarkis...
kasihan juga yah itelektualitas seseorang dalam menghadapi masalah harus kalah dengan otot.... apa jangan2 ga punya intelektual..... ;)
terlepas siapa yang salah siapa yang benar..... bukannya negara ini punya instansi yang bisa menjadi penentu siapa yang benar siapa yang salah..... bukan dengan cara main hakim sendiri yang klo menurut anda "elo jual.... gue beli"
Yah....., baca dengan baik semua baru dikomentari dan jangan diputar balik, jangan picu konflik jika anda tidak mau ada konflik. jika tidak ada yang jual (pemicu masalah) tentu tidak ada yang beli (reaksi atas masalah tersebut), tidak ada aksi maka tidak ada reaksi.
ya... mari kita lakukan semua sesuka kita (begitu menurut bro akamaru), ga perlu memahami peraturan yang ada serta mengikutinya. jika ada masalah nanti barulah kita ke pengadilan buat nentuin siapa yang benar dan siapa yang salah. Capeeeeee dehhh.....!!!!! Cukup anda baca saja post saya diatas secara utuh dan pahami dengan baik dengan pikiran terbuka, barulah anda ambil kesimpulan.
gimana mau baca dengan utuh klo postnya diedit... tadi perasaan postnya ga sebanyak itu deh... ;)
Yup...., silahkan baca. tadi saya sent setengah jalan buat shalat Zuhur dulu.