@badrun
Apa yg saya sampaikan adalah benar, demi Allah demi Ibu saya..
Bahwa, begitulah Prof Shihab ketika berceramah di Metro TV..
Terutama tentang adanya pertanyaan:
“apa jawaban kita bila orang bertanya mengapa kita tetap mendoakan Rasul..
padahal Allah telah menjanjikan bahwa Rasul pasti masuk Syurga..”
Kalau anda menganggap itu adalah pencatutan nama ulama besar..
Jelas anda keliru.. mengapa tidak menanyakan langsung pada Prof tsb..
Kalau saja anda sedikit pintar, tentunya tidak perlu berkata seperti itu..
Pasti akan ketahuan, apakah saya jujur atau berbohong soal Prof Shihab.
Cari dong, websitenya.. cari emailnya.. tanya pada beliau.. baru komentar !
Jangan asal nyeplos seenak udelnya sendiri..
Belum apa-apa langsung main tuduh tidak benar, mencatut lah.. picik banget !
Untuk sekedar meladeni orang seperti anda, ngapain saya harus bohong ?
Ngapain sampai harus mencatut nama Ulama segala ?
Apakah hanya karena anda tidak mendengar kata-kata itu, terus..
Anda menganggap itu tidak mungkin, dan saya dianggap bohong ?
Janganlah selalu menganggap..
Sesuatu yg tidak anda dengar.. berarti tidak ada
Jelas terlihat, sebenarnya anda kurang banyak mendengar..
Nonton TV dong.. perbanyak dengar ceramah.. buka telinga lebar-lebar.
Sayangnya… anda terbiasa hanya banyak berbicara saja sih..
Itu sebabnya anda selalu mengedepankan copy ayat-ayat dari segala penjuru..
Karena kemampuan anda cuma itu, anda tidak punya opini sama sekali..
Bukankah semua yg anda tulis 100% itu cuma copy/paste..
Makanya ketika ada polemik soal penentangan copy/paste ayat Qur’an anda resah.
Karena dengan begitu anda bakalan kehilangan “senjata” anda..
Selain copy paste, anda tidak punya pemikiran yg pantas diperdebatkan..
Saya berpendapat, anda pasti suka berbohong !
Kerena anda selalu berkata bahkan menuduh bahwa orang lain berbohong
Orang lain hanya mencatut nama Ulama besar dsb..
Bila anda orang baik, pasti anda selalu positif thinking..
Member disini pasti bisa menilai..
Masa sih, sekedar berdebat logika saja.. pake copy/paste ayat-ayat ?
Mestinya Al Qur’an tidak boleh diperlakukan seperti itu..
Al Qur’an bukan sekedar bacaan seperti Majallah.. yg bisa seenaknya dicopy paste..
Silahkan anda tetap begitu, saya juga akan tetap menentangnya..
Masih banyak cara berdiskusi yg lebih baik, terutama dengan yg tidak seiman.